18.Di luar logika

257 23 13
                                    

Hai~!
Apa kabar?! Berapa lama aku hiatus, ya? Sekarang aku comeback!

Hai~!Apa kabar?! Berapa lama aku hiatus, ya? Sekarang aku comeback!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo?!"

Yakin! Jungwon benar, ini tidak salah lagi, tapi, kenapa pemuda ini datang tiba-tiba..

"Karena aku adalah makhluk yang tidak biasa! Aku bisa teleportasi kemanapun yang kumau." Jelas pemuda blonde itu.

Ketika pemuda tadi selesai berbicara, di belakang nya muncul 3 orang pemuda.

Kini padangan Jungwon beralih kepada dua sahabat nya. "Ini gimana sih?! Gue masih belum ngerti. Udah tau, otak gue dangkal. Di suruh mikir beginian."

Bukan nya Jake atau Heeseung yang menjawab, justru pemuda berambut blonde yang menjawab.

"Jadi begini ... Kau adalah Jungwon, bukan?"

"Ya, itu nama gue," Jawab Jungwon.

"Kau adalah orang yang tepat! Maksudku yang di cari!" Ucap pria bermata tajam.

"Dicari? Cari apaan? Gue gak ilang!"

Pemuda bernama Park Sunghoon itu, kembali menjelaskan."Bukan begitu... Maksud kami, kau adalah seseorang yang memiliki aliran darah suci. Dan kami membutuhkan mu untuk ayah kami, kalau tidak kami akan terkurung dan salah satu dari kami tidak dilantik menjadi raja."

"Hah?! What?! Kok bisa? Serius gue holy blood! Gue kok gak tau kalau diri gue ini holy blood, wah! Wah! Ternyata dibalik sifat gue yang penuh dosa, darah gue penuh dengan kesucian."

"Dan, kenapa bisa kalian sebagai pangeran akan dikurung kalau gak nemu gue." Dahi Jungwon mengkerut ini diluar logika.

"Ya karena itu sudah menjadi peraturan kerajaan! Jadi kau mau tidak?!" Jay mengegas.

Heeseung yang sedari tadi diam menegur.
"Jay!"

"Eh! Sabar dong! Gue juga lagi mikir ya! Emang nya kayak gini gampang? Iya lah." Jungwon yang merasa tidak terima, dia menyemprot balik Jay.

"Bahasa mu ini seperti apa sih? Makhluk macam apa kau ini?! Tidak ada sopan santun kepada yang lebih tua!" Ucap Jay

Jake memejamkan matanya sejenak, ini sebenarnya acara apa sih, dari tadi belum selesai selesai. Capek sendiri dia tuh,

"Shutt! Udah! Diam."

Mereka semua terdiam akibat teguran Jake yang menggelegar.

"Kalau kayak gini kapan kita selesai nya?"

Jake berjalan kearah Jungwon dan menatap mata nya dalam dalam, bukan jatuh cinta ya.

"Jungwon, gue mohon... Gue gak mau saudara gue, termasuk gue di kurung di penjara. Gue juga mau ayah sembuh gak sakit-sakitan lagi, gue mohon sama lo, cuma lo satu satunya yang bisa sembuhin ayah. Cuma lo, Won...!"

"Cuma beberapa tetes darah ... Please! Bisa ya, won. Gue mohon. Gue gak mau kehilangan ayah..."

Jungwon tau pasti ini tak mudah, pasti ini menyangkut nyawanya. Tapi, ini demi sahabat nya lebih tepat nya nasib ayah dari sahabat nya.

Heeseung dan Jake, sudah sangat berjasa untuk nya selama ini.

Hati Jungwon luluh atas perkataan Jake, juga tatapan memelas dari Heeseung, Ni-ki, Sunoo, dan sung- ah tidak! Mukanya bahkan datar tidak menunjukan apa apa.

Jay? Ah, sama saja! Tidak ada bedanya dari sebelumnya.

"Kalian yakin, holy blood itu gue?"

"Iya! Seribu persen! Mau ya? Nanti kalau lo sakit gue pasti bakal rawat lo! Nanti gue beliin ice cream juga deh!" Ucap Heeseung.

Mendengar sogokan dari Heeseung mata Jungwon berbinar "serius?! Boleh deh kalau gitu!"

Eh, cepet banget.

"Hah? Serius? Apa kau sedang bergurau? Manusia sepertimu terlalu beresiko untuk pergi ke dunia kami."Selidik Ni-ki.

"Ini gimana sih? Gue iyain, malah di curigain."

Karena muka mu yang tidak meyakinkan, Won...

"Kau ini bagaimana sih?! Di khawatirkan juga."

"Jungwon, Lo ... Serius? ini menyangkut nyawa lo."

"Iya! Dua rius malah! Asalkan gue di traktir sepuasnya!" Sela Jungwon.

Ini gimana sih?! Dia malah mementingkan traktiran di banding nyawanya ... Heran Acha.

Tapi... Jauh dalam lubuk hati Jungwon.. sebenarnya

Dia sangat menyetujui dengan ikhlas tanpa imbalan, berniat menolong sahabat nya walau tak mudah.

Jungwon harus berjuang dan membalas jasa serta kebaikan dari Heeseung, dan Jake yang telah mereka berikan untuk nya.

Heeseung bertatap dengan Jake seolah ada kalimat yang saling tersalur, ini adalah sesuatu yang tidak sepele! Pasti ada hal besar yang akan terjadi, hal itu adalah suatu perjuangan sekaligus pengorbanan...




















































Ya! Peperangan!

Ya! Peperangan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Holy Blood | ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang