14 ✧ Kembali berulah

435 34 7
                                    

Haloo, Happy reading yaa!

semoga sukaa

•••

perihal aku, kamu, Alam raya dan mungkin juga perpisahan sebagai pelengkap kisah indah kita.

••••

14 ✧ Acha

•••

Kicauan burung di luar rumah serta harumnya bau masakan yang Shea masak sudah mampu menciptakan kesan damai dalam rumah ini.

Menyiapkan dua kotak makan seraya menghampiri sang putra yang tengah memakai sepatu di ruang tengah.

"Kaka udah mau berangkat? ini masih jam enam loh."

Areo bangun dari duduknya ketika sepatu sudah melekat apik di kaki jenjangnya. "Iya bunda, nanti kalau siang jalanan macet."

"Ya udah, Kaka hati-hati ya, bawa ini." Perintah Shea seraya memberikan dua kotak makan buatannya.

Alis Areo mengernyit, kenapa ada dua kotak makan ini? kan cuman untuk dirinya.

Kenapa harus dua?

"Bukan buat Kaka aja, buat Acha juga kak." Perjelas Shea yang membuat Areo terheran-heran. "Kenapa bunda buatin Acha juga?"

"terserah bunda dong kak! udah ini ambil, cepetan berangkat sana. Kasih ke acha ya! awas aja kalau ga kamu kasih!" ancam Shea yang langsung mengambil tangan puteranya dan menyuruhnya Salim selepas itu Areo hanya iya² saja lalu berjalan keluar pintu.

Selepas makan malam semalam, Acha mengabari Zero dan Lister. Meminta mereka untuk menjemput dirinya.

Tadinya mau minta tolong Areo tapi apalah daya lelaki ini saja tidak bisa naik motor Alhasil mau tidak mau meminta tolong mereka.

"Hati-hati ya kak! nanti siang bunda mau ikut panen kak!" teriak Shea disambut dengan jawaban "iya" dari sang putra.

••••

Tepat pukul 06 : 59 Areo berlari menuju gerbang yang hendak di tutup itu.

pak Dean-Satpam Device high school menggelengkan kepalanya saat Areo berhasil masuk gerbang dengan nafas yang sudah terengah-engah.

"Beruntung kamu hari ini, telat sedetik aja udah bapak tutup nih gerbang."

Areo tersenyum cengengesan "Hehe angkotnya tadi ban nya bocor pak."

"Ya udah sana masuk kelas." perintah pak Dean seraya mengunci gerbang keemasan itu.

Sambil mengatur nafasnya Areo melangkahkan kakinya menjauh dari gerbang. Gara-gara ban angkotnya bocor lelaki ini harus berlari setengah jalan agar bisa sampai di sekolah tepat waktu.

"Buka! atau gue dobrak nih gerbang!" teriak lantang seorang gadis dari dalam mobil menghentikan langkah Areo.

"Suaranya kaya kenal...." gumam Areo pelan. sedangkan gadis di dalam mobil itu sudah membunyikan klakson agar pak Dean mengijinkannya masuk.

Pak Dean berdiri di depan pos satpam sambil menggelengkan kepalanya "Gak bisa! kamu udah telat! saya ga bakalan buka gerbangnya!"

gadis itu menyeringai, "oke." pungkasnya seraya menatap gerbang keemasan itu tajam dan detik setelahnya ia menancapkan pedal gas, mobil hitam itu melaju dengan kencang.

Brakk!!

Bunyi nyaring dari robohnya pagar membuat pak Dean memekik terkejut sedangkan anggota sekolah yang hendak melakukan apel pagi itu berlari menuju ke sumber suara.

"ASTAGAA!!" Teriak heboh para guru saat melihat betapa nekadnya aksi gadis itu.

Pak Dean terdiam di tempat dengan mata yang melotot, terkejut dengan hal yang baru saja terjadi di depannya.

"Woy! siapa itu berani banget anjr!"

"Perasaan baru satu bulan yang lalu nih gerbang di dobrak kaya gini, eh keulang lagi."

"Berani pisan euy nih cewek."

Bisik-bisik itu membuat Pak Anis selaku kepala sekolah Device high school memijat kepalanya akibat berdenyut, pusing.

Gadis di dalam mobil itu mengambil tas dan memasang headset di telinga kanannya seraya meletakkan handphone miliknya di saku, mengambil kaca mata hitam dan mengenakannya seraya membuka pintu mobil.

Gadis itu nampak sangat santuy dan tidak peduli. Keluar dari mobil dan membuat para murid menganga melihat pelakunya lagi.

Ah ternyata orang yang sama, siapa lagi kalau bukan Acha yang berani melakukan hal nekad seperti tadi?

Sebenarnya, gadis itu bisa saja meloncati pagar seperti kemarin lusa, hanya saja mood gadis itu rusak akibat masalahnya dengan sang papa yang semakin memburuk tadi pagi.

Lagian juga dia cuman telat dua detik doang kok, bukan salah dia kan?

"Astagaa Achaza...ini masih pagi, kenapa kamu sudah berulah saja? bikin bapak makin pusing aja kamu!" keluh pak Anis di jawab dengan putaran mata malas oleh Acha.

"Ck. Tinggal ganti yang baru, apa susahnya coba pak?" Acha yang sudah kesal dengan pak Anis karena melaporkan dirinya yang telat beberapa hari yang lalu kepada papanya berjalan pergi meninggalkan pak Anis.

Gadis tinggi dengan hidung mancung itu menghampiri para anggotanya.

"Wiih ibu ketu kenapa nih? pagi-pagi udah berulah aja," tanya Kizel dengan tangan mengacak-acak rambut hitam legam nya.

Acha tak menyaut dirinya malah melempar kunci mobil miliknya kepada Astra "Bawa ke bengkel, atau lo jual juga boleh."

Mobil keluaran terbaru dengan harga milyaran yang baru saja di beli oleh Acha sejak satu Minggu yang lalu kini kaca depannya sudah pecah dan bagian depan penyok akibat tabrakan dengan gerbang bercat keemasan itu.

"Ashiap Bu bos." Astra memasukkan kunci itu kesakunya untuk melaksanakan perintah sang ibu ketua nanti.

"Gue ke kelas." pamit Acha namun, Sebelum gadis itu mengambil satu langkah pertama ucapan seseorang menghentikan langkahnya.

"Ha, kelas? sebagai leader lu pasti tau setiap kesalahan yang disengaja harus ada konsekuensinya. So, ke lapangan sekarang Achaza Shazana!"

"Cih, siapa lo berani nyuruh gue ha?" Acha memandang Ketua osis Device high school dengan tatapan menantangnya.

Imanuel, sang ketua osis device high school itu menatap Acha tajam "ini masih di kawasan sekolah Acha! gue ketua osis, berhak nyuruh lo, dan oh ya siapapun diri lo, lo tetep harus patuhi peraturan sekolah!"

Acha berdecih sinis kemudian berlalu pergi ke lapangan diikuti oleh anggota Xavien.

Manu menatap ke arah Areo yang hanya mengamati interaksi mereka tanpa ada niatan melakukan apa-apa
"Ngapain lo tetep disitu? Mau jadi patung lo? ke lapangan juga sana!" ucap manu membentak di sambut kekehan kecil serta senyum remeh oleh Areo.

•••

anyeong all gimana kabar kalian hari ini?

semoga selalu bahagia yaa!

--- 17 Januari 2023 --

Metanoia [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang