Keesokan paginya Aleeya dan Xavier berangkat menuju sekolah, seperti biasanya mereka berangkat sendiri-sendiri. Aleeya diantar oleh Bara, sedangkan Xavier menggunakan motor. Xavier berangkat lebih awadari biasanya, karena hari ini ia belum menyelesaikan tugasnya, ia berniat meminta contekan kepada teman-temannya.
Bara melajukan mobilnya berniat mengantar adeknya pergi ke sekolahan. Sesampainya di gerbang sekolahan, Aleeya segera masuk ke dalam kelas.
Tidak lupa ia berpamitan kepada kakaknya "dadaa kakakk, hati-hati di jalan".
Bara yang melihat kelakuan adeknya itu, merasa sangat gemas "iya-iya cintakuu sayangku belajar yang bener jangan cowok-cowokan mulu".
"Ihh ngga kalik".
"Eleh Angkasa itu siapa cobak?". ledek Bara kepada Aleeya yang membuat pipi Aleeya memerah.
"Udah ah kak, babayy mo masuk aku".
Ketika Aleeya melewati koridor sekolah, tak sengaja ia bertabrakan dengan cowok yang tinggi.
BRUGGGG......
"Sorry kak, nggak sengaja aku".
"Kamu dihukum sekarang elus-elus rambut saya".
Aleeya yang daritadi menunduk mendengarkan suara itu tidak asing. Aleeya pun segera meihat laki-laki itu.
"Ka Angkasa, ngesellin banget".
"Yahh kamu nggak dilihat dulu orangnya siapa, tiba-tiba langsung minta maaf, tapi gapapa lucu banget kamu".
"Tauu ah males, nanti malem gausa pergi".
Aleeya pun meninggalkan Angkasa yang masih menertawakan tingkahnya.
"Lohh.... ko gitu, bercanda sayang ya ampun".
Angkasa pun bergegas mengejar Aleeya menuju kelasnya.
Aleeya pun sampai di kelasnya dengan rasa kesalnya.
Viona yang melihat raut muka kesal Aleeya pun bingung, "Al kenapa si lo?".
"Gapapa, cuma lagi badmood aja".
Selang beberapa menit Angkasa pun menghampiri Aleeya dan tanpa permisi memasuki kelas Aleeya.
Siswi lain yang melihatnya pun langsung terpukau melihat ketampanan seorang Angkasa Brillian ketua Osis di sekolah ini.Aleeya yang melihat Angkasa pun terkejut, "heh masuk ke kelas orang ga permisi".
"Hehehe maaf, abisnya aku kuatir. Orang tadi kamu ngambek sama aku, yaudah langsung nyelonong aja".
Viona yang melihat itu pun hanya menahan tangisnya, bagaimana ia tak sedih, orang yang ia cintai mencintai orang lain dan orang itu adalah sahabatnya sendiri.
"Eh kak Angkasa, Aleeya aku mau ke belakang dulu".
Arkha yang baru datang tiba² kaget melihat Angkasa yang sudah ada di dalam kelas, "buset pagi-pagi udah lihat orang pacaran, nasib jomblo ya gini".
"Hahaha.......makanya sana cari cewek woi, atau nggak sama si Viona".
Viona yang mendengar namanya disebut pun langsung menyauti, "dihh jijikk amit², crush gue lebih ganteng dari dia, ketua Osis juga".
Viona pun keceplosan, "hahh...gimana² Vi? Kamu punya crush? Kok ga bilang ke aku? Kamu suka sama ketua Osis sekolahan mana sih?".
Arkha pun asal nyeletuk, "Jangan² lo suka sama kak Angkasa ya, Vi?".
Angkasa yang sudah tidak tahan melihat tingkah Arkha pun langsung terbawa emosi, "Gausa sotoy lo, inget gue tuh cowonya temen lo. Lagian ngapain gue suka sama sahabat cewe gue sendiri, lagian Ketua Osis di Kota ini gak cuma gue doang anjir".
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleeya
Ficção GeralAleeya Devania Azira Ar-Regar adalah gadis yang sangat ceria. Namun penderitaannya dimulai setelah kepergian orang tua nya. Omongan jahat dan perlakuan yang jahat kerap dia terima dari orang lain bahkan kakak nya sendiri. Apakah Aleeya akan kuat men...