chapter 14

9K 689 27
                                    

Malam ini Jessy akan menyaksikan balapan liar antara samudra dan orang yang bernama mark itu. Apakah orang yang bernama mark itu tampan ? Jessy melihat mereka tidak ada yang jelek sedikit pun. Jessy berpikir bahwa penulis cerita luna ini merupakan maniak cowok tampan.

Jessy duduk di motor nya tepat bersebelahan dengan sendi dan ozi. Mereka sedang menantikan kedatangan dua geng yang belum muncul hingga sekarang.

Vani tidak ikut karena ia malas dan ingin menonton drama korea kesukaan nya yang belum terselesaikan.

"Lama banget mending bubarkan aja acaranya "usul Jessy yang sudah kesal karena terlalu lama.

"Sabar dong jes mereka juga butuh persiapan lo gak tahu aja seberapa keren nya mark ya walaupun gue akui jauh lebih keren samudra lagi " ujar zio.

Jessy mengeluarkan permen susu bertangkai dari saku jaket nya. Ia paling tidak suka jika harus menunggu apalagi dengan waktu yang sangat lama itu terlalu membosankan menurut nya.

Akhirnya suara deruman motor bersahut - sahutan dan membuat jalan ramai semakin riuh karena teriakan para penonton. Mark datang bersama victor wakil dari geng snack untuk mempertaruhkan hadiah yang akan ia berikan.

Sendi menulis jumlah hadiah nya jika di hitung - hitung nominal nya sangat lah banyak mengingat mereka orang kaya yang siap bertaruh apa saja. Ozi menyenggol lengan Jessy dan berbisik dengan pelan.

"Lo yakin gak mau ikut ? Gue denger - denger geng elang juga bakal bertaruh loh. Pastinya ada Liam dan juga Deon yang akan balapan malam ini. Tapi kalau lo mau ikut lo bisa memakai nama anggota tiger kebetulan lo juga deket kan sama samudra "ujar ozi memberikan saran.

"Gue sama sekali gak tertarik ".

Samudra datang bersama ke empat sahabat nya itu. Malam ini Risya juga tidak akan balapan dan ia akan menonton saja. Tidak lupa di susul juga oleh Liam dan juga para sahabat nya.

Deon menatap penuh tanda tanya ke Jessy sementara orang yang di tatap sedang menekan permen milik nya dengan gerakan sensual dan menggoda. Bahkan para laki - laki disana ingin sekali merasakan bibir mungil Jessy.

"Ngapain lo semua natap gue "bentak jessy yang membuat mereka mengalihkan pandangan.

"Bagi dong "pinta Risya.

Jessy memberikan satu ke Risya dan jujur rasa permen nya sangat enak. Deon menarik tangan Jessy untuk menjauh dari mereka.

"Mau ngapain lo disini ?"tanya Deon dengan menatap tajam ke arah Jessy.

"Apa urusan nya sama lo ?"tanya Jessy tanpa menjawab pertanyaan Deon.

"Jangan membuat masalah Jessy jangan sampai mereka tahu kalau merupakan bagian dari keluarga pratama. Gue sangat tidak ingin bahkan tidak sudi untuk mendengar nya ".

"Lo pikir gue sudi ? Oh ayo lah Deon justru gue senang kalau harus keluar dari keluarga itu. Gue bisa bebas kemana pun dan melakukan apa pun tanpa perlu bertindak secara diam - diam agar tidak ketahuan kayak lo. Lo pikir dengan tanpa adanya nama pratama di nama gue , gue akan menderita Deon ? Lo salah kalau berpikir begitu. Nyatanya lo selalu tersiksa dengan semua peraturan bokap lo itu kan "Jessy tersenyum sinis meninggalkan Deon yang mematung.

Perlakuan Jessy dan Deon membuat mereka bertanya - tanya kecuali geng elang yang sudah tahu hubungan di antara kedua nya.

"Kalian saling kenal ? "Tanya sendi.

"Ya kenal mereka hanya orang yang merasa sok hebat dan sok berkuasa di sekolah gue."Jessy berucap dengan gamblang tanpa memikirkan tatapan maut yang di berikan Liam dan sahabat nya ke dia. Ya terkecuali Owen yang menatap Jessy dengan tidak habis pikir.

Sendi yang merasakan aura mereka sudah semakin tidak bersahabat pun segera memulai acara mereka. Terlihat samudra sudah memimpin di barisan awal di susul mark dan juga Liam.

"Menurut lo siapa yang akan memenangkan tandingan ini ?"tanya Risya.

"Gak tahu dan gak penting juga buat gue untuk tahu "jawab Jessy yang membuat Risya kesal tapi sendi dan zio justru tertawa mendengar nya.

Lama - lama sikap Jessy membuat mereka semakin jengkel jika mereka yang sebagai korban. Namun apa bila orang lain yang sebagai korban itu terlihat sangat lucu menurut mereka.

Samudra sampai terlebih dahulu lalu disusul oleh Liam , mark dan juga Deon. Samudra hanya menampilkan raut wajah datar sambil mengambil hadiah nya.

"Kali ini lo menang tapi lihat aja nanti pasti gue akan mengalahkan lo di balapan selanjutnya. Dan juga lo bersiap - siap karena gue akan berikan kejutan untuk lo besok ". Mark tersenyum menyeringai.

"Cuih kalian semua hanya sampah "teriak mark dengan menatap tajam samudra dan juga Liam.

Jessy tersenyum dengan sinis ia heran melihat orang kalah namun tidak mau menerima kekalahan nya. Terlebih lagi orang itu berteriak dengan tidak jelas serta mengancam sang pemenang apakah hal seperti itu pantas.

Jessy segera pergi dari sana tanpa mengucapkan apa - apa bahkan ia sama sekali tidak berpamitan ke mereka. Sesampainya Jessy di depan rumah ia memasukkan motor nya dan segera pergi untuk tidur.

....

"Jessy bangun ini udah jam 6 lo sebenarnya sekolah gak sih " vani memukul wajah Jessy menggunakan guling. Ia udah kepalang kesal jika berhadapan dengan Jessy yang kebo.

Jessy menguap ia pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah nya dan mandi. Wajah sedikit lebih segar walaupun ia sangat mengantuk sekali.

Kedatangan Jessy yang sangat berbeda kali ini membuat semua murid berbisik - bisik. Jessy mengikat rambut nya berbentuk ekor kuda tak lupa sebuah kaca mata bertengger manis di wajah nya.

Jessy yang membawa motor sport pun membuat dirinya tampak semakin memukau di hadapan mereka. Vina turun dari boncengan Jessy mereka berjalan bersama menuju kelas. Sebelum itu Jessy mengganti celana nya dengan rok sekolah terlebih dahulu.

Jessy menelungkup kan wajah lalu tertidur padahal lima menit lagi bel masuk akan berbunyi. Benar saja tidak lama guru mengajar kelas mereka masuk.

Guru tersebut tidak memperhatikan Jessy yang sedang tertidur namun Erina sang murid unggul di kelas mereka melaporkan kalau Jessy tidur di meja nya. Erina yang tidak menyukai Jessy karena Jessy lebih pintar dari nya.

Guru itu datang ke meja Jessy dan menyiram wajah Jessy menggunakan air mineral. Erina tersenyum mengejek siapa suruh Jessy berlagak sok pintar ucap nya dalam hati.

"Kamu pikir sekolah ini milik papa kamu ? Jangan mentang - mentang kamu bagian dari keluarga pratama kamu bisa berbuat seenak nya ya "bentak guru tersebut.

"Oh ayo lah jangan membawa keluarga sialan itu silahkan berikan saja aku hukaman asal kan anda juga berhenti menyebut nama keluarga itu "Jessy berucap dengan sangat malas.

"Keluar kamu silahkan berdiri di lapangan sampai pelajaran ini selesai. Lain kali kamu harus bisa mencontoh kedua kakak mu. Mereka benar - benar anak dari keluarga pratama tidak seperti kamu ".

"Mulut anda terlalu berisik berapa kali saya katakan tidak perlu menyebut nama mereka. Saya merasa anda tidak memiliki telinga oh tidak saya dapat melihat telinga anda tapi mungkin anda tuli ".

Jessy menatap tajam ke arah Erina setelah itu ia melemparkan sebuah botol aqua ke arah erina dan berhasil mengenai wajah gadis itu.

"Cih murid cupu kayak lo mau nyari gara - gara sama gue ternyata. Kenapa ? Kalah saing lo sama gue. Lo gak terima otak lo terlalu bodoh untuk di sandingkan sama otak gue iya. Dasar cepu guys gue harap kalian lebih berhati - hati deh sama cewek cepu kayak dia kalau bisa sekedar saran bikin aja dia pindah dari kelas ini ".

Jessy berjalan menuju lapangan tanpa memperdulikan Erina yang sudah menangis sesegukan.

Become to Antagonis FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang