Happy Reading
Seperti biasanya, di pagi hari Aleeya sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, sedangkan Xavier masih santai-santai di kamarnya.
Aleeya sangat disukai dan disayang oleh pembantunya, pasalnya walaupun ia seorang keluarga yang terpandang di kota ini, namun ia sangat ramah dan baik hati. Tapi sayang hidupnya tidak sebahagia dulu sewaktu orang tuanya masih hidup.
"Non Aleeya, biar bi Inah aja yang nyiapin, non. Nanti non Leeya tinggal makan sama kakak-kakak non aja," ujar bi Inah.
"Nggak bi, aku mau bantu bibi kok. Aku seneng bantu bibi kek gini daripada gaada kegiatan, bi."
"Aishh, non Leeya ini memang baik sekali, ya. Padahal bibi ini pembantu dan non itu atasan bibi, tapi non sangat baik memperlakukan bibi."
"Heii bibi jangan berkata seperti itu, aku sudah anggep bibi Inah seperti mama aku sendiri. Karena sejak kecil kan aku sudah bareng sama bibi," ujar Aleeya.
Dari lantai atas keluarlah ketiga kakaknya, Devano, Bara, dan Xavier. Seperti biasanya Xavier dengan tampang yang selalu cuek kepada Aleeya, Devano yang tidak berekspresi sama sekali dan Bara yang tersenyum kepada adeknya itu.
"Hallo perii, gimana paginya, sayang?. Pagi sekali kamu sudah menyiapkan makanan bersama bi Inah."
"Haii ka Bara, pagi aku happy banget karena aku masak ditemenin sama bibi. Makan yuk, nanti kakak telat loh kalo kita ngobrol aja."
Xavier pun tiba-tiba berbicara, "Dih siapa juga yang ngajak ngomong lo? Orang daritadi gue sama kak Devan diem, cuma si kak Bara aja yang ngajak ngomong lo, jangan kepedean."
"VIERRRR!!!!!!!"
Teriak Bara karena perkataan yang dilontarkan oleh Vier membuat Bara menjadi emosi.
"KAMU ITU BISA GASIHH SEDIKIT AJA NGEHARGAI ALEEYA? KAPAN SI KAMU BERUBAHNYA?!!!"
"APAAAAA?!!! BELAINN AJA TEROSSS, APAA KAKAK MAU MARAHH SAMA VIER??!! SILAHKANN!! AKUU GA PEDULII!!!."
Devano yang melihat pertengkaran kedua adeknya pun langsung berusaha menghentikannya, "DIAMMM!!! INI MASIH PAGI? KENAPA KALIAN MERUSAK MOMEN SARAPAN PAGI INI??!! KALIAN SUDAH BESAR, MASIH SAJA MERIBUTKAN HAL YANG TIDAK PENTING, APALAGI HANYA MASALAH SEPELE KARENA ALEEYA," Devano pun melihat ke arah Aleeya dan Aleeya pun hanya menunduk pasrah.
"Udah ya kak, ayo makan. Nggak enak pagi² ribut dan maafin kalo Leeya yang jadi penyebab pertengkaran kalian."
Xavier yang masih kesal pun langsung pergi meninggalkan meja makan, "Gue makan di sekolahan aja, gue udah ga nafsu makan. Apalagi 1 meja sama cewe yang ga gue suka yang udah ngerebut kebahagiaan gue dari dulu."
"Anak itu memang keras kepala, gini nih kak kalo lo sering manjain dia dari kecil, lihat kelakuannya."
"Lah kok gue? Bukannya lo dulu yang jadi kakak kesayangannya dia? Emang salah kalo gue turutin permintaan adek gue?"
"Lo bilang adek? Terus Aleeya ini apa? Mikir kak, Aleeya juga adek lo, adek cewe yang sayang banget sama lo, tapi lo kenapa si masih aja jahat sama Aleeya."
"Kak Baraa!! Udah, ya. Ayo makan, aku gamau ada keributan lagi," ucap Aleeya.
Mereka bertiga pun langsung makan dan hanya ada kesunyian saja di meja makan tanpa pembicaraan lagi.
****
Sesampainya di sekolahan Aleeya pun kelihatan murung karena masalah di pagi hari tadi.
Arkha yang melihat sahabatnya terlihat lesu di kelas pun bertanya-tanya dalam hatinya. Karena penasaran ia pun langsung menanyakan ke Aleeya."Heii Al, lo kenapa? Kok gue ngelihat muka lo kusut banget, ga kek biasanya. Ada masalah sama cowo lo apa sama si abang ngeselin lo yang kek bangkek itu?"
"Gapapa kok Ar, gue lagi cape aja. Gue nggak kenapa-napa."
"Al, al. Gausa boong, kita itu udah sahabatan dari lama, jadi gue tau antara lo boong apa jujur bisa dilihat dari mata lo. Sini cerita ke gue, jangan sungkan-sungkan, lo ga perlu takut apapun, di sini ada gue yang selalu nemenin lo dalam keadaan apapun."
Tak terasa, air mata Aleeya pun turun, "Ar, makasii. Makasi udah mau temenan sama anak broken home kayak gue, gue sayang banget sama lo, makasih udah mau jadi rumah bagi gue. Gue bingung banget Ar, gue lihat temen gue keluarga mereka cemara, orang tua mereka lengkap, kakak mereka pun sayang sama mereka bahkan kakak mereka juga berusaha jaga adeknya, tapi beda dengan gue, Ar. Gue selalu dicuekin, dimarah-marahin sama abang gue, apapun yang gue lakuin pasti selalu salah dimata mereka. Abang gue yang sayang sama gue itu Kak Bara aja, sedangkan kak Devano sama kak Xavier benci banget sama gue karena kematian orang tua gue, gue emang pembawa sial banget, ya? Orang tua gue meninggal juga karena gue."
"Hei lo jangan ngomong gitu!! Lo itu gak pembawa sial, justru lo itu pembawa kebahagiaan bagi semua orang termasuk gue, kalo lo ga lahir, mungkin gue gabakalan punya sahabat cewe sebaik dan sekuat lo. Tapi bodohnya gue gagal memahami sahabat gue, sampai² gue gatau kalo sahabat gue hidupnya lagi menderita. Perempuan yang gue sering kira bahagia, ternyata menyimpan luka yang besar. Maaf, Al."
"Hei kenapa lo harus minta maaf ke gue? Justru gue yang berterima kasih sama lo, kalo gaada lo, kak Bara, Viona, dan kak Angkasa, siapa yang mau jadi rumah buat gue? Gaada kan? Jadi gue bersyukur punya kalian."
"Oke, lo gaboleh nangis lagi ya cantikk. Nanti lo jadi jelek, kalo jelek nanti si Angkasa gamau sama lo."
"Ihh apaansih, lagi sedih jugak malahan dibercandain."
"Gapapa, biar lo happy lagi."
Beberapa menit kemudian pun Viona baru sampai di kelas dan langsung duduk di sebelah Aleeya. "Lo kenapa? Habis nangis? Diapain sama Arkha? Sini ngomong sama ke gue, biar gue gibeng mukanya sampek bonyok."
"Eh nggk kok Vi, justru Arkha yang ngehibur aku."
"Noh dengerin mpirr, makanya tanya dulu jangan asal main fitnah, mana suara lo kek mak lampir lagi, budek gue."
"Y maaf, btw kenapa, Al? Ada yang nyakitin lo lagi? Bilang sini, biar gue tonjok sampe bonyok."
"Gapapa kok, Vi. Masalah keluarga aja. Aku iri aja sama kalian yang punya keluarga cemara, sedangkan keluarga aku ga utuh dan sering terjadi pertengkaran di dalamnya. Gimana si rasanya merasakan kehangatan keluarga? Dulu aku pernah merasakan, tapi itu semuanya hancur setelah orang tuaku meninggalkan aku karena peristiwa yang tidak ku inginkan."
"Heii Al, gue yakin nanti di masa depan lo pasti punya keluarga cemara yang lu idam-idamkan sejak lama. Kalo lo gak ngerasain cemara, lo bisa buat keluarga cemara bareng suami dan anak lo di masa depan nanti. Hidup lebih lama lagi ya, gue sama Arkha masih butuh lo dihidup kita."
****
Jangan lupa Vote and comment ya guyss😻🌷
Semoga kalian suka sama cerita yang aku bawain😋
Ig : Stdzaa
Jangan lupa Follow

KAMU SEDANG MEMBACA
Aleeya
General FictionAleeya Devania Azira Ar-Regar adalah gadis yang sangat ceria. Namun penderitaannya dimulai setelah kepergian orang tua nya. Omongan jahat dan perlakuan yang jahat kerap dia terima dari orang lain bahkan kakak nya sendiri. Apakah Aleeya akan kuat men...