8] Kita, keluarga?

31 7 5
                                    

Holaaaaa

***

Ting

Suara bel rumah menggema dirumah itu. Renjana bergegas mendekati pintu lalu membukanya. Itu adalah security yang mengantarkan sebuah surat.

"Permisi, mbak. Punten. Ini aya surat." Kata security itu sambil memberikan surat yang ia pegang kepada gadis itu.

"Oh, iya. Terimakasih, ya, pak." Renjana sedikit mengangguk sambil tersenyum kepada security itu, lalu menutup pintunya kembali.

Renjana berjalan menuju sofa sambil membuka surat itu. Lalu ia mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu.

Nanti malam datang ke rumah papa ya.

Raditya

"Yailah, cuma kayak gini. Enggak ada sopannya." Renjana memutar bola matanya malas.

***

Dua gadis itu berjalan di lorong kampus, dengan menggunakan almamater berwarna kuning, sambil memegang beberapa buku dan laptop ditangannya.

"Ni, tumben banget tau bokap gue ngajak gue kerumahnya nanti malam." Ucapnya disela perjalanan.

"Mau dijodohin kali, Ren, sama Rayanka. Haha," Anjani tertawa kecil.

Bibir tipis berwarna merah muda itu sedikit terangkat. Renjana mengerutkan dahinya, "Udah gila lo, dia abang gue!" Mereka berdua tiba di kelas lalu duduk berdampingan.

Anjani menatap sahabatnya itu dengan senyuman dari bibirnya yang terukir indah, "Gue bercanda, Ren, ya kali sama abang lo. Serius banget." Ia memutar bola matanya malas, sambil menyilangkan tangan didepan dada. "Lagian kenapa sih, kalau di jodohin. Toh, lo juga jomblo"

Mendengar hal itu mata Renjana terbelak, "Oh iya. Gue lupa ngasih tau. Gue udah punya pacar, Ni." Ekspresi Renjana berubah menjadi tersenyum hingga gigi gigi yang tersusun rapih itu terlihat.

"APA!!" Teriakan Anjani membuat ia dan sahabatnya menjadi tontonan mahasiswa dikelas,mereka tersenyum sambil mengangguk pelan sebagai permintaan maaf. "M-maksud gue siapa? Kok lu enggak ngasih tau gue sih." Ia memelan kan suaranya.

Renjana membuang napas kasar, "Aksa"

"A—"

Bibir Anjani terbuka lebar seperti ingin teriak lagi. Namun, Renjana dengan cepat membekap mulut sahabatnya.

"Bisa enggak sih lo enggak usah teriak?" Geram Renjana sambil melepas tangannya dari mulut Anjani.

"Iya iya. Kok bisa? Cieee, kemakan omongan sendiri"

"Diem lo." Ucap Renjana sambil membuka bukunya karena dosen sudah berada dikelas.

Kelas sudah selesai Renjana dan Anjani berada di loker mereka untuk mengambil barang yang tertinggal. Saat ia membuka lokernya, ia sangat terkejut setelah mendapati kotak makan yang di atasnya tertulis 'Dimakan, ya. Aku masak sendiri loh. Dari pacar kamu ♡'

Gadis itu tersenyum hingga pipinya memerah. Anjani yang penasaran, ia mengintip dari balik pintu loker Renjana, "Cih, bucin," gumam nya itu didengar oleh sahabatnya.

Life Goes On  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang