Haii... how's your day guys?
Always be happy ya kamu><
•••
"Jika satu hal membuatmu hancur maka carilah satu hal lagi untuk membuatmu tetap bertahan."
-Metanoia-
•••
07 ✧ Lima Lelaki hebat Xavien.
••••
Motor hitam milik 5 lelaki itu memasuki area bangunan sekolah bernama Device high school.
Lima lelaki dengan jaket hitam berlambang singa yang mengaum dengan dibawahnya tertulis "The Xavien."
Ya, mereka adalah inti gang Xavien, sekaligus Anggota yang diketuai Acha.
Mereka berhenti di parkiran dan melepaskan helm masing-masing.
Memancarkan ketampanan dari diri mereka yang mampu membuat para gadis yang melintas terkagum-kagum
"Oy neng geulis, Sendiri aje nih," sapa lelaki berlesung pipi dengan nametag, Kizel Qirsyam.
Sang gadis yang disapa hanya malu-malu kucing dan pergi dari sana.
"Yee pergi gitu aja," Ucap Kizel sedikit kesal.
"Takut sama muka jelek lo zel, mangkanya ganteng dikit dong," jawab cowo yang sebelas duabelas dengan Kizel, Samudera Erlangga, atau kerap disapa Erlang.
"Woy tutup panci! Gue sama lo aja gantengan juga muka gue!" sewot Kizel tak terima. Enak saja ia dibilang jelek padahal ia pernah pacaran dengan 20 cewe dalam sehari.
Biasa cuy, Merasa cakep dikit langsung pacarin banyak cewe.
"Apa iya to bang? muka ganteng gue kok di samain sama muka lo ya ga level," Jawab Erlang dengan memasang ekspresi songongnya itu.
"Ya udah sini kita buktiin sendiri siapa yang lebih ganteng diantara kita berdua!"
Kizel berjalan ke arah Erlang yang sedang menyender di motor sang wakil ketua.
Zero Azelio Kafxa namanya. Lelaki paling pintar dan yang paling normal diantara yang lain. Cowo dingin yang sekali bicara bisa membuat yang lain kicep.
"Ayo! siapa takut!" jawab Erlang berani, kini kedua lelaki itu saling berhadapan dengan muka songongnya masing-masing.
Tak jauh dari mereka berdiri banyak para gadis yang berteriak karena terkagum dengan paras inti Xavien yang tak main-main.
"Husstt..udah udah, sesama kaum jelek diem aja ye," ucap lelaki bermata coklat.
Astra Kaysen Devantara. Cowo berwajah baby face yang paling menggemaskan di antara yang lain namun penuh dengan misteri dan teka teki.
"Diem lo cil! ngikut aja," amuk Erlang dan Kizel secara serempak.
Erlang dan Kizel menatap ke arah gerombolan gadis itu.
"WOY KALIAN! SINI! MENURUT LO PADA SIAPA DIANTARA KITA BERDUA YANG JAUH LEBIH GANTENG?" Teriak Erlang dan Kizel bersamaan.
Teriakan mereka itu disambut dengan teriakan para gadis yang memanggil nama mereka masing-masing, seri.
Mereka berdua memiliki fans yang bisa di bilang sama. tidak banyak tapi juga tidak sedikit.
Siapa sih penghuni sekolah ini yang tidak mengidolakan para anggota Xavien? bahkan guru-guru pun juga menyukai mereka berkat ketampanan dan cara mereka bertarung saat melindungi sekolah ini.
Xavien itu bukan perkumpulan manusia yang hobi berkelahi demi membuat geng mereka menyebar dan semakin diakui, tetapi sekumpulan manusia si pencari bahagia dan geng mereka yang menyebar sendiri dan memiliki banyak fans di kota ini.
Tetapi, yang sebenernya perkumpulan ini tidak sekeren itu guys, para penghuninya benar-benar memiliki otak yang di luar nalar hingga membuat Acha harus memiliki kesabaran yang sangat ekstra.
Astra dan zero menatap kedua lelaki itu jengah. tidak habis pikir dengan para gadis itu yang nge fans berat dengan mereka berdua. Katanya.
Kini, Kizel dan Erlang berada di tengah lingkaran para gadis fans mereka itu.
Ada yang meminta foto, meminta no wa, memberikan hadiah, bahkan ada juga yang langsung mengajak mereka pacaran.
"Ga berfaedah sama sekali" gumam lelaki yang sedari tadi diam dan menonton drama Kizel dan Erlang. Alister Alfareezel. atau kerap disapa Lister.
ketiga lelaki itu yang merasa sudah jengah lebih memilih pergi dari sana, membiarkan Kizel dan Erlang beradu mulut dan bingung menanggapi para fans nya itu.
"Woy lo bertiga mau kemana?! tungguin woy!" teriak Erlang dan Kizel namun mereka bertiga seolah tuli dan tetap melanjutkan jalannya.
•••
Tepat pukul 07 : 00 Acha baru memasuki kelas dengan santuy tanpa ada beban sedikitpun.
"Weee Selamat Pagi Bu bos ku yang paling cuantik," sapa beberapa anggota Xavien yang kebetulan juga satu kelas dengan Acha.
Acha hanya berdehem dan duduk di tempatnya
"Bu bos ku udah makan apa belum nih?" tanya Astra basa basi karena dirinya tengah memakan cemilan milik teman sekelasnya yang ia rampas.
"Udah, tiga temen lo kemana? tumben cuman sama si kutub." heran Acha biasanya pagi-pagi seperti sekarang ini keempat anggota inti dan beberapa anggotanya yang lain itu sudah membuat konser dadakan di dalam kelas.
Dan, tumben sekali sekarang nihil berkat ketidakhadiran ketiga anggotanya yang lain.
"Ah biasa Bu bos, lagi menjalankan tugas," Jawab Astra dan lebih memilih mengganggu Zero yang tengah mempelajari pelajaran matematika.
Acha hanya ber oh ria, toh kelas lebih baik seperti ini Daripada ada mereka
Manik mata gadis itu menoleh ke samping, tempat dimana ia mendengar suara yang memanggil namanya.
Tepatnya ke arah tempat duduk sahabat perempuan satu-satunya. Aira Kalila. atau kerap di sapa Aira.
"Lo kemana aja sih cha, tidur jam berapa lo? kok telat mulu," omel gadis berpipi chubby itu.
"biasa, ada urusan dulu" Jawab Acha enteng
"eh iya Cha katanya--" ucapan gadis itu terpotong lantaran ada suara menggelegar yang memasuki kelas mereka dan tiba-tiba saja kelas itu menjadi hening seperti di area makam.
•••
05 Januari 2023
•••
To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia [ Hiatus ]
Spiritual⚠️ Must follow and vote before reading! ⚠️ ✿✿✿ Sederhana saja, tentang Sepercik cahaya yang hampir pudar -Achaza Shazana Device- Sepudar apapun cahaya itu jika diberi cahaya yang lain pasti akan semakin terang. Tak peduli apapun caranya karena itu s...