Pukul

538 53 21
                                    

"Kok ini kamar kek ruang inap bayi anjirr? Bau tisu basah?" -Blaze

"Gak liat bayi gede yang lagi baca buku itu?" Tunjuk Taufan pada Lintar yang sedang memicingkan matanya saat membaca buku. Solar kemudian menyodorkan kacamata Halilintar.

"Eh! Softlens lo gimana?! FAKK GUA LUPAA" -Taufan

"Kemaren pas yang lain heboh gua kepinggir lapangan buat nyopot"

"Syukur deh kaget gue kalo lo kemaren tidur pake softlens kan berabe" -Taufan

"Eh btw tumben lo gak maksa pulang kak? Biasanya lo sehari di rumah sakit aja udah ngereog" -Gempa

"Coba pikir deh kenapa gue kemaren beli tisu basah" -Ice

Gempa memiringkan kepalanya bingung, Taufan menangkap dengan cepat. Oalahh biar gak bau obat! Anjrittt pinter juga Ice. Lintar itu gak betah di rawat gara-gara bau obat, secara kan ya namanya rumah sakit. Nah dengan disuruh lap badan dia pake tisu basah, jadi agak ketutupan bau obatnya.

"Oalahhh bisa-bisanya lo Ice, dasar rewel" Taufan mengacak-acak rambut Lintar

"Kok ngatain?"

"Udah lanjut baca buku aja" -Ice

"Ice sumpah kasih tau gua" -Gempa

"Balik dari sini beliin gua spring bed baru dulu" -Ice

"OGAH" -Gempa

"Gapapa gem gua juga gak paham kok" -Blaze

"Bego sih" -Gempa

"Gua lempar meja juga lo" -Blaze

"Eh balik yuk, Satria and the geng udah otw kesini" -Solar

"Okee, kita balik dulu Kak" -Gempa

"Hati-hati" -Taufan & Lintar

Setelah kembaran mereka pergi Taufan melirik Halilintar yang masih fokus baca buku.

"Kak ntar kalo Hyona kesini gua tinggal pacaran sama Aya ya hehehe~" -Taufan

"Iya"

"Asikk luv yuuuu" Taufan memeluk Kakaknya itu dari samping dengan girang

Saat mereka sedang berpelukan Satria masuk, Taufan langsung melepaskan pelukannya. Anjrittt bisa salah paham tu orang.

"Haaloooo kaptenn~! Aduh!" Satria mengaduh ketika kepalanya digeplak Rion

"Kok gua digaplok yang!?" -Satria

"Yang yang asu kayang hah, jaga sikap kek bikin ribut mulu kasihan kamar sebelah" -Rion

"Yo gimana tar udah mendingan?" -Han

"Lebih baik daripada kemaren sih"

"Syukur deh btw sat" -Han

"Oh iya ini kita bawa sajen...Aduh! Buah maksudnya buat lo" Rion menggeplak Satria kembali

"Asik ngerepotin, makasihhh" -Taufan

"Yoiii" -SaRiH

Rion menotis benda yang bertenger di wajah Halilintar. Ia melirik Han terlihat Han pun baru tau.

"Lo pake kacamata tar?" -Rion

"Iyaa, gua pake softlens kalo sekolah"

"Parah lo kok gak bilang kita-kita!?" -Han

"Lah bukannya Satria tau?"

Rion dan Han menatap tajam Satria yang ditatap hanya berpura-pura tidak tahu.

"Satria." -Rion

"MAAF GUA LUPA CERITA! GUA PIKIR KALIAN UDAH TAU" -Satria

"Gua kira hubungan kita spesial sat, ternyata..." -Han

Basketball BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang