4 (18+)

126K 2.6K 55
                                    

Bella POV

Aku keluar dari toilet, langsung aja liat pemandangan buruk di depan sana, kesel banget, berani beraninya dia nyentuh pacar aku!?

"Jeana, itu siapa?" Tanya cewe itu.

Cewe itu bingung kenapa aku disini, ya karena aku pacar Jeana lahh!

Jeana ngga jawab pertanyaan cewe itu, dia lebih mentingin aku, dia datang mendekat ke aku trus angkat aku dibawa ke meja kerja nya, dan yaa aku di dudukin di atas meja kerja nya.

"Jeana... dia siapa? dia siapanya kamu?" Lagi lagi tanya cewe itu, kepo amat sih.

"Istri saya." Jawab Jeana dengan tiba tiba, ya aku kaget dong, aku membulatkan mata ku lalu menatapnya lalu memukul lengan Jeana pelan.

"H-hah..."

Cewe itu kaget, sedangkan aku sedang menahan rasa malu, aku jadi salah tingkah karena ucapan Jeana, telinga aku jadi merah, meramas lengan baju Jeana dan sedikit menunduk kebawah.

"Fokus ke pekerjaan mu, keluar." Ucap Jeana mengusir cewe itu, mampus.

"Baik, maaf kalau mengganggu kalian berdua" Ucap cewe itu lalu segera keluar dari ruangan itu sambil membawa berkas yang diberikan Jeana.

Setelah itu, Jeana langsung menatap wajah aku, sedangkan aku masih saja sedikit menunduk

"Kenapa telinga mu memerah?" Tanya Jeana dengan sedikit tertawa.

"A-apaan sihh!" Udah dibikin malu, ditambah lagi, emang bangke.

Dengan tiba tiba Jeana megang dagu aku trus dinaikin keatas sama dia, belum apa apa.. dia udah main nyosor cium bibir aku.

Bukan sekedar cium aja, bibirnya mulai bergerak di bibir aku, mencoba menelusuri mulut ku, daripada bibir aku digigit, yaudah aku buka aja mulut aku, biarin dia bergerak bebas didalam sana.

Aku jadi terbawa suasana, tangan aku melingkari leher nya, tangan Jeana memegang kedua pinggul aku.

"eumhh"

Sial, aku tidak sengaja mengeluarkan suara laknat itu, semoga aja Jeana ngga kelewatan.

Jeana melepaskan lumatan nya, dia natap aku sejenak, lalu aku diangkat seperti bayi koala dan aku dibawa ke sofa didalam ruangan ini.

Jeana kembali melumat bibir aku, kali ini dengan kasar. Tangannya masuk ke dalam baju aku, menelusuri tubuh aku, dia nyentuh perut aku dengan lembut lalu naik meraba payudara aku yang tidak terpakai bra di dalamnya.

"mmphh- aahh!"

Dia meramas sedikit kuat payudara aku, seketika aku melepas lumatan kita dan mendesah.

Jeana menaikkan bajuku sampai payudara aku tertampang jelas didepan matanya, Aku semakin deg-degan karena Jeana terus menatap payudara aku dengan tatapan nafsunya.

"Wait wait.. jangan disini.. nanti karyawan kamu tau" Aku mau aja sih.. tapi takut karyawan Jeana liat adegan ini hehe

"Fuck, i'm horny" Ucap Jeana tiba tiba, siapa yang ngga kaget, aku juga gamau karyawan Jeana liat kita bercinta disini.

Jeana mah gituu, kalau terlalu lama natap payudara aku ya, dia jadi horny deh..

"No, jangan kak, jangan disini, aku gamau." Aku menolaknya.

Aku kembali memperbaiki baju ku, mendorong pelan tubuh Jeana agar sedikit menjauh dari dia.

Namun, Jeana menahan aku untuk menjauh dari dia, dia mengunci pergerakan aku agar tidak pergi kemana mana.

"Kakk!!"

"Tidak lama, sayang"

Matamu ngga lama, nanti udah kelewatan malah dimasukin.

"Gamauuu" Aku teruss menolak, mendorong kuat tubuh nya agar menjauh dari aku, tapi usahaa aku sia sia.

Jeana kembali mencium bibir aku, tangannya masuk kedalam celana aku,
aku kagett dan berusaha melepas ciuman Jeana, tapi dia malah mainin jarinya dibawah aku yang masih terbalut celana dalam.

"nghh... kak.." Aku ga tahan lagi. Jeana terus main main sama vagina aku.

Aku lengah, jeana sadar akan hal ini, ia dengan cepat menyingkirkan celana dalam aku lalu memasukkan 1 jarinya kedalam vagina aku, Sakit..

"akkhh kakkhh.."

"sakitt kak.."

"Punya kamu udah basah, jadi harus dipuasin." Ucapnya membuat aku sedikit malu.

Jeana melepas benda yang terpakai di bagian kaki aku dan kembali memasukkan jarinya.

"Aku gerakin pelan ya?" Arghh inii yang buat aku makin cintaa sama Jeana, dianya masih minta izinn untuk gerakinn, hahaa lucuuu dehh

Aku ngangguk aja, lagian bener kata Jeana, bawah aku udah basah.

"sshh ahhh"

Jeana mulai gerakin tangannya dengan pelan, sedangkan aku masih nahan sakit nya.

"ahhkk eumhh..."

"Jangan terlalu mendesah, kamu gamau punya aku tegang kan?" Sejak Jeana mengucapkan itu, aku sedikit menahan desahan aku dengan susah payah.

Jeana mulai mengocok vagina aku dengan cepat, aku mendongakkan kepala aku, menggigit bibir menahan desahan, dibantu dengan tangan aku.

Jeana menatap muka aku, seperti terasa senang saat aku sedang kesusahan menahan desahan aku, entah apa yang dipikirkannya selama menatap wajah aku, dia percepat tangannya dengan tiba tiba, seperti membayangkan sesuatu.

"eunghh ahh fuckhh"

Jeana menekan kuat klitoris aku menggunakan jempolnya, aku hampir berteriak, namun masih bisa ditahan, tangannya juga semakin cepat bergerak dibawah sana.

"akkhhh kakk, pleasee aahhh fasterrhh"

"mmphh ahhkkk i'm cum!!"

Tubuh aku bergetar, mengeluarkan cairan putih dari dalam vagina ku, Jeana mengeluarkan jarinya dari vagina ku, mengambil tisu dan membersihkan cairan cairan yang berserakan.

"huhh..."

"lega kan? daripada ngerasa ngeganjel gitu, mending dipuasin" Ucapnya.

"Ya..."

Jeana berdiri kembali duduk ke kursi kerjanya dan langsung fokus ke berkas berkas yang berserakan diatas mejanya, emangnya kerjaannya sebanyak itu ya?

Aku kembali memakai celana dan celana dalam aku, pengen banget tidurann, jadi aku tiduran di sofanya.

"Ngantuk?" Tanya Jeana.

"Ngga terlalu, cuman capek aja." Jawab aku lalu kembali memejamkan mataku.

"Sini" Ucapnya sambil menepuk-nepuk pahanya.

"Hm??" Aku langsung mengangkat kembali kepala ku lalu menatap Jeana.

"Duduk disini." Ucapnya, ya aku kaget dong.

"H-hah?"

"Ck"

Jeana berdiri dan berjalan kearah aku, dengan cepat aku kembali memperbaiki posisi ku yang tadinya tiduran sekarang jadi duduk.

"K-kenapa?"

Tiba tiba Jeana mengangkat tubuh aku dengan bridal style, aku dibawa ke kursi kerjanya, jadi aku duduk dipangkuannya deh.

btw nyaman loh.

"Kak.. kamu lagi kerja, kalo posisinya gini, nanti ngeganggu kamu.." Ucap aku menatapnya.

"Ngga ganggu."

Ni anak keras kepala banget sih, udah pasti kalo posisinya kayak gini ya terganggu lah, mana mungkin nggak.

Posessive Girlfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang