Halloooo
***
"Renjana?"
Cewek itu berbalik badan dan menemukan laki-laki yang dikenalnya berdiri dibelakang sambil membawa bunga dan boneka. Ia ternganga dan menutup mulutnya, matanya membulat kala laki-laki itu berlutut didepan Renjana sambil mengangkat bunga-bunga putih dengan sentuhan beberapa warna pink.
"Ren, saya tahu cara saya sangat kuno. Tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk mengungkapkan isi hati saya sama kamu," kata laki-laki itu.
Renjana membeku, jantungnya berdebar kencang, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
"Jadi... Kamu mau menerima saya menjadi pasanganmu?"
"Terima enggak, ya. Sejujurnya, gw ada perasaan lebih sih, tapi enggak mau pacaran gimana dong. Gapapa kali ya, dari pada dikatain lesbi terus karena kelamaan jomblo, dan dilihat dari effortnya, kayaknya tulus". Batin Renjana.
Setelah berdebat dengan hatinya, Renjana akhirnya membuka mulutnya untuk berbicara, "Iya, aku mau, kak"
***
Dua orang yang tengah dimabuk asmara itu berjalan santai menulusuri taman di samping danau. Renjana, cewek itu asik dengan bonekanya yang berisi suara Aksa ketika di pencet bagian yang bergambar hati. Berulang kali ia memencet boneka itu yang berbunyi, 'I Love you' suara pacar nya berat.
"Sayang, kamu ngapain sih ngulang terus?" Tanya Aksa yang mulai merasa terganggu dengan suaranya sendiri.
"Suka dengar suara kamu," jelas Renjana.
"Terus, kenapa bonekanya di ulang terus? Padahal yang ori ada di depan kamu." Aksa mengerutkan bibirnya, lalu mengambil boneka beruang itu dari tangan pacarnya lalu berlari menjauhi Renjana.
Renjana yang kesal, ia mengejar pacarnya sambil membatin tentang Aksa, "Dia suka jahil, tapi aku suka" batinnya.
"Huhhhh"
Mereka duduk diantara rumput kecil yang lembut, dengan pemandangan ke arah danau. Dua sejoli itu menetralkan napasnya setelah berlarian, mereka terlihat sangat gugup dan tak saling menatap, menatap ke arah yang berlawanan satu sama lain, dan senyuman yang tertahan diwajah mereka.
Inisiatif, Aksa mendekati Renjana menyentuh punggung tangan pacarnya itu, dan menatapnya.
"Maaf, ya. Aku cemburu sama boneka itu," jelas Aksa.
"Maaf juga, ya. Harusnya aku ngobrol sama kamu, bukan bonekanya"
"Jadi, kita baikkan nih?" Aksa mengangkat satu alisnya.
Renjana mengangguk sambil tersenyum, lalu ia bersender pada bahu Aksa dan menatap danau yang indah, suasana menjadi hening.
Ada saja yang ada dalam pikiran wanita ketika sedang melamun,"Kak, kenapa ka Aksa pacarin aku?" Tanya Renjana menghancurkan keheningan.
"Karena saya cinta"
Wajah Renjana memerah, ia tidak berani menatap laki-laki itu.
"Kamu sendiri, kenapa nerima saya?" Aksa menaikkan satu alisnya sambil memandang Renjana.
Cewek itu melihat Aksa, mereka saling menatap saat ini, "Karena saya cinta, hehe. Itu terjadi semenjak kita bertemu di bus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Goes On [On Going]
Roman pour AdolescentsPertemuan Aksa si anak sastra Indonesia dengan Renjana si anak kedokteran pada satu kampus yang sama dimulai pada masa ospek mahasiswa. Bisa dibilang pertemuan mereka tidak terlalu baik. Ia berasal dari kalangan menengah kebawah, yang membuat hubun...