chapter 19

8K 655 1
                                    

"Kakak cantik ya, baik juga tapi kakak galak suka marah - marah terus "ucap venus dengan polos nya.

"Ya emang salah kalau kakak galak ?".

"Iya lah nanti kakak gak dapat pacar lo "ejek venus sambil tertawa.

Jessy memencet hidung virgo hingga anak itu merengek minta di lepaskan. Jessy duduk di sofa bersebelahan dengan Risya dan vani.

"Mata lo semua mau gue colok apa gimana ? Gak bisa ya ngelihat nya secara santai ,kayak gak pernah lihat orang aja ". Tangan Jessy di lipatkan ke dada sambil menatap tajam samuel.

Samuel juga menatap Jessy dengan tajam tidak lama Jessy berdecih. Venus berjalan ke arah Jessy dan duduk di pangkuan gadis itu.

"Kenapa?"tanya Jessy ketika venus melihat nya.

"Cita - cita kakak apa ?".tanya venus

Jessy memikir sebentar dari dulu hingga sekarang ia sama sekali tidak memiliki cita - cita. Menurut nya orang yang memiliki cita - cita itu adalah orang yang ingin membahagiakan seseorang yang di anggap nya spesial. Tapi Jessy sama sekali tidak memiliki orang spesial.

"Gak ada , kakak gak punya cita - cita tapi kakak punya sebuah keinginan ".

"What this ?".

"Bahagia "bisik jessy di telinga venus.

Jessy menyuruh venus agar tidak memberitahukan nya kepada mereka semua. Biarkan saja itu menjadi rahasia di antara mereka berdua. Mamanya samudra yang melihat Jessy pun tersenyum hangat dan meyambut kedatangan nya.

Ia mengucapkan banyak kata terimakasih karena sudah menolong samudra dan venus. Walaupun hanya luka biasa jika di biarkan akan menjadi luar biasa kan ?. Mama samudra menyuruh pembantunya untuk membuatkan mereka makanan.

Para sahabat samudra sudah terbiasa dengan sikap baik dari mama samudra. "Tante gak usah repot - repot ". Ucap vani  yang masih sedikit canggung dengan mama samudra.

"Gak masalah sayang lagian mereka juga sudah terbiasa dan tante gak merasa di repot kan. Oh iya maaf banget tante gak bisa ngobrol bareng sama kalian soalnya tante mau pergi arisan. Kalian yang akur ya di rumah anggap saja rumah kalian sendiri ". Tente lina pergi bersama dengan sopir pribadi nya .

Makanan yang di buat oleh pembantu samudra sudah datang. "Silahkan di nikmati ya "ucap pembantu itu sambil tersenyum manis kepada mereka.

Mereka langsung menyerbu makanan itu tapi tidak dengan vani dan Jessy. Vani masih terlalu sungkan sedangkan Jessy sama sekali tidak ada selera melihat brownies cokelat itu.

"Lo gak mau ? Ini enak loh jes ". Risya mengomentari rasa brownies cokelat itu sambil memasukkan potongan brownies terakhir ke dalam mulut nya.

"Gue kurang suka brownies cokelat , gue lebih suka cake keju apalagi rasa asin dari setiap keju yang menurut gue itu enak. Keju merupakan makanan favorite gue " .

"Jadi lo gak suka cokelat ?"tanya austin.

"Kalau cokelat , susu cokelat gue suka but kalau brownies atau cake lain nya gitu gue kurang suka sih. ".

"Kak Jeje sama kayak venus, venus juga suka cheese ". Venus berucap dengan sangat girang dan terdapat binar cahaya di mata anak itu.

"Oh ya ? Kalau gitu kesukaan kita sama dong ". Venus mengangguk dengan semangat. Samudra merasa adik nya semakin dekat dan nempel dengan Jessy. Bahkan sekarang anak itu sedang duduk di pangkuan Jessy sambil bersandar.

Mereka pindah tempat duduk, kini mereka sudah berada di taman belakang rumah samudra. Taman belakang tersebut berisi kebun sayuran dan juga buah - buahan seperti mangga, kelengkeng, rambutan , jambu air dan pepaya. 

Become to Antagonis FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang