aye bawa cerita babang Fabi nih ye.. ini lah penampakan badan Fabi setelah lulus dari SMA Flamboyan. hot bukan? i need him so much. semoga pembaca suka dengan cerita ini ya.. karna banyak yang request buat cerita cowok hot tapi datar, saya buat cerita si Fabi aja. heheh..
ONE
***
Fabi tersenyum menghadapai pria sebaya yang tengah menjabat tangannya saat ini. Mereka baru saja membicarakan sebuah proyek terbaru. Sebuah bangunan pencakar langit terbaru dikota Medan itu adalah rancangan milik Fabi.
Fabi dipotret oleh beberapa kameramen sewaan Tuan Kivlan Hamells. Begitulah yang Fabi tau. Ia bekerja sama dengan seorang pria kaya yang terkenal seantreo PT. WINGS FOOD. Fabi bertatapan wajah dengan Kivlan. Mereka tampak bercakap melalui tatapan mata.
Semua bertepuk tangan riuh. Akhirnya Fabi dan Kivlan melepaskan uluran tangan mereka. Kivlan mempersilahkan Fabi duduk dikursinya kembali.
Kivlan berdekham. "Bapak Fabio silahkan diminum air yang tersedia.." ucap pria itu formal setelah duduk disamping Fabi.
Fabi mengangguk. "Terimakasih Pak Kivlan." balas pria berkacamata ini sembari tersenyum.
Kivlan mendekat ke telinga Fabi, lalu membisikkan suatu kalimat mujarab. "Bisakah kita hanya memanggil nama saja? Tanpa embel-embel kata 'bapak'? Gue ngerasa udah kepala empat,"
Fabi terpaksa tertawa kecil. Bahkan suaranya terdengar berat nan seksi yang mengundang para sekertaris perempuan milik petinggi perusahaan Kivlanda Group meliriknya diam-diam. Pesona Fabi memang hebat!
"Bagaimana?" desak Kivlan lagi.
Fabi tentu saja langsung mengangguk setuju. "Gue setuju bangetlah, jarang kan kerja pake kata santai," balas Fabi enteng.
Dan diancungi dua jempol oleh Kivlan dengan senang hati. Kivlan mengeluarkan ponselnya, berniat meminta nomor ponsel Fabi pribadi. Sebenarnya ia sudah punya tapi itu hanya sekedar nomor khusus bekerja.
Tapi belum sempat Kivlan berbicara dengan Fabi, ponsel Fabi sudah berdering nyaring. Fabi segera mengangkat panggilan itu tanpa melihat nama yang tertera diponselnya.
"Fabio Pahlevi."
"Maaf Pak Fabi, saya tidak berniat menganggu, tapi anda harus pulang ke apartement, anda sudah memiliki janji dengan Ibu Dezelts Bulanesta untuk membuat jas baru."
"Baik, aku akan segera pulang. Terimakasih sudah mengingatkan."
"Sama-sama Pak.."
Setelah percakapan singkatnya dengan Rio, asisten kepercayaannya saat ini. Yang berjenis kelamin laki-laki. Fabi lebih suka dengan asisten laki-laki dibanding perempuan. Tidak ada alasan yang jelas memang. Fabi segera bangkit dari duduknya. Kivlan yang menyadari Fabi ingin pergi dari rapat ini segera menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TCS-2] Gruchple
Teen FictionBekerja sebagai arsitek bukan hal yang mudah bagi Fabi. Ia harus mampu mengatur jadwal karna rancangan yang ia kerjakan harus selesai tepat waktu. Perihal wanita tak pernah ia gubris. Bahkan Tuan Levi saja ragu melihat putra tunggalnya akan memiliki...