chapter 3

11.2K 681 0
                                    

Dari kejauhan luna memandang vani dengan tatapan yang sangat sulit di artikan. Tatapan yang polos namun memiliki rahasia sendiri di dalam nya.

Sementara dava dan davi sudah berjaga - jaga kalau vani membuat masalah lagi dengan luna maka siap - siap vani harus menerima hukuman nya.

Jessy yang bertatapan dengan dava - davi pun sedikit menggerakkan tangan nya layak nya sebuah pistol. Ia memperagakan seperti sedang menembak mereka berdua.

"Gila "desis davi.

Jessy menerima suapan cheesecake dari vani ia tersenyum saat keju nya lumer di mulut nya. Jessy sangat menyukai keju begitu juga dengan vena entah kenapa semua yang di sukai jessy sama dengan vena.

Jessy berjalan menuju stan makanan yang menjual cake ia membeli lima cheesecake dan juga tiga kotak susu rasa keju. Namun saat ia ingin membayar nya cake tersebut langsung di ambil oleh Liam dan Liam membayar semua cake yang di ambil Jessy kemudian di berikan ke luna.

"Makasih ya kak luna emang mau banget cake ini ".

"Brengsek itu cake milik gue mata lo buta jelas - jelas gue udah mau bayar "teriak Jessy yang sudah kesal.

"Ga ada nama lo juga kan di cake itu jadi siapa pun bebas mau beli ".

"Tapi gue duluan yang ambil lo sopan dikit dong kalau lo mau cake itu noh ambil di etalase nya bukan yang udah gue pegang. Lo sengaja ya mancing emosi gue "bentak Jessy.

"Stop Jessy ini hanya masalah cake doang kan, bisa gak sih lo gak usah memperbesar masalah. Sehari aja lo gak nyari masalah bisa gak "bantak Deon.

"Mata lo buta ? Jelas - jelas si bodoh ini yang duluan nyari masalah sama gue "bentak Jessy.

"Di sini yang bodoh itu lo jes, semua orang juga tahu seberapa bodoh nya lo "ejek daisy.

Jessy menggeram marah namun vani menahan nya , dava dan davi memberikan isyarat agar vani menahan Jessy dan tidak berbuat macam - macam.

"Buk saya bayar cake ini 200 ribu ".

"300 ribu ".

"400 ribu "ucap Liam tak mau kalah.

"Satu juta "Jessy sudah sangat kesal sekali.

"Kak aku mau banget cake itu "pinta luna.

"5 juta ".

"Oke deal ".Jessy mengambil uang lima juta itu dan memberikan cake yang sudah ia pesan dari awal.

"Makasih ya lima juta lumayan buat shoping "ejek Jessy.

Jessy memamerkan uang yang berada si tangan nya sedangkan ibu kantin hanya tersenyum melihat kecerdasan Jessy. Harga asli cake itu tidak sebanding dengan yang liam tawarkan.

"Lo -".

"Maaf nih nak Liam bukan nya ibu mau bela nak Jessy tapi cake ini udah di pesan duluan sama nak Jessy dan benar ini milik nya karena dia sudah bayar separuh duluan tadi. Jadi gak salah kalau uang lima juta itu dia ambil ".

"Bodoh "cibir Jessy lalu merangkul vani dan mengajak nya pergi dari mereka.

.....

Jessy sudah siap dengan pakaian kasual nya sebuah kaos dan juga hotpants. Pakaian tersebut terlihat sangat bagus di tubuh Jessy. Walaupun barang murah setidaknya kalau ia yang makai terlihat mahal.

Jessy melihat liam dan juga luna yang sedang asik bercanda. Jessy berdecih tanpa sepengetahuan mereka kenapa vani sangat bodoh sekali dalam memilih lelaki pikirnya.

"Jessy kamu mau kemana ?"tanya luna.

Jessy berhenti sebentar lalu ia memikirkan jawaban apa yang tepat. Ia tidak ingin ujung - ujung nya luna akan meminta untuk ikut seperti kebanyakan novel lain nya.

Become to Antagonis FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang