Louis Tomlinson
Aku menggenggam erat tangan Skylar yang duduk di kursi sebelahku,aku tidak berminat untuk melepaskan tangannya karena aku takut ia pergi jauh lagi..
"Lou? kenapa kau menggenggam tanganku terus?" ucapnya bingung , aku tersenyum dan menarik Sky ke pelukanku.
"Aku hanya terlalu merindukanmu dan takut kau meninggalkanku lagi." ucapku . Dia tertawa di pelukanku.
"Aku juga merindukanmu dan aku tidak akan meninggalkanmu lagi,dad." ucapnya. Aku tersenyum mendengarnya.
"Aku mencintaimu..." bisikku sambil mencium puncak kepalanya dan membau rambut rasa strawberry khas Skylar.
"Aku juga mencintaimu." bisik Sky.
"Tidurlah,Sky.perjalanan ini jauh sekali.. tidurlah agar kau punya kekuatan untuk cerita tentang kemarin pada aku dan the boys." ucapku yang disambut tawa dari Sky.
"Pantas saja kau tidak memaksaku cerita sekarang,ternyata kau menyuruhku cerita jika the boys sudah berkumpul." ucap Sky,aku meringis.
"Daripada kau harus cerita 2 kali,hayo?" ucapku sambil tertawa dan menggelitiki Skylar. ia terkikik geli.
"Tidurlah,baby girl..kau terlihat kurang tidur." ucapku sambil menatapnya yang terlihat lebih kurus,dan ada kantung mata nya juga. dia pasti tidak mau makan dan tidak bisa tidur..
"Iya,aku memang kurang tidur." jawabnya,aku mengangguk mengerti tapi masih ada rasa penasaran di diriku.
"Sky?" ucapku lagi. Sky menoleh
"Ya?" jawabnya.
"Disana kan sangat besar dan kau punya kamar yang sangat nyaman , kenapa kau bisa kurang tidur?" Tanyaku .
"Karena disana bukan rumahku,Tidak ada kau yang bisa menjagaku dan memelukku ketika aku mimpi buruk,dan tidak ada kau dan the boys yang lain yang bergantian untuk menyanyikanku lagu sebelum tidur.." Ucapnya. aku tersenyum haru dan memeluknya lagi. "Aku tidak betah disana,Lou. aku sempat berpikir , jika ada yang menyuruhku untuk memilih harus tinggal disana bersama Robert atau tinggal bersama Liam dan Sophia,aku akan memilih tinggal bersama Liam-Sophia." ucapnya yakin,membuatku tertawa lebar. tinggal bersama Sophia?haha lucu juga.
"Ah...ide bagus. Liam dan Sophia pasti senang mendengarnya. apalagi setauku liam baru saja membeli rumah baru . mungkin kau bisa tinggal bersama mereka." ucapku sok serius,terlihat muka Skylar yang bingung.
"Louis!itu hanya perumpamaan.katanyan kau tidak mau kehilangan aku lagi? kenapa menyuruhku tinggal bersama Sophia?" Rengeknya manja . aku terkekeh.
"Just kidding." ucapku mengacak rambutnya.ia menjulurkan lidahnya padaku,lalu diam dan menoleh kearah jendela pesawat. lalu tiba-tiba ia menoleh kearahku lagi..
"Dan kau sendiri,kenapa kau bisa ada di New York?" tanyanya.
"Aku tidak ingin terlalu jauh darimu,mangkannya aku ke New York... yah walaupun aku tidak tau keberadaanmu dimana.aku mencarimu kemana-mana,fyi." ucapku sambil tertawa kecil.
"Really?kau tidak dikejar fans?" tanya Sky,aku nyengir.
"Tidak ada yang menyadari bahwa aku adalah Louis Tomlinson dari One Direction,aku menyamar menjadi cewek berambut pirang yang super hot!" seruku senang,membuat Sky tertawa lebar.
"Ah.aku jadi ingin melihatmu yang memakai rambut pirang itu." ucap Skylar sambil tertawa. aku tersenyum dan mencubit pipinya.
"Terimakasih,Lou." ucapnya. aku menaikkan sebelah alisku.
"Terimakasih untuk?" tanyaku.
"Untuk semuanya." ucapnya sambil memelukku,aku tersenyum dan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted by One Direction
Fiksi PenggemarSky,gadis kecil berumur 9 tahun yang hidup di panti asuhan. Ibunya meninggal saat ia berumur 6 tahun,ia tidak mengenal siapa ayahnya,dan siapa keluarganya. Ia merasa bahwa ia hidup sebatang kara , ia kesepian, ia merindukan ibunya,ia ingin mempunyai...