chapter 17

8.2K 710 23
                                    

Jiwa vena menggeran dengan sangat marah kenapa tuhan selalu memberikan nya ujian yang begitu berat. Kapan kebahagiaan menghampiri nya tidak di dunia asli ataupun di dunia novel ini ia sama sekali tidak di berikan kebahagiaan sedikit pun.

Apa tuhan mengira vena merupakan gadis yang kuat ?. Vena gadis lemah hanya gadis lemah yang berpura - pura kuat di dalam skenario dunia ini. Vena mengepalkan kedua tangan nya sambil menatap marah ke arah pantulan dirinya di cermin.

"Sialan bahkan di kematian gue yang pertama pun gue sama sekali gak ngerasa bahagia ". Gumam vena.

Vena duduk menatap ke arah luar jendela kamar nya. Ia menatap langit malam yang bertabur bulan dan bintang. Rasanya dunia ini sangat tidak adil sekali untuk nya.

Bulan yang memiliki cahaya terang saja di temani oleh ribuan bintang. Mereka tampak bahagia dan saling melengkapi satu sama lain.

"Jessy dimana jiwa asli lo yang sebenarnya "gumam vena.

Mata vena terasa begitu berat hingga ia tertidur di depan jendela sambil terduduk di kursi.

Di bawah alam sadar nya vena berada di tempat yang menurut nya sangat asing. Tempat yang sama sekali belum pernah di jamah oleh diri nya.

"Vena ".

Vena menoleh ke arah belakang sambil menatap dengan tidak percaya.

"Jessy ? "Vena berucap dengan sangat tidak yakin.

"Dengarkan aku baik - baik karena waktu ku tidak banyak. Mungkin kamu mengira aku hanya lah sebuah ilusi atau pun bunga tidur saja tapi aku hanya ingin menyampaikan pesan " .

"Buktikan kepada keluarga pratama jika aku bukan lah penyebab kematian mama. Aku hanya ingin kamu membebaskan ku dari belenggu sakit hati yang selama ini ku rasakan. Dunia ini akan menjadi dunia mu vena ,jiwa mu akan tetap berada disini kecuali kamu mati. Mungkin aku hanya ingin mengatakan itu saja saran ku tetap cari lah kebahagiaan mu disini vena. Kamu masih memiliki vani yang benar - benar menganggap mu sebagai keluarga. ".

Tubuh Jessy perlahan memudar dan dengan tersentak vena terbangun dari tidur nya. Vena menatap jam dinding di kamar nya ternyata sudah pukul 5 pagi.

Vena bangkit dari duduk nya dan ia mengambil wudhu untuk melakukan ibadah subuh. Sudah lama vena tidak mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Vena menyematkan doa agar ia bisa menyelesaikan semua masalah Jessy dan berakhir dengan hidup bahagia. Akan ia cari kebahagian nya setelah semua nya selasai.

....

Di dalam kelas Jessy menatap ke semua siswa untuk mencari tahu siapa yang telah mengibarkan bendera perang ke dirinya. Meja Jessy dan vani penuh dengan sampah dan juga telur pecah yang berserakan di sana.

"Anak - anak silahkan kalian duduk di kursi kalian ya kita akan ada ulangan hari ini ".

Guru tersebut menghampiri Jessy dan vani yang masih belum duduk. Guru tersebut menyuruh Jessy dan vani agar duduk di barisan depan kebetulan orang nya tidak datang.

"Ketua kelas ibu harap setelah ini kamu bersama wakil ketua kelas membersihkan meja itu. Jessy kamu punya masalah dengan seseorang ? ".

"Saya punya banyak musuh bu jadi gak heran melihat meja saya begitu tapi ibu tenang aja saya udah dapat orang yang melakukan nya. Nanti saya akan suruh dia membersihkan meja saya dengan cara di jilat ". Jessy menatap marisa dan juga Erina.

Jantung mereka berdua berdegup dengan sangat kencang tamat lah riwayat mereka hari ini.

Guru tersebut memberikan kertas soal kepada mereka semua. Dengan mudah Jessy mampu menjawab semua nya dengan cepat.

"Saya selesai bu , kalau begitu saya permisi mau ke kantin ". Jessy meninggalkan vani sendiri yang belum juga selesai.

Tidak dapat di percaya Jessy sang gadis bodoh bisa menyelesaikan nya terlebih dahulu .

Jessy berjalan menuju uks untuk meminta dokter menggantikan perban di tangan nya. Dokter itu tercengang melihat luka yang di dapat oleh Jessy.

"Kamu kenapa bisa luka gini jatuh dari motor ya ?".tanya dokter itu.

"Enggak dok saya begini juga karena tangan saya di sayat sama orang. Tapi tenang aja bu dok saya udah balas orang itu dengan setimpal ".

Dokter itu hanya menggeleng kan kepala saja padahal dulu luna yng selalu terluka dan berakhir di uks tapi sekarang kenapa sebalik nya. Akhir - akhir ini Jessy lebih sering masuk ke rumah sakit atau pun uks hanya puntuk luka kecil atau pun tiduran saja.

"Makasih ya bu dokter ".

Jessy segera memesan siomay dan juga chesecake kesukaan nya. Tidak lupa juga ia memesan es cokelat susu sebagai pelengkap nya.

Bel berbunyi para murid berlari menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Bersyukur Jessy sudah memesan nya terlebih dahulu jika tidak maka ia akan mengantri lebih lama.

"Jessy aku boleh gabung gak ?"luna mengeratkan pelukan nya di lengan Liam. Begitu juga dengan Daisy yang mengeratkan pelukan nya dengan gibran.

Jessy tidak mau membuang banyak tenang jadi ia menyuruh salah satu nerd untuk membantu membawa makanan milik nya ke meja kosong.

"Silahkan kalau lo mau duduk disini ".

"Jessy "teriak Risya.

Samudra dan sahabat nya pindah sekolah di mana Jessy berada. Mereka semua di drop out dari sekolah lama karena selalu membuat ulah dan membahayakan murid yang lain nya. Mark datang ke sekolah mereka dan menyerang sehingga ada beberapa siswa - siswi yang tidak terlibat ikut terluka.

Jessy menatap kehadiran mereka dengan bingung. Jiwa vena mengenali sosok cowok yang ada di samping Risya. Samuel sosok second male lead yang suka dengan luna secara diam - diam. Pertemuan pertana samuel dengan luna saat itu di taman belakang waktu vani dan juga Jessy membully luna.

"Kenalin dia samuel wakil ketua geng Tiger gimana cakep kan ? Lebih cakepan samudra atau samuel menurut lo ?"tanya Risya.

"Cakepan Austin "jawab Jessy.

Wajah Austin sangat lah tampan menurut Jessy. Austin memiliki wajah campuran berdarah korea dan cowok itu terlihat manis dan imut secara bersamaan.  Jessy juga suka melihat wajah Austin yang menurut nya tidak bosan untuk di pandang.

Austin yang mendengar perkataan Jessy seperti itu membuat dirinya salah tingkah. Wajah nya sudah memerah seperti tomat busuk.

"Lo gak salah jes Austin lo bilang cakep ?. Gila lo mandang dia dari mana sih jes ? Perlu lo tahu ya jes kebanyakan para cewek itu mengidolakan samudra atau pun samuel dan lo lebih memilih Austin ? Are you kidding ?".Risya berucap tidak percaya.

"Menurut gue Austin ganteng, wajah nya terlihat manis dan imut secara bersamaan. Gue suka cowok berdarah korea sih ". Pernyataan Jessy mampu membuat Austin semakin ngefly.

Samudra yang mendengar itu diam - diam mengepalkan kedua tangan nya. Ia merutuki dirinya yang tidak terlahir dengan cowok berdarah korea.

"Yang keturunan korea bokap lo atau nyokap lo ?"tanya Jessy.

"Bokap gue sih ".

"Hot daddy dong , coba lo tanya sama bokap lo dia masih mau nerima angkat gak. Soalnya gue mau jadi anak angkat daddy lo biar gue bisa mandang bokap lo terus ".

"Gila lo demen sama bokap nya Austin jes ?"tanya vani tidak percaya.

"Ya siapa tahu bokap nya Austin ganteng kan kayak aktor di drama yang sering lo tonton. Makin tua makin mempesona contoh nya soe jong ki and lee min ho ?".

"Boleh kali tin lo kenalin gue ke bokap lo ". Jessy mengedipkan sebelah matanya ke Austin.

Become to Antagonis FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang