10 ✧ siapa dia?

571 44 1
                                    

ANYEONG!! HOW ARE YOU GUYS?

GIMANA HARI INI? ADA CERITA APA AJA NIH?

HAPPY READING, SEMOGA SUKA 💗


••••

"Tidak butuh segalanya, kecuali ketenangan."

-Achaza Shazana Device-

•••

10 ✧ siapa dia?

••••

"Cha, mau pulang bareng kita?"

pertanyaan dari Lister itu menghentikan aktifitas Acha yang sedang membereskan buku-bukunya.

kelas sudah selesai dan bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu.

Kini, di kelas hanya ada inti Xavien yang berdiri di depan bangku sang ketua. sedangkan Aira sudah lari ngacir keluar karena sudah kelaparan.

"Yoi Bu bos, yuk lah kita ngumpul-ngumpul di basecamp" ucap Astra sambil merangkul pundak Zero.

Namun, zero berusaha menepis tangan Astra. Bukannya berhenti, Astra justru menguyel-uyel kedua pipi zero gemas.

"iiii lucunyaa zero"

"Apaan sih lo!" bentak Zero yang sudah tidak tahan dengan perlakuan Astra.

"ututututu my baby boy ngambek yaa, cini-cini cayang Abang peluk," Jawab Astra yang terdengar sangat alay dan membuat Acha ingin muntah.

Astra terus berusaha memeluk zero yang terus saja menepisnya, dan berkata kasar kepadanya namun Astra ya tetap Astra dirinya akan terus menggoda zero tanpa henti.

"Stra jangan ganggu zero," ucap Acha dengan nada sudah seperti emak-emak saja. dan benar saja Astra langsung berhenti dan menatap Acha takut, seperti bocil yang takut di marahi emaknya lagi.

Zero bernafas lega "Ikut ga Cha?" tanya nya dan mendapatkan gelengan dari Acha.

"Kalian duluan aja, gue di suruh papa ke toko buku dulu," memang, setiap semester baru seperti sekarang ini papanya itu selalu menyuruhnya membeli buku yang berhubungan dengan materi di setiap mata pelajaran sekolahnya.

Tak lupa juga menyuruhnya belajar hingga larut malam.

"Wokee Bu bos, hati-hati ya kalau ada apa-apa telfon kita aja," ucap Lister dan merangkul duo bocil yang masih asik memakan cemilan dari para fans nya tadi pagi.

Pantas saja mereka diam Bae dari tadi orang sibuk menghabiskan makanannya.

"Byeee byee Bu bwos" ucap Kizel dan Erlang dengan mulut yang penuh dengan cemilan.

Lima lelaki itupun pergi menyisakan Acha seorang diri.

Setelah selesai membereskan mejanya Acha keluar kelas dan berjalan ke arah parkiran.

"Eh Buketu kesayangan kita baru mau pulang nih?"

"Mau kita Kawal ga Buketu?"

"Para pangeran-pangeranmu yang tampan ini siap mengawalmu Buketu."

Di parkiran ada anggota Xavien yang sedang nangkring di motor mereka, sepertinya sedang menunggu teman mereka yang lain terlebih dahulu.

"Engga usah, kalian mau ke rumah?" tanya Acha, 'rumah'yang gadis ini maksud adalah basecamp mereka.

Sebuah rumah lantai 3 dengan berbagai fasilitas lengkap nan canggih.

"Yoi dong Buketu, nanti malam kan mau makan-makan," ucap salah satu dari mereka.

"Ya udah hati-hati, jangan lupa buat besok," ucap Acha dan di sambut jawaban "asiap" oleh mereka.

Acha mengendarai motornya dan pergi meninggalkan area sekolah.

Di tengah perjalanan secara tiba-tiba saja motor acha mogok. tidak mau menyala.

Bukan kehabisan bensin, toh, tadi pagi sudah di isi full oleh art nya.

Acha turun dan mengecek motornya, tidak ada masalah apapun tapi kenapa tidak mau nyala sih?!

gadis itu membuka tasnya dan berniat memesan taksi, arah toko buku dan rumahnya masih jauh dan di sini tidak ada yang bisa ia mintai bantuan.

Gadis bermarga device ini mencoba menyalakan hp nya. Namun naas hpnya ikut mati, ah iya dirinya lupa meng-charger hp nya semalam.

Kini ia berdiri di depan ruko di gang yang lumayan jauh dari jalan raya.

Di sini sepi, tidak ada siapapun.
Di atas sana langit juga sudah mulai menggelap, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"Aelah mana sepi lagi," gerutu Acha.

ia mencoba menengok ke kanan dan ke kiri mencari toko atau apapun itulah, yang bisa ia mintai bantuan

ah ayolah! ia tidak mau terjebak hujan di sini!.

Ia terus mencoba menyalakan hp nya kali aja bisa namun secara tiba-tiba,

bugh!...bugh!....bugh...!.

Sebuah suara pukulan itu tiba-tiba mengagetkan Acha.

Ia pun memasukkan kembali hp miliknya ke dalam tas dan menggendong tasnya mencari sumber suara tersebut.

Jika ada suara pukulan pasti ada orang kan? tidak mungkin ada suaranya tapi tidak ada orangnya, mustahil! Kalau setan bisa sih.

"Dasar bodoh! udah gue bilang bayar utang keluarga lo itu dulu Bangs*t!"

Bugh!

"Akh!"

Acha mengintip interaksi antara ketiga preman itu dengan satu orang yang sudah babak belur dibuatnya.

"Ga usah berlagak sok pahlawan Anjing! Tikus kecil kaya lo ga bakalan bisa ngelawan tuan!"

bugh!

bugh!

"Dasar bodoh! dikasih hidup malah milih mati!"

Acha dibuat penasaran siapa orang yang dihajar habis-habisan oleh preman bertubuh kekar itu.

Ia lebih maju lagi agar bisa melihat dengan jelas. namun, saat ia sudah bisa melihat semuanya dengan jelas kedua bola mata Acha hampir keluar sangking terkejutnya.

ia terkejut saat melihat siapa orang yang sudah mereka buat babak belur itu.

"Loh, dia kan...."

•••

Hayoo siapa nih kira-kira?

tinggalin jejak dengan vote dan komen dulu guys 😉

•••

08 Januari 2023

Metanoia [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang