20

26.5K 1.3K 447
                                    

"Ra.. aku masih takut, nanti dia balik lagi gimana?" Tanya Bella pada Rara yang terbaring di atas kasur rumah sakit. Paha nya sudah dijahit oleh dokter, Rara belum boleh bergerak banyak karena itu akan menimbulkan rasa sakit karena jahitannya bergerak di kulitnya.

"Ngga el, jangan takut. Maafin aku karena ngga jagain kamu.." Ucap Rara merasa bersalah.

"Orang orang itu sudah ditangkap, Bella. Memangnya orang orang itu berbuat apa kepada kalian berdua?" Tanya David yang sedang menjaga mereka berdua.

Bella menatap David, mau menjawabnya tetapi takut, ia beralih menatap Rara dengan berharap membantunya untuk menjawab pertanyaan David.

"Salah satu dari orang itu.. d-dia.. menodai bibir Bella menggunakan bibirnya." Ucap Rara memegang erat tangan Bella.

Sudah pasti David kaget dengan ucapan Rara, ia mengambil hpnya lalu menelepon salah satu anak buahnya dan ia keluar dari ruangan itu.

"Jeana pasti marah.." Gumam Bella namun masih didengar Rara.

"Aku temanin kamu kok." Ucap Rara mengelus tangan Bella.

"Kenapa aku cengeng banget? penakut lagi, tukang nyusahin orang, gabisa jaga diri. Susah.. aku gamau jadi orang cengeng dalam hal kecil, ra.." Ucap Bella merenung.

"Apasih el? kenapa kamu ngomong gitu? cengeng itu hal biasa el, kamu bukan penakut, hanya belum saatnya el. Jangan ngomong gitu, aku gasuka."

"Maaf ya, aku nyusahin kamu terus.."

"Ngga, kamu ga pernah nyusahin aku."

******

"Bunuh orang-orang itu."

"Tapi, kenapa bos?"

"Gausah banyak tanya."

"Baik."

David mengakhiri teleponnya, ia beralih menghubungi Jeana saat ini.

"Pak!"

"Ada apa?"

"Nona.. nona dikepung 3 laki laki! D-dan.. salah satu laki laki itu melecehkan Nona dengan cara menciumnya. Ketiga laki laki itu sudah ditangkap dan akan dibunuh oleh anak buah saya. Dan Nona sedang ada dirumah sakit menemani temannya terluka akibat tusukan pisau dari salah satu orang itu

"Jangan bunuh."pp

"Kenapa pak?"

"JANGAN DAVID! JANGAN BUNUH! DIMANA KETIGA PRIA ITU?!"

"D-di markas saya pak.."

David cepat cepat menghubungi anak buahnya dan memberitahu jangan membunuh ketiga laki laki itu, Jeana akan menghampiri mereka.

Disisi Jeana, ia dengan cepat mengakhiri teleponnya dan segera berjalan dengan wajah nya yang memerah, rahangnya mengeras, nafasnya tidak beraturan.

Karyawan Jeana yang melihatnya sudah pasti kebingungan dan juga ketakutan, saat itu Jeana punya pertemuan penting dengan salah satu klien nya. Grace si sekretaris Jeana mencoba mengejar Jeana.

"Pak!"

Grace berlari secepat mungkin menuju Jeana. Saat didekatnya, Grace memegang salah satu tangan Jeana dengan kuat agar menghentikan langkah Jeana. Itupun berhasil, Jeana menghentikan langkahnya, ia berbalik badan kearah Grace dengan wajah yang masih sama.

"Pak maaf, mau kemana pak? sebentar lagi kita ada meeting, ini penting." Ucap Grace.

"Batalkan." Ucap Jeana lalu mencoba berjalan kembali.

Posessive Girlfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang