Prolog 🏀

1.5K 96 26
                                    

Pukul 07.00
Kediaman Adikara tampak rame atau dengan kata lain berisik. Entah apa yang sedang kembar 7 itu permasalahkan. Kaleng dibanting, panci dilempar, gedubukran, dan ah sudahlah. Rumah itu padahal dihuni anak SMA kelas akhir, kenapa setiap hari seperti anak SD kelas 2.

"ITU SEMPAK GUA BANGSATT" teriak  seorang laki-laki dengan gaya rambut memamerkan jidatnya, Blaze. "NGAKU-NGAKU INI PUNYA GUA" balas lawannya yang bernama Ice, "UDAH DIEM" sedetik kemudian sunyi, teriakan si sulung mengubah suasana rumah itu.

"Sehari aja kalo ga ribut bakal mati lo pada hah?"

"Iye" -Taufan

"Ck dah buruan siap-siap, gausah rebutan sempak toh sempak sama semua"

"Tau gitu gua kemaren beli sempak yang ada rendanya" -Blaze

"Njir lo mau ngelonte apa gimana" -Taufan

"Hooh mau nyari sugar Daddy gua" -Blaze

"Gua bilangin bunda lo" -Ice

"Ngaduan anjing jangan" -Blaze

Halilintar menunggu di teras sambil meminum sekotak susu Rymoci. Dibukanya aplikasi burung biru, lalu bercuit di pagi hari. 15 menit setelahnya bocil-bocil kematian keluar. "Pagi ini gua yang nyetir" ucap Lintar lalu masuk ke dalam mobil. "Masih pagi kan?" tanya Gempa, "Masih kok aman-aman insyaallah" jawab Taufan

Lintar menancapkan gas menuju ke sekolah mereka, mau siang atau pagi yang namanya Halilintar Adikara selalu kebut-kebutan. Untung adik-adiknya sudah biasa, meski nanti agak geser sedikit ginjalnya ke lambung.

Akhirnya sampai ketempat menuntut ilmu. Kembar Adikara berjalan menuju kelasnya. Perlu diketahui mereka kembar yang sangat menarik, setiap dari mereka mempunyai bidangnya. Lintar si kapten Basket, Taufan si maniak skateboard, Gempa si ketua OSIS, Blaze si Striker, Ice si lumba-lumba renang, Thorn si maniak tumbuhan, Solar si Fisika.
Kepribadian mereka pun beda satu sama lain. Lintar cenderung dominan dan irit berbicara, Taufan sangat amat periang, Blaze selalu penuh semangat dan kadang saat bermain sepak bola disebut 'monster', Gempa sungguh idaman para hawa, Ice lebih santai, Thorn lucu kadang tingkahnya sangat menggemaskan, Solar dia arogan bahkan kadang memandang remeh orang lain.

"Sore free?"

"Bareng gua aja kak abis balik sekolah nanti ada rapat sampe sore juga" Gempa tahu hari ini Kakaknya ada latihan basket, dan ia tidak bisa berangkat sendiri sebab motornya di bengkel. Motor yang lain? Kalo sore pasti dipake. Sangat peka bukan?

"Oke"

--------

"Hyo guuto morning!" Sapa Mega pada Hyona yang baru saja masuk ke kelas, "Meg stop panggil gua hyo ya"

"Lo juga stop panggil gue meg ya"

"Ngatur"

Hyona Narendra, kapten Voli putri. Pribadinya cuek, hanya asik dengan sahabatnya, simpel, dan sat set.

"Masih pagi jangan bikin gua naik pitam" lerai Rea

"Bagus ga sih? Kan lo punya darah rendah" sahut Fira

"Fir diem" -Rea

"Siap" -Fira

---------

"Lin ayo by one!!!!" Seru seorang laki-laki dari ambang pintu, sebut saja Satria. Dia anak kelas sebelah.
Lintar memutar bola matanya muak, entah sudah berapa kali ia bilang untuk jangan memanggil dirinya 'Lin', geli aja.

"Panas sat males"

"Dih takut kalah lo" -Satria

"Fyi dua hari lalu lo kalah 0 - 10"

"Kali ini gabakal dah asli janji gua" -Satria

"Moh"
('gamau' dalam bahasa Jawa)

"Kopi sama buku ini" Satria menunjukkan buku novel milik seorang yang sangat Lintar cari-cari belakang ini.

"Deal"

Dengan cepat Lintar pun bangkit dari duduk lalu mengikuti Satria ke lapangan basket.

"Njirrr sekalinya disogok pake kopi apalagi sama buku langsung sat set" -Blaze

"Emang ada hubungan spesial kayak nya" -Taufan

"Hah? Satria sama Kak Lintar?" -Blaze

"Bang Lintar sama buku anjirrr yakalik ngegay" -Taufan

"Owh siapa tau kan" -Blaze





🏀To be continued🏀

AKAN DIUPDATE LAGI BULAN MEI (akhir)

Instagram: zena.hy » author

Twitter: redlntr » halilintar

Thank you 🙆🏻‍♀️

Basketball BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang