chapter 21

6.9K 487 17
                                    

Reno , papa samudra itu sedang berbicara serius dengan salah satu manager yang ada di perusahaan nya. Pikiran nya berkecamuk ia masih memikirkan Jessy sepertinya ia pernah melihat Jessy tapi dimana pikirnya. Reno menyuruh samudra untuk membawa Jessy kembali datang ke rumah mereka.

Reno ingin mengenal Jessy lebih dekat , ia seperti tidak asing dengan gadis itu. Samudra yang mendapatkan pesan dari Reno pun mengerenyitkan dahi nya tumben sekali papa nya menyuruh nya untuk mengundang teman nya sekaligus Jessy. Yang benar saja Jessy ? Apakah Reno berniat menjadikan Jessy sebagai anak nya ? Apakah Reno menganggap perkataan Jessy waktu meminta papa Austin menjadikan nya anak berubah menjadi ayah nya sendiri yang akan menjadikan Jessy sebagai anak .

Samudra berharap pikiran nakal nya itu tidak akan menjadi kenyataan ia mulai tertarik dengan Jessy. Dan ia tidak ingin hubungan nya dengan Jessy hanya sebatas keluarga atau saudara. Jessy sangat sulit di dekati maka nya samudra hanya bisa menggapai nya dari jauh ia berharap suatu hari nanti Jessy akan menjadi milik nya.

Mungkin terlalu cepat bagi samudra untuk jatuh cinta terhadap Jessy. Tapi samudra memang benar - benar mencintai Jessy bahkan ia tidak pernah tertarik dengan gadis mana pun bahkan Risya sekali pun. Jessy memiliki daya tarik tersendiri yang mampu membuat hati samudra bergetar tidak karuan.

Di saat Jessy bercanda dengan Austin dan memuji cowok itu , samudra berdecih pelan dan langsung menyebarkan aura permusuhan terhadap Austin. Austin dan Jessy sama sekali tidak memperhatikan gerakan halus samudra begitu juga dengan yang lain nya.

"Bokap gue mau ketemu sama lo ?". Perkataan to the point samudra membuat Jessy bingung. Untuk apa papa samudra mencari nya pikir Jessy .

"U-".

Perkataan Jessy langsung di potong dengan perkataan samudra yang mengerti apa yang akan Jessy katakan. "I don't know. Gue sama sekali gak tahu maksud dan tujuan dari bokap gue. But dia berpesan sama gue kalau lo harus datang menemui nya ".

"Oke kalian duluan aja gue mau pulang sebentar untuk ganti baju ".

♡♡♡♡

Jessy menepati janjinya ia sudah datang ke rumah samudra bersama vani. Kedatangan Jessy di sambut dengan ceria oleh venus bahkan venus langsung memeluk kaki jessy dan mendongak memperlihatkan senyum nya yang menggemaskan.

Jessy mencubit pipi venus dengan gemas ia tidak tahan melihat wajah lucu milik venus. Reno bergabung bersama sahabat samudra dan begitu pula dengan Jessy.

"Sepertinya kita pernah ketemu nak Jessy tapi dimana ? Apakah kamu ingat ? ".

Jessy tampak memikir untuk sesaat dan ya dia baru ingat sekarang. Reno adalah pria yang mobil nya mogok dan bermasalah itu. Dan juga Jessy mengingat kalau Reno adalah orang yang ia antar ke perusahaan ternama itu. Astaga kenapa Jessy bisa melupakan hal itu.

"Ya saya montir yang pernah di kirim abah untuk benerin mobil om. Om orang yang mobil nya di rusakin itu kan rem nya ?"tanya Jessy memastikan.

Akhirnya Reno ingat dimana dirinya dengan Jessy bertemu untuk pertama kali. "Iya saya ingat kamu orang yang mengantar saya dengan kecepatan tinggi itu kan. ".

"Ya elah om masalah yang itu gak perlu di ingat juga dong. Ingat nya yang baik - baik aja ".  Jessy merasa tidak enak jika mengingat hal itu.

"Tidak pa - pa lagian berkat kamu saya sampai dengan cepat dan berhasil meeting dengan klien penting saya. Kamu sudah lama jadi montir di bengkel abah ? ". Tanya reno sambil memangku venus.

"Lumayan sih om lagian abah sudah saya anggap seperti keluarga saya sendiri. Ada yang saya dapat kan dari bengkel abah tapi tidak saya dapat kan di keluarga saya ". Jessy tersenyum kecut kala mengingat tidak ada satu kebahagian yang hadir di kehidupan nya.

"Kamu sangat cantik sekali bahkan menurut saya kamu itu seorang gadis multitalent banget. Kamu mau gak saya jodohkan dengan samudra ? ".

Uhuk .. Uhuk..

Samudra tersedak air liur nya sendiri begitu juga dengan Jessy dan teman nya yang cukup kaget atas perkataan reno.

"Om jangan gitu dong kalau mau bersaing mah secara adil kita kan juga mau jadi calon suami nya neng Jessy " ucap austin yang di anggukin mereka.

Jessy tidak tahu harus menanggapi nya dengan apa dan syukur nya lina datang sambil membawa makanan untuk mereka. "Kamu anak bungsu dari keluarga Pratama ?"tanya reno lagi.

"Iya tapi saya udah melepas marga pratama dari nama saya. Bahkan saya juga udah tidak memiliki hubungan apa pun dengan mereka. Saya lebih senang hidup sendiri seperti ini rasanya jauh lebih tenang. ".

"Katakan lah ini aneh tapi emang itu yang saya rasakan untuk saat ini. ".

Jessy mencoba tersenyum atas kepedihan hatinya. Mustahil ia bisa mengatakan baik - baik saja sedangkan masalah tiada henti datang kepada nya. Namun ia bersyukur setidaknya ia masih memiliki sahabat dan juga sosok abah sebagai pengganti orang tua nya.

Become to Antagonis FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang