Kek Bayi

592 51 29
                                    

Chat Lintar dan Hyona,

[]Hyona
Nanti di kelas mana?

Di kelas gua aja, ntar gua kesana abis latihan
Duduk di bangku gua yang ada jaketnya

[]Hyona
Oke, kembaran lo gak nungguin?

Mereka bawa mobil, gua bawa motor tadi
Jangan rogoh-rogoh tas gua

[]Hyona
Iya bawel

Kagak gua ajarin lu

[]Hyona
Kagak gua bayar lu

Halilintar menutup ponselnya lalu kembali fokus kepada latihannya. Tumben sekali ia bermain ponsel saat istirahat,

"Tumben lo buka hp" -Rion

"Kepo banget lo kayak haters"

"Dia disuruh Bu Eko ngajarin Hyona ekonomi" -Han

"Kok lo tau?"

"Denger-denger sih gitu ya" -Han (dia denger dari pacarnya yang satu circle sama Hyona)

"Pantesan lu kagak bawa tas kemari" -Rion

"Pantes juga tadi pagi dia naek motor kebut-kebutan" -Han

"Waw apakah akan membuat kapten kita cinlok" -Satria

"Ngaco lu anjing"

"Biasanya yang ga ngaku itu beneran sih kap" -Rion

"Gua ketawa paling depan kalo beneran" -Satria

"Muter keliling lapangan lo pada sekarang."

"Kap yang bener aja?!" -all

"Salting lo ga lucu banget sumpah" -Satria

"Mau 10 kali?"

"Ampun~" -Satria

----------------

Hyona menyembulkan kepalanya ke dalam ruang kelas Halilintar, sepi? sudah pasti kan udah sore malih. Ia mengedarkan pandangannya melihat dimana bangku yang ada jaket milik anak pertama Adikara dan yak disana kursi nomor dua barisan paling kanan dekat jendela.

"Oh disini sih harusnya" -Hyona

Ia melihat meja itu sedikit berantakan, hati kecilnya pun terketuk untuk membereskan buku dan pulpen yang berserakan. Setelah selesai ia duduk dengan santai sambil menyicil memahami materi yang sebenarnya tak ia pahami sama sekali.

30 menit berlalu, seorang siswa cowo yang kancing seragamnya dibuka sehingga memperlihatkan kaos hitam masuk.

"Udah lama?"

"Enggak cuma 30 menitan paling" -Hyona

"Mau mulai dari bab berapa?" tanya Lintar sambil menarik kursi di sebelah Hyona

"Kelas gue udah sampe bab 3 awal, terus besok minggu depan ada penilaian bab 2 dan itu bab yang gua gabisa" -Hyona

"Oke berarti bab 2, coba gua liat catetan lo"

Pantesan Bu Eko nyerah, ni anak kalo nyatet aja belepotan gini ya mana bisa dipahami. Halilintar menghela napas, ia mengeluarkan buku catatannya,

"Pake catetan gua aja, nah lo pasti susah pahamin yang ini kan?"

"Nah iya asli gue ga masuk sama sekali konsepnya" -Hyona

"Wajar catetan lo jelek,"

"Anjing lu" -Hyona

"Diem. Jadi ini *menjelaskan dengan baik

"Nah contoh soal kayak gini bisa ngerti sekarang?"

"Udah udah, coba gua ngerjain latihan soalnya" -Hyona

Halilintar menunggu dengan santai sambil nyicil tugas miliknya.

"Udah coba lo koreksi bener gak?" -Hyona

Halilintar mengecek pekerjaan milik kapten voli ini, "Masih salah."

"HAH!?" -Hyona

"Bagian sini harusnya lo bagi dulu terus baru dikali ini karena........"

"Oalahh kekecoh gue" -Hyona

"Oalah oalah benerin tuh terus lanjut yang ini ntar"

"Iye elah" -Hyona

Mereka habiskan sore itu dengan membahas sebagian materi. Sampai tak terasa bila matahari mulai pergi dan bulan hampir datang.

"Hari ini gua kira cukup segini dulu, oh ya nih lo salin catetan punya gua. Perbaikin catetan lo yang kayak orek-orekan bocah itu" Hyona hanya bisa tersenyum kesal, sumpah ni orang niat bantuin kagak sih anjirr nyelekit banget.

"Oke kalo gitu, eh kan besok weekend, balikin nya gimana?" -Hyona

"Lo Minggu mau gua ajarin kagak Sitiii"

"Emosian dih, di rumah lo berarti?" -Hyona

"Yakalik rumah eyang lo"

"Biasa aja sih jawabnya yaudah oke" -Hyona

"Lo balik sendiri?"

"Enggak, kakak gue udah nunggu di depan kayak nya" -Hyona

"Oh oke, kalo gitu gua duluan ya"

"Yoi" -Hyona

------------------

Suara motor Lintar memasuki kediamannya, kali ini tu babi pada nunggu makan malem ga ye. Halilintar memasuki kediamannya yang pertama kali iya lihat adalah kembarannya yang berkumpul diruang TV.

"Tumben pada nonton TV semua"

"Biar ga gabut nunggunya, dah makan yuk" -Gempa

"Betah banget bang lo sama Hyona, sampe kelaperan gua nunggu lo" -Solar

"Padahal lo pada makan duluan juga gapapa"

"Sebabi-babinya kita, kita masih ber-kemanusian yah kagak kayak lo" -Blaze

"Dia mah kesetanan anjir bukan kemanusiaan lagi" -Taufan

"Bangke"

Mereka kemudian duduk dibangku masing-masing. Sesekali hening menyelimuti tapi kemudian semuanya hilang ketika,

"Lo abis latihan terus ngajar kagak capek emang?" -Ice

"Biasa aja"

"Udah sih gada gunanya lo khawatirin si batu ini" -Taufan

"Bukan gitu, kayak gatau aja lo ni anak kalo kecapekan gampang rewel kek bayi" -Ice

"Ternyata ga cuma gua yang berpikir gitu" -Gempa

"Njay iya juga baru inget gua" -Taufan

"Dih gada ya gua begitu"

"Mau nobar gak?" Solar menunjukkan semua file-file berisi video yang menunjukkan kerewelan Lintar

"BANGSAT KOK BANYAK BANGET?!"

"Lo abis MOS dulu aja rewel" -Blaze

"Tapi Kak Lin kalo rewel lucu banget, sisi gelap manjanya jadi keluar" -Thorn

"Udahlah lo gausah malu gitu, lagian adil dong ini kan lo apal tabiat kita" -Taufan

"Gua ga malu??!!"

"Kata orang yang mukanya merah sampe telinga" -Ice

"STOP ANJING!"

























🏀 To be continued 🏀

Mau liat Lintar rewel kek bayi gak?

+

-

+

☆~

Basketball BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang