Haiiiii
***
Sebelumnya
"Mau apa anda ke sini?" Tanya Raditya dengan dingin.
"Seharusnya anda berterimakasih kepada saya karena telah membantu." Cowok berkemeja itu tersenyum smirk.
"Mau saya adalah, bebaskan dia. Bebaskan dia dari kekangan anda. Apa anda tidak punya hati kepada putri anda? Bahkan binatang saja tak pantas diperlakukan seperti itu," cetus pria misterius itu.
"Jika itu mau anda, jauhi putri saya".
"Pak, tanda tangani surat persetujuan ini, agar pasien bisa segera dioperasi," sahut seorang perawat.
"Oh, iya, Sus." Raditya menandatangani surat tersebut secepat kilat. Setelahnya, ia kembali pada topik awal bersama pria misterius itu. Namun, sayangnya sudah tak ada lagi pria tersebut di depannya. Yang hanya ia lihat hanya tubuh pria misterius itu dari belakang yang menjauh dari penglihatannya.
"Ck. Berani sekali anak itu".
***
"Aduhhh, tolong deh kalau bisa, bodyguard yang ngikutin gue cuma satu saja. Kalau dua orang kayak gini, jatuhnya kayak buronan, tau gak, hah?" Kedua bodyguardnya menunduk. Gadis itu berjalan masuk ke perpustakaan tersebut dengan satu bodyguard, dan satunya lagi, berjaga di depan perpustakaan.
Renjana, gadis itu berjalan menulusuri rak-rak buku di perpustakaan kampusnya. Tatapan matanya melihat ke berbagai arah dari rak tersebut, seolah mencari buku. Tak lupa, di ikuti oleh bodyguardnya. "Tolong ambilkan saya buku itu, saya tidak sampai." Kata Renjana sambil menujuk ke arah buku yang ia incar.
"Baik, mbak," sahut bodyguard tersebut.
Dikala bodyguardnya mengambilkan buku, ia melihat ke arah meja baca yang terdapat lelaki yang ia cintai. Cowok itu sedang membaca buku, sadar ada yang memerhatikannya, ia pun menatap gadis itu, sambil mengukir senyuman favoritnya. Saat bodyguardnya sudah mengambilkan buku tersebut, cowok itu langsung kembali membaca buku. Renjana tersenyum sambil menggelengkan kepala, lalu menerima buku dari bodyguard yang sudah mengambilkannya. "Dia lucu," gumam gadis itu.
"Apa, mbak?" Sahut bodyguardnya.
"Apa sih, novel ini menceritakan tentang seseorang yang lucu, sudah ah." Renjana langsung berjalan tanpa memedulikan bodyguardnya, berjalan ke meja baca di perpustakaan tersebut.
Baru saja ia mendudukkan tubuhnya di kursi tempat meja baca, seorang bodyguard yang berjaga di luar datang, "Permisi, mbak. Maaf mengganggu," kata bodyguard tersebut.
"Ck, bagus deh sadar diri," ketusnya.
Lelaki yang duduk tak jauh dari dirinya, sedikit tertawa mendengar hal itu. "Perlakuan dia sangat berbeda dengan bodyguardnya. Entah kenapa saat seperti ini, wajahnya terlihat menggemaskan?"
"Saya baru dapat kabar dari pak Raditya, kalau mas Rayanka kecelakaan"
"Hah, kecelakaan? Pasti dia bikin ulah sih," jawab gadis itu.
"Ini kecelakaan tunggal, mbak," sahut bodyguard tersebut.
"Huh, baiklah." Renjana melenggang pergi dari tempat itu menuju rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Goes On [On Going]
TeenfikcePertemuan Aksa si anak sastra Indonesia dengan Renjana si anak kedokteran pada satu kampus yang sama dimulai pada masa ospek mahasiswa. Bisa dibilang pertemuan mereka tidak terlalu baik. Ia berasal dari kalangan menengah kebawah, yang membuat hubun...