32

19.3K 1.9K 126
                                    

Beberapa minggu kemudian,hari perlombaan..

Skylar Tomlinson

Ugh.

Aku gugup sekali.

Sebentar lagi,band kami akan tampil. sungguh aku gugup...berbeda sekali dengan Lucas,Ashton,Calum dan Michael yang tampak tenang.

"Sky...biskah kau duduk dan tenang sedikit? aku pusing melihatmu mondar mandir terus." ucap Ashton sambil geleng-geleng kepala ketika melihatku mondar mandir.

"Aku gugup tau..." ucapku frustasi dan duduk di sebelahnya.

"Tenang saja,kau tidak akan membuat penonton kabur karena suaramu kok" ucap Lucas santai , aku memelototi nya. Belakangan,lucas tidak sedingin dulu padaku. kini kami sudah seperti teman baik..

"Mungkin kau gugup karena disini tidak ada Louis dan El..kau sih tidak bilang pada mereka kalau kita tampilnya sekarang." ucap Michael santai. aku memang tidak bilang pada Louis dan Ele bahwa kami tampil hari ini,karena aku inginnya Louis menontonku saat di final saja.

"Justru kalau ada mereka aku pasti semakin gugup." gumamku

"Tenang, Sky. tarik napas dalam-dalam..kau pasti bisa melakukan ini kok. kau bisa,kita bisa. ok?" Saran Calum. aku mencoba mengikuti sarannya,tapi hasilnya nihil,aku semakin gugup.

"Bagaimana jika aku mengacaukan permainan kita?" ucapku panik. ugh,wajar jika aku panik. ini pertama kalinya aku ikut lomba band,dan ini pertama kalinya aku tampil bersama bandmate's ku di depan umum.

"Kau tidak akan mengacaukannya, Sky. Kita kan sudah berlatih..kau pasti bisa.." ucap Michael.

"Masih ada sekitar tiga puluh menit lagi sebelum kita tampil,bagaimana jika kau cari angin dulu agar perasaanmu lebih tenang?" Ucap Lucas. aku mengangguk setuju.

"Aku akan mencari angin sebentar." ucapku sambil mengambil ponselku dari dalam tas dan keluar dari backstage.

Walaupun aku keluar dan menghirup udara segar seperti yang disarankan Lucas,perasaan gugup dan panikku belum juga hilang! ugh.....aku harus bagaimana ya supaya gugup ku hilang?

Kringggg

Ponselku berbunyi,tanpa melihat id caller,aku langsung mengangkatnya.

"Halo?" sapaku.

"Halo,princess....bagaimana? kau sudah tampil?" ucap sang penelepon,aku langsung mengenali suaranya.

"Duh Ni...aku gugup sekali..bagaimana jika aku mengacaukan penampilan band kami? bagaimana jika kami tak lolos audisi?bagaimana jika penampilanku jelek?" ucapku akhirnya.

"Sshh...jangan khawatir princess.. kau pasti bisa,kau tidak akan mengacaukan nya,kalian pasti lolos..percayalah pada dirimu sendiri,percayalah pada bakatmu..kau pasti bisa,ok?" ucapnya lembut.

"Tapi aku tidak percaya diri." gumamku.

"Tapi aku percaya padamu. kau pasti bisa,kau hebat tau...percaya lah pada dirimu sendiri..kau pasti bisa. bukankah ini semua adalah impianmu? berdiri di atas panggung dan menyanyi untuk menghibur penonton?" Ucapnya lagi. aku menghela napas.

"Damn,Ni.. i wish you were here." ucapku pelan,kudengar ia tertawa.

"You'll never love yourself half as much as I love you..And you'll never treat yourself right, darling, but I want you to..If I let you know , I'm here for you..
Maybe you'll love yourself like I love you, oh..." Hmm,ia malah bernyanyi.

"Aku serius,Horan.." gumamku.

"Aku juga serius,Tommo. sekarang,pasang senyuman manismu itu di wajahmu. kau tampak lebih cantik jika tersenyum." ucapnya . "Oh ya,bisa agak minggir sedikit?aku takut kau tercebur di kolam itu." ucapnya lagi,membuatku bingung,bagaimana bisa dia tau kalau aku sedang berdiri di pinggir kolam?

Adopted by One DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang