11

44.1K 1.6K 92
                                    

Jeana keluar dari ruangan dengan membawa kamera yang ada didalam boneka itu, sedangkan boneka itu sudah hancur dibuat oleh Jeana.

Ia keluar menemui Grace dan Bella, ingin saja memarahi Bella karena menerima barang dari orang dengan seenaknya tanpa memberitahunya dahulu.

"Grace, silahkan pergi dan.."

"Terimakasih." Sambung Jeana lalu menggenggam tangan kiri milik Bella dengan kuat.

"Baik, saya pergi dulu, pak."

Grace pun pergi dari sana, Jeana langsung menarik Bella kedalam ruangan lagi dengan sedikit kasar.

"Aishh.. pelan pelan bisa ga sih" Kesal Bella.

"Kamu tau? boneka itu sudah hancur." Ucap Jeana menunjuk pada boneka itu yang tergeletak di lantai dengan kondisi hancur.

"K-kok bisa?! itu kan bonekanya lucu! Kamu yang hancurin?!" Marah Bella ingin mengambil boneka itu namun tangannya masih ditahan oleh Jeana.

"Kamu tau isi dari boneka itu? ini, Kamera! Kamera yang bisa liat kamu dari kejauhan pun, dia bisa tau kamu lagi ngapain, dan bahkan dia juga sedang mengincar mu!" Bentak Jeana sambil menunjukkan kamera kecil yang dipegangnya.

"Hah? tapi itu kan udah hancur-"

"IYA, AKU YANG HANCURIN!! Lain kali bisa ga sih gausah nerima barang sembarangan? kamu mau diculik? kamu mau di ambil orang lain?! dan kamu mau orang lain lihat tubuh mu itu? tidak kan!?" Bella tertunduk saat Jeana membentaknya.

Tangan Bella gemetaran, ia hanya bisa menunduk dan ingin menangis, itu kebiasaannya saat dibentak Jeana.

Jeana sadar bahwa Bella sedang ketakutan dan ingin menangis, ia tidak tahan kalau melihat Bella menangis dihadapannya, Jeana mencoba meredakan emosi nya.

"Huh.."

Jeana memeluk tubuh Bella bermaksud menenangkan Bella. Namun, tangisan Bella pecah di pelukan Jeana, Bella pun membalas pelukan Jeana dan mengeluarkan air mata nya dengan deras dipelukan Jeana.

"I'm sorry."

"hiks.. maaf.. maaf..."

Bella benar benar takut saat ini, tangisan semakin keras, Jeana tidak kuat mendengarnya, ia menjadi merasa bersalah terhadap Bella.

"I'm sorry... maaf udah bentak kamu, maaf sayang.."

Jeana melepas pelukannya dan memegang kedua pipi Bella dan menghapus air matanya, Bella belum juga melepas pelukannya, ia mendongakkan kepalanya menatap wajah Jeana.

"Sorry.."

Jeana mengecup bibir Bella dengan singkat lalu kembali menghapus air mata yang masih berjatuhan dari mata milik Bella.

"Mau boneka baru?" Tanya Jeana.

"Ngga usah.."

"Yaudah ayo jalan jalan"

Bella tersenyum kecil lalu menganggukkan ajakan Jeana, mereka berdua berjalan keluar, Jeana menggandeng tangan Bella, jempolnya mengelus lembut tangan Bella.

Bella mendapat ketenangan dari Jeana, ia tidak takut lagi dengan Jeana, namun ia masih menyesali perbuatannya.

"Maaf ya..."

"Udah, gausah mikirin itu lagi."

"Kamu masih marah ya..."

"Ngga sayang, udah ah"

---

"Anjing? kenapa ga terhubung lagi sama kameranya"

"Sialan, kayaknya ada yang tau keberadaan kameranya deh."

Posessive Girlfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang