Orang gila

468 47 22
                                    

Entah mengapa detak jantung Hyona tak beraturan sedari tadi. Kini dirinya sedang duduk di kursi kelas tempat Lintar, sepertinya dia membawa motor sendiri. Terlihat dari jaket yang bertengger di kursi sebelahnya.

"Gila ini kenapa gue deg-degan banget sih" -Hyona

Ia masih terngiang-ngiang dengan ucapan Taufan tadi, reaksi Lintar. Jujur Hyona belum pernah liat Lintar marah selama ini.

Lamunan Hyona buyar ketika kursi disebelahnya ditarik.

"Tumben kaget"

"Namanya juga orang ngelamun" -Hyona

"Tadi gi--"

"Belajar dulu, ntar kalo udah gue mau cerita" Hyona dengan cepat memotong ucapan Lintar. Belajar itu tetap prioritasnya.

"Fine"

Sore itu dijalani seperti biasa, kadang Hyona frustasi, kadang tersenyum selebar meja, kadang hampir meregang nyawa karena memahami materi tersebut. Sedangkan Lintar kadang nepuk jidat, nyentil kepala Hyona, senyum tipis.

Sampai pada akhirnya selesai sesi belajar itu.

"Hahhh, lo pasti bisa Hyona inget belajar adalah proses" Hyona selalu bilang begitu tiap selesai belajar. Semangatin diri sendiri.

"Semangat"

"Sakit lu?" -Hyona

"Dikasih semangat malah ngeledek"

"Lo biasanya juga ngatain gue gila ya" -Hyona

"Udah, serius dulu. Tadi gimana?"

Hyona menghela napas sejenak sebelum menjawab, "Beres, cuma..... hampir diapa-apain..."

"Dihalang Taufan?"

"Iya, tadi dia neriakin nama gue didepan ruang club pas Aiden mau raba tubuh gue" -Hyona

Mendengar hal itu Lintar mengumpat dalam hati, 'Aiden bajingan'.

"Terus sebenernya.....waktu dia gantiin lo ngajarin gue, d-dia sempet ng-ngelus paha gue...."

"ANJING!" Lintar kalo saat ini juga ketemu sama Aiden bener-bener bisa ditonjok.

"Hal kayak gini baru sekarang lo ceritain?" Sumpah aura intimidasi Lintar diluar dugaan Hyona, ucapannya terdengar sangat marah

"Maaf gue gak bermaksud nyembunyiin ini sumpah" -Hyona

"Kakak lo tau?"

'Mampus gue' batin Hyona ketar-ketir, Lintar aja gatau apalagi kakaknya. Bisa dibom si Aiden kalo Hyona cerita ke kakak-kakaknya.

"Hyona gua tanya kakak lo tau gak?"

Hyona menggeleng, sungkan menjawab pertanyaan tersebut.  Melihat tanggapan itu Lintar langsung menyambar jaketnya dan bergegas pergi.

"Lin--"

"Jangan temuin gua."

Lintar langsung berjalan pergi meninggalkan Hyona yang membatu disana.

Saat berjalan menuju parkiran Lintar melihat Aiden sedang bersandar di koridor sana.

"Ciee marahan ya." -Aiden

Lintar menarik kerah baju Aiden, sial rasanya pengen bunuh ni orang sekarang juga.

"Apa maksud lo ngelakuin itu?"

"Hm apa ya? Mungkin karna gue tertarik sama tubuh Hyona-" ucapan Aiden terpotong saat sebuah bogeman mendarat di pipi kanannya.

"Jauhin Hyona."

Basketball BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang