Luluh

4 0 0
                                    

Pukul 19.00 Xavier, Aleeya, dan Bara berkumpul di meja makan untuk makan malam hari, tidak seperti biasanya, bara yang hanya diam melainkan malam ini dia sangat memperhatikan Aleeya, dan Xavier yang melihat itu pun sangat kesal.

"Al, Er jangan lupa sebelum makan berdo'a, dek".

"Iyaa kak".

"Gimana sekolahnya hari ini?".

Sahut Xavier dengan malas "ya emang gimana, emang kayak biasanya kalik".

Tidak dengan Aleeya yang sangat antusias mau menceritakan banyak hal di sekolahan.

"Tadi kan kak, kak Bara dikira cowo aku soalnya kakak nganterin aku, kakak kan penyanyi terkenal di kota ini jadi maklum mereka kaget kok bisa aku dianter seorang penyanyi terkenal".

"Wah-wah, terus gimana dong? Kamu kasih tau kalo kakak ini kakak kamu".

*kalo gue jawab jujur gue kasih tau ke kak Angkasa sama Arkha bisa ngamuk kak Vier, yaudah deh gue cari alasan lain, maaf kak Bara*

"Yaa engg..gga dong kak, kakak kan dulu nggak ngebolehin aku ngepublish keluarga kita, dan kak Devano juga bilang kalo di sekolahan jangan bilang aku keluarga kakak, dan kak Xavier kan bilang pura-pura gakenal aja sm kak Vier".

Bara yang mendengar perkataan itu
hatinya seperti teriris yang matanya menahan tangis.

"Yaudahh-yaudah ini masakannya udah dateng".

"Vier setelah ini kamu harus belajar lebih giat, contoh tuh adek kamu dia rajin belajarnya, kamu seharian main terus".

"Ck, iyaa-iya".

*sialan lo Al, karena lo gue dibanding-bandingin sama kak Bara*

Akhirnya mereka pun selesai makan malamnya dan kembali ke kamar mereka masing-masing.

****

Saat Aleeya tengah belajar dan mendengarkan musik tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya, siapa lagi kalo bukan Xavier.

"Kak, ada apa?".

"Gausah, sok-sok an baik lo Al. Udah puas bikin kak Bara sering marahin gue karna lo".

"Aku ga pernah kak berniat untuk kak Bara marah-marahin kakak, lagian kak Bara gitu demi kebaikan kakak, dan semua yang dibicarain ke kakak kan karena kesalahan kak Vier sendiri bukan karena aku".

Xavier yang emosinya sudah tak tertahan pun menampar Aleeya.

Ppppppllllaaakkkk

Aleeya pun hanya merintis kesakitan, sewaktu Xavier menamparnya dengan keras

"Rasain tuh tamparan gue, sialan lo Al lo udah ngrebut yang gue miliki selama ini, dari orang tua gue sekarang kakak gue, kenapa sih dulu yang nggak mati lo aja".

"Kalo waktu bisa diputar, lebih baik aku yang tertabrak kak daripada mama papa, dan cara apa supaya kak Vier sayang sama aku?".

"YAA DENGAN LO MATI!!!, GUE GASUDI PUNYA ADEK MODELAN LO, UDAH JELEK BEBAN LAGI, SALAH APA YA KOK BISA GUE PUNYA ADEK SETAN KEK LO?!!!".

Kata-kata Xavier pun berhasil mengiris hati Aleeya. Tanpa berperasaan Xavier meninggalkan Aleeya.

*Apa dengan meninggalkan dunia ini kak Xavier bahagia? Nggak-nggak belom waktunya, walau kak Vier dan kak Vano belom sayang sama aku, seengaknya masih ada kak Bara, jadi aku harus kuat*

AleeyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang