Bukan

558 55 33
                                    

"Sabtu nichh" -Taufan

Di ruang TV kembar berkumpul minus Lintar. Rasa bosan? Banget, udah jam 11.00 dan kerjaan rumah mereka udeh kelar semua.

"Bujuk Bang Hali buat jalan-jalan gih" -Solar

"Dih, pangeran lo mrintah-mrintah gua begitu?" -Taufan

"Iya, mau apa lu hah?" -Solar

"Bang Hali tidur kayaknya, tadi selesai olahraga terus maen sama kucing abis itu dah kagak keliatan lagi batang tengkoraknya" -Ice

Fyi mereka ini punya kucing dua, Kuro sama Taro, majikannya Lintar semua. Hadiah dari Taufan pas ultah, doi beliin gegara sering liat Lintar ngelus-elus kucing di parkiran sekolah dan diem-diem suka ngasih makan kucing belakang sekolah.

"Gua ada ide bagus buat ngabisin hari Sabtu ini" -Taufan

"Senyum lo cabul banget anjing" -Blaze

"Njirrr suujon lu, dah ayo kita bangunin rame-rame aja" -Taufan

"Kek grebeg anying jatohnya" -Ice

"Grebeg orang kelon sama kucing, iya" -Taufan

"GASS" -all

Mereka naik ke kamar si sulung Adikara, ya seperti dugaan, sangat sunyi. Si pemilik sudah pasti molor. Mereka membuka pintu lalu masuk dan tersenyum geli saat mendapati Halilintar yang sedang tidur dengan memeluk Taro.

"Ni anak lucu kalo tidur doang brengsek" -Ice

"Sekalinya sadar langsung kek anjing kesetanan" -Solar

"Gua denger ya bangsat"

"LAH?!!" -all

"Apa? Mau gangguin gua?"

"Rencananya" -Gempa

"Males, gua ngatuk. Besok aja kalo mau keluar"

Taufan meloncat dan memeluk Halilintar tiba-tiba, "Ayolahhhhhhh gua bisa mati bosennnnn" rengeknya

"Bodo, lepasin anjing sesek"

Blaze join dong yakalik enggak "Bang plisss lahhhhh"

"Ayoooooooo" Thorn sudah pasti

Ice dan Solar cuma nimbrung aja biar Lintar tambah sesek.

"Gem sumpah tolongin gua pliss"

"Sorry kak buat kali ini....AYOOO KELUAR PLISSSS" Gempa langsung nimbrung begitu saja.

Aslian Lintar bisa mati begini lama-lama, "Lo pada udahan anjirrrr!!!!"

"GAK!" -all

"UDAH ATAU GUA SITA FASILITAS KALIAN!"

Langsung manjur. Halilintar mengambil napas untuk bertahan hidup.

"Udah gila lo semua hah? Hampir mati konyol gua"

"Salah lu" -Taufan

"Gua aduin Naya lo kemaren godain cewe supporter basket"

"HEH! AMPUN YA ALLAH" -Taufan

"Basket aja di belakang rumah" Ice tiba-tiba berucap

"Lo sakit?" -Blaze

"Dih kita dulu sebelum tau minat bakat kan cuma ngikut bang Hali maen basket" -Ice

"Eh iya juga! Seru ga sih kalo kita nyoba main lagi sama nih kapten club" -Solar

"Ok."

---------------------

"Just for fun yah, inget lo pada ini udah punya bakat masing-masing" -Gempa

Permainan pun dimulai setelah Gempa melempar bola. Tentu saja langsung disambar Halilintar.

Basketball BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang