Chapter 7

9.6K 659 4
                                    

Jessy bercanda gurau dengan vani di ruang musik kebetulan pelajaran mereka kali ini adalah seni. Vani memainkan piano nya dengan alunan yang sangat merdu Jessy sangat ingin memainkan piano tetapi ia tidak pandai.

Berulang kali vani mengajari nya tetap saja bunyi nya tidak sama seperti yang di mainkan vani. Jessy bermain sebuah drum kali ini ia terlihat mahir memainkan nya karena sudah terbiasa dengan alat musik itu. Apa lagi gitar Jessy juga bisa memainkan nya dua alat musik itu lah yang mampu di mainkan Jessy.

Berbeda dengan vani yang mampu memainkan piano dan juga biola bahkan Jessy sangat suka sekali mendengar tuts piano yang di mainkan vani.

Guru seni itu menyuruh mereka untuk memainkan alat musik yang mereka bisa. Jessy lebih memilih bermain drum bahkan ia menyuruh vani agar nanti vani merekam dirinya.

"Permainan kalian sudah cukup bagus untuk basic awal ibu harap kalian bisa menggunakan ilmu yang kalian miliki dengan sebaik mungkin ". Bu fatma keluar seiring waktu belajar mereka yang sudah habis.

Mereka segera menuju kelas untuk mengambil tas dan berniat pulang. Sebelum itu Jessy meng-upload video dirinya yang bermain drum ke youtube dan juga beberapa media sosial lain nya.

Setelah sampai di bengkel abah mereka berniat untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum membantu abah di bengkel. Jessy menghitung uang nya ternyata masih belum cukup untuk membayar uang muka untuk membeli rumah.

Sepertinya Jessy harus mencari cara lain agar tabungan nya cukup ia tidak ingin merepotkan abah dan juga ambu. Jessy keluar kamar dan turun untuk membantu vani yang sudah melayani beberapa pelanggan.

"Kak zai , rei dengar dari kak Dio nanti malam ada balapan ya hadiah nya juga gede katanya "ucap pelanggan abah.

"Ye si bocil sok tahu lo "ucap orang yang bernama zei itu.

Segerombolan remaja laki - laki itu terus berbincang mengenai balapan yang akan di ada kan di jalan cempaka. Jalan itu sering sekali di jadikan sebagai tempat arena balapan karena jauh dari pantauan polisi.

Jessy mendengar saja ucapan mereka sampai dimana mereka menyebutkan hadiah nya. Hadiah yang di terima sangat fantastis terlebih lagi jarak balapan mereka yang cukup jauh.

Jessy akan pergi nanti malam ketempat itu jika ia menang maka ia akan mendapatkan sebuah apartemen , uang dan juga beberapa hadiah lain dari pada lawan nya.

"Lo udah tahu belum kalau samudra udah balik dan gue dengar nanti malam dia juga akan ikut balapan ".

"Kalau sam ikut pastinya kita susah buat menang lo tahu sendiri kalau samudra itu racing king "

Abah mendekati Jessy dan menyuruh nya untuk pergi ke salah alamat. Disana ada sebuah mobil yang mogok dan memberitahukan ke bengkel abah. Bengkel abah menerima jasa online untuk para pelanggan nya yang membutuhkan tentu nya dengan tarif yang sedikit berbeda dari biasanya .

Jessy mengeluarkan motor sport kebanggaan nya sudah lama motor itu ia disimpan dan tidak di gunakan. Jessy akan mengendarai nya sekaligus mengetes nya apakah motor itu masih bisa ia gunakan untuk balapan nanti malam.

"Mau kemana lo pakai motor besar gitu ?"tanya vani.

"Mau ke tempat yang di suruh abah itu lah ".

Jessy menggeber - geber motor nya dan melaju dengan kecepatan tinggi. Vani , ujang dan jaka yang melihat itu menahan nafas dan berdoa agar Jessy sampai dengan selamat.

Vani sampai di tempat tujuan dengan waktu 15 menit dengan jarak yang cukup jauh. Kecepatan yang ia gunakan sangat tinggi bahkan para pengendara lain banyak yang menyumpah serapah Jessy.

Jessy mengetuk kaca mobil yang sesuai dengan gambar yang di kirim abah.

"Maaf pak apa benar bapak yang memesan jasa online bengkel abah ?"tanya Jessy sopan .

"Iya benar kamu -".

"Saya salah satu karyawan abah pak ".

"Oh begitu tolong ya kamu perbaiki mobil ini entah kenapa tiba - tiba saja mogok disaat yang penting. Saya harus cepat ke kantor karena 30 menit lagi akan ada meeting " .

Jessy memeriksa mobil itu kerusakan mobil itu sepertinya cukup serius belum lagi rem mobil yang seperti sengaja di putus oleh seseorang. Tapi siapa yang memutuskan nya dan kenapa bapak ini bisa sampai disini pikir Jessy.

"Maaf pak saya mau nanya apakah sebelum nya ada orang tang memeriksa mobil bapak sebelum saya ?".

Bapak itu terlihat berpikir dengan keras sebelumnya ia menyuruh supir nya untuk mencari bantuan dan sampai sekarang belum hadir. Tapi tadi ada seseorang yang katanya mau membantu namun setelah ia memeriksa mobil bapak itu orang tersebut menghilang.

"Iya ada ".

"Maaf pak kerusakan yang di alami mobil bapak cukup serius belum lagi rem nya juga blong pak. Dan waktunya sangat lama untuk memperbaiki mobil ini ".

"Blong? Tapi tadi supir saya masih bisa menggunakan rem itu kenapa bisa blong ? ".

"Saya gak tahu pak tapi bisa saja orang yang memeriksa sebelum saya sengaja ingin mencelakai bapak tapi dianya bodoh gak ngerti mesin. Kalau mereka pintar pasti mereka tahu kalau mesin ini tidak bisa hidup sekarang ".

Bapak itu sangat terkejut apakah ia pernah berbuat salah terhadap orang lain ? Sepertinya tidak. Hari ini ia akan ada dapat bersama para investor lain mengenai pembangunan perhotelan. Proyek yang ia tangani sangat berharga sekali karena biaya yang di butuhkan tidak main - main dan terbilang harga yang cukup fantastis.

Bapak itu terus menghubungi supir nya namun tidak ada jawaban sama sekali. Waktu nya tinggal 20 menit lagi akan sangat mustahil untuk nya sampai tepat waktu ke kantor.

"Ayo pak saya antar ke kantor biar mobil bapak nanti anak buah abah yang membawa nya ".

Bapak itu menatap penuh ragu namun ia tidak punya pilihan lain dan akhirnya menerima niat baik Jessy.

"Bapak bebas mau pegang apa pun asal jangan pegang saya , saya akan mengebut dan bapak akan cepat sampai " .

Jessy mengemudikan motor nya yang nyaris membuat bapak itu mati karena serangan jantung mendadak. Jantung bapak itu berdetak dengan sangat cepat seperti Jessy yang mengendarai motor bya dengan sangat cepat juga.

Mereka sampai di gedung kantor yang besar Jessy sangat tahu nama perusahaan tersebut. Perusahan yang sangat maju dalam setiap bidang usaha nya. Tetapi Jessy tidak tahu siapa pemilik perusahaan tersebut.

Jessy sama sekali tidak pernah di kenalkan dengan kolega bisnis Pratama atau pun publik. Hanya beberapa saja yang mengetahui nya karena pratama menyuap orang yang tahu mengenai Jessy agar info nya tidak tersebar luas kan.

Sementara Daisy ia di perkenalkan di depan publik sebagai putri dari keluarga pratama. Selain karena kepintaran nya Daisy juga di kenal sebagai gadis cantik yang bertutur kata lembut dan sopan.

"Kamu mau bunuh saya ?"tanya bapak itu.

"Yang penting bapak sampai tepat waktu kan ? Kalau begitu saya permisi dulu ".

Bapak itu mengelus dadanya dan segera masuk ke perusahaan itu.

Motor Jessy

Motor Jessy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Become to Antagonis FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang