sebelum baca pencet bintang di bawah dulu yuk 😉
happy reading....
•
•
•
•
•"Alam raya itu indah, merangkai kisah kita seindah bulan sabit dan kelap-kelip bintang untuk saling melengkapi keindahannya."
-Areo Cakrawala-
••••
13 ✧ Calon Mantu kesayangan•••
Hawa sejuk, Langit gelap dan hujan.
Lagi-lagi menjadi saksi tentang baiknya alam semesta bagi dua anak manusia yang saling membutuhkan untuk sekedar membantu atau mungkin juga melengkapi?
entahlah rencana apa yang tengah alam raya ini siapkan untuk Acha dan Areo. Namun, dengan mempertemukan mereka saja sudah cukup membuat mereka sedikit tenang walau hanya untuk beberapa saat.
Seperti saat ini, satu payung daun pisang, dengan tangan yang memegangi satu sama lain serta rintik air hujan sudah mampu membuat mereka tertawa.
"Hahaha Ar! udah! jangan lompat lagi nanti gue basah!" dengan sedikit tawa dan sedikit paksaan Areo dan Acha benar-benar cosplay Upin dan Ipin.
Mereka menyanyikan lagu persis di kartun dua botak kembar itu dengan lompat-lompat yang membuat keduanya tertawa entah karena apa.
"Eh tapi-tapi, lompat si katak lompat, lompat!"Nyanyi Acha melanjutkan nyanyinya tadi dengan tawa yang tercipta di wajah cantik miliknya.
Dengan sisa tawanya Areo merengkuh pinggang Acha dengan gesit. saat sebuah mobil tiba-tiba lewat di samping Acha menyebabkan sebagian celana gadis itu basah karena terciprat genangan air yang di lewati mobil tadi, untung saja Areo gesit jika tidak Acha sudah di serempet mobil tadi.
Netra keduanya bertemu, dengan jarak sedekat ini Acha bisa merasakan hembusan nafas Areo.
Mereka terdiam saat keduanya mendengar detak jantung masing-masing yang tiba-tiba saja berdetak sangat kencang.
Wajah keduanya kini memerah akibat saling bertatapan seperti ini.
Acha langsung menjauhkan diri dan pura-pura tidak terjadi apa-apa begitu juga dengan Areo.
Akhirnya hanya rintik hujan yang terdengar mengiringi setiap langkah kaki mereka hingga sampai di sebuah pekarangan rumah sederhana dengan banyak tanaman bunga di depan nya.
Alis Acha mengernyit, apa mungkin ini rumah Areo? bangunan dengan besar seukuran dengan dapur rumahnya apa mungkin rumah milik lelaki dengan senyum lesung pipi ini?
"Ini rumah gue, ayo masuk! bunda udah nyiapin makanan," ajak Areo seraya menggandeng tangan Acha.
Acha hanya terdiam, otaknya masih loading.
Sungguh, ia sama sekali tak menyangka cowo seperti Areo ternyata anak orang yang bisa dibilang tidak mampu.
tok...tok...
"Bunda....Kaka pulang."
ceklek!
pintu rumah sederhana itu terbuka menampilkan sosok Shea-Bunda Areo.
"Ya Allah Kaka! kamu kenapa kak? kok memar-memar gini mukanya?" panik Shea yang langsung memegangi kedua pipi anaknya dengan khawatir.
"Gapapa bunda tadi ada preman aja di tengah jalan." Bohong Areo yang tidak mau bunda kesayangannya ini kepikiran tentang hal itu.
"Astaga!! terus kamu gimana kak? lukanya ga terlalu parah kan!? aduh, bener-bener dah mereka itu bikin wajah Kaka yang cakep gini jadi jelek."
"Alhamdulillah Kaka gapapa bunda, tadi ada temen Kaka ini yang bantuin Kaka," ujar Areo memperkenalkan gadis di sebelahnya, Acha pun tersenyum ramah ke arah bunda shea.
"Aduh! masyaallah cantik banget, pacar kamu ya kak?" tanya Shea yang membuat Acha sedikit terkejut.
"Bukan bunda, bunda kenalan dulu sama dia, Kaka mau mandi ya sekalian sholat Maghrib," pamit Areo yang kemudian berlalu masuk ke dalam.
"iya, habis itu kita makan bareng ya kak." bunda shea menatap ke arah gadis cantik didepannya "Aduh! baju kamu basah, nanti masuk angin loh kalau ga cepet-cepet ganti! ayo-ayo masuk dulu, kamu ganti baju dulu ya."
"Eh ga usah Tante, saya---"
"hussttt!! bunda ga denger, ayo-ayo masuk, nurut ya anak cantik calon anak ipar ku," ucap Shea sambil tersenyum senang sedangkan Acha sudah di seret masuk ke dalam rumah itu.
•••
Tepat pukul 19 : 00 mau tidak mau gadis bermarga device yang sudah mengganti baju dengan baju yang dipinjamkan Shea, itu terduduk di meja makan bersama dengan Shea dan Areo.
Ia ingin sekali bilang kalau akan pulang saja, tetapi bunda shea itu terus menyelanya sangking senang bertemu dengan dirinya.
"Acha ayoo kamu makan ya nak, ini bunda sendiri loh yang masak," ucap Shea seraya mengambilkan nasi untuk Acha.
"Eh ga usah bunda, Acha bisa ambil sendiri." Shea memang menyuruh Acha untuk memanggilnya dengan panggilan bunda, membuat gadis itu merasa nyaman dengan kehadiran Shea.
Shea memberikan piring yang sudah diisi nasi ke Acha "Nah sayang, sekarang kamu ambil aja mau makan pakai lauk apa, bunda ga maksa, ambil aja yang Acha mau." Shea tersenyum sangat manis dan terlihat sekali ada rasa kasih sayang seorang ibu yang terpampang dari sikap dan tutur katanya, membuat Acha semakin merasa dihargai dan betah di sini.
memang makanannya tidak sebanyak dan tidak semewah dirumahnya. Hanya sayur bening, tempe, tahu, sambal dan ikan asin. Namun, bagi gadis itu terlihat enak walau sangat sederhana. Mungkin karena ada kasih sayang di dalamnya yang tidak pernah ia dapatkan lagi?
entahlah, yang terpenting ia ingin makan sekarang, karena Shea terus mendesaknya untuk makan yang banyak.
"ekhem!, bunda mah gitu ya! ada Acha, Kaka jadi dilupain." kesal Areo dengan memasang ekspresi ngambek ke shea.
"Jadi ceritanya nih Kaka ngambek sama bunda?" tanya Shea jail.
Areo semakin cemberut mendengar nya "Bunda jangan cuekin Kaka bund, kan Kaka yang bawa Acha kesini."
"Loh bunda ga cuekin kamu sayang, bunda cuman mau perhatiin calon mantu bunda."
"Calon mantu? Siapa Bun?" tanya Acha, karena setahunya disini hanya ada dirinya, Areo dan Shea.
tidak mungkin kan kalau....?
••••
Sampai sini dulu yaa, btw sudah senyum hari ini? jangan lupa senyum yaa! jika bukan untuk alam raya maka setidaknya untuk dirimu sendiri.
bye-bye...see you next chapter
•••
-13 Januari 2023-

KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia [ Hiatus ]
Spiritual⚠️ Must follow and vote before reading! ⚠️ ✿✿✿ Sederhana saja, tentang Sepercik cahaya yang hampir pudar -Achaza Shazana Device- Sepudar apapun cahaya itu jika diberi cahaya yang lain pasti akan semakin terang. Tak peduli apapun caranya karena itu s...