23. Sosok persis Figura

252 24 9
                                    

Dua hari sudah Jungwon tinggal di kerajaan ini juga sudah dua episode pula kita lewati tanpa perang yang belum terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua hari sudah Jungwon tinggal di kerajaan ini juga sudah dua episode pula kita lewati tanpa perang yang belum terjadi.

Di sini di kamar berukuran 40×40 dengan nuansa mencekam, dan di dominasi oleh warna merah maroon.

Siapa sangka ternyata di kerjaan itu tidak se menyenangkan yang Jungwon kira, kegiatan nya jadi terbatas dan makanan di sana pun tidak enak.

Huh, Jungwon seperti berasa di Jepang. Dia ingin pulang dan memeluk guling kesayangan nya di rumah.

Ya tuhan, lalu kenapa kau setuju Jungwon?!

Sudah lupakan.

Malam ini Jungwon ingin berkeliling untuk menghilangkan rasa penat di kepala nya, siapa tahu ada keajaiban yang hanya Jungwon yang tahu...

Diri nya beranjak dari kamar nya menelisik kerajaan. Tenang, selagi dia tidak bersisik eh berisik tidak akan ketahuan oleh pengawal kok!

Kalau saja pengawal menangkap nya dengan alasan ingin kabur pasti akan di tegur sama pangeran Jake yang kalau ceramah gak ada habisnya.

Dia kan kesini atas persetujuan nya sendiri masa mau kabur.

Eksistensi Jungwon kini ada di aula kerajaan yang di mana di sana terletak air mancur yang Jungwon bicarakan saat itu,

Bulu kuduk nya berdiri hawa dingin di sekitar nya sangat mencekam padahal Jungwon ada di dalam, oh ya! Di tambah suasana kerajaan yang sepi dan remang remang pemuda February itu semakin takut.

Suara gemericik dari air mancur menyadarkan Jungwon dari lamunannya di mendongak-

Astaga! Seharusnya, dia tidak usah mendongak tadi!

Apa-apaan itu? Jungwon terkejut dengan kehadiran sosok wanita paru baya yang terlihat masih cantik dan segar namun sayangnya ada darah yang menempel di dada nya mengotori baju putihnya.

Kulit nya putih sangat putih juga matanya yang sangat cantik, kakinya tak nampak. Jungwon baru menyadari bahwa sosok itu persis dengan figura besar yang terpajang di lorong utama kerajaan.

Tapi jika di Figura wanita itu terlihat lebih muda dengan pakaian nya yang antik, anggun serta dua anak di sisi nya.

Sosok itu menatap Jungwon dengan tatapan nya yang dingin lalu berujar.
"Salah satu buah hatiku akan jatuh, jaga dia! Karena, dia adalah permata ku dan Raja ku yang baru."

Jungwon yang merasa dirinya terpanggil menjawab. "A-anak mu? Siapa?"

"Dia yang akan melindungi mu nanti bersama saudara nya, Aku bersumpah siapapun yang membunuh nya akan mendapatkan balasan yang setimpal."

"Memang nya kenapa harus saya yang jaga dia?"

"Karena kamu adalah seorang pengubah dunia, dan pilihan saya."

Holy Blood | ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang