Skylar Tomlinson
"Dimana ini?" tanyaku pada Zayn dan Perrie yang berada di kursi depan,mereka menoleh dan tersenyum.
"Kita turun dulu,yuk." ucap Perrie , aku mengangguk dan turun bersama mereka.
Setelah itu,kami memasuki rumah mewah di depan kami.
"Ini rumah baru kami.." ucap Zayn ketika kami berada di dalam .
Apa?rumah baru kami? apa itu berarti rumah baru Perrie dan Zayn?
"Aku sih inginnya rumah kita." ucap Perrie.
"Maksud nya apa?" Ucapku bingung. Zayn menunduk dan menyejajarkan tubuhnya denganku.
"Aku dan Perrie kan sudah tunangan..sebentar lagi kami akan menikah,dan ini rumah baru kami... kami akan tinggal bersama disini." ucap Zayn.
"Jadi..kau tidak tinggal bersama-sama aku dan Louis lagi?" tanyaku pelan. Zayn mengangguk,Perrie ikut menunduk sehingga kami bertiga sejajar.
"Ya,babe. Tapi jangan khawatir,kita kan masih sering bertemu." ucap Perrie. masih sering bertemu? well,aku setiap hari bertemu Liam tapi akhir-akhir ini kami seperti orang asing.. aku tidak ingin hubunganku dengan Zayn dan Perrie menjadi seperti itu..
"We grow up. Kami tidak mungkin tinggal bersama terus.. mungkin sebentar lagi Louis dan Eleanor juga akan tinggal bersama.." ucap Zayn. "Sebetulnya,kami ingin agar kau tinggal bersama kami..tapi,aku takut Louis tidak mengijinkan.. he's your legal guardian." ucap Zayn lagi.
"Aku tidak ingin berpisah dengan kalian.Aku tidak ingin jauh-jauh darimu." isakku sambil memeluk Zayn,Zayn balik memelukku dan menenangkanku.
"Hey...aku tidak akan menjauh darimu,kita tidak akan berpisah..kita akan sering bertemu, apa kau lupa jika aku dan Louis satu band?" ucap Zayn dengan nada bercanda.
"Lagipula...Kau boleh datang kesini terus dan menginap disini,kami akan sangat senang sekali!" ucap Perrie lembut. Aku mengangguk di dalam pelukan Zayn dan memeluk Perrie.
"Aku hanya takut kehilangan ayah dan ibuku lagi..aku tidak mau merasa kehilangan lagi." jujurku.
"Aw...kau tak akan kehilangan kami,sweetheart..." ucap Perrie sambil memelukku lebih erat lagi,Zayn bergabung dan memeluk kami berdua sekaligus.
"Kau sudah seperti anak kami sendiri Sky.." bisik Zayn.
"Kami bahkan sudah menyiapkan kamar untukmu,Sky! jaga-jaga jika kau mau tinggal bersama kami.." ucap Perrie lagi. Ugh,aku ingin tinggal bersama mereka..tapi aku tidak ingin meninggalkan louis dan yang lain.. Aku tidak bisa memilih..
"Ingatlah Sky,walaupun kau tidak tinggal bersama kami, kau tetap anak kami. kami tetap mencintaimu,dan kita akan bertemu terus,ok?" ucap Zayn. aku mengangguk.
"Sekarang,kita berkeliling rumah yuk!" ajak Perrie riang sambil menggandeng tangan kiri ku dan Zayn menggandeng tangan kananku. Kami mengelilingi rumah besar ini , lalu makan malam bersama . Dan saat malam tiba, aku tidur ditengah-tengah Zayn dan Perrie .
terasa seperti keluarga bahagia.
****
-2 hari kemudian..-
"Sudah siap?" Perrie memasuki kamarku ketika Eleanor menyisir rambutku.
"Siap!" ucap Eleanor senang dan memelukku dari belakang.
"Dia cantik kan?" ucap Eleanor . Perrie mengangguk senang.
"Sangat cantik! ayo Sky,say cheese!" seru Perrie sambil mengarahkan iPhone nya ke aku,aku pun tersenyum kearah kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted by One Direction
FanfictionSky,gadis kecil berumur 9 tahun yang hidup di panti asuhan. Ibunya meninggal saat ia berumur 6 tahun,ia tidak mengenal siapa ayahnya,dan siapa keluarganya. Ia merasa bahwa ia hidup sebatang kara , ia kesepian, ia merindukan ibunya,ia ingin mempunyai...