27.Seseorang yang di janjikan!

385 21 0
                                    

"Berikan tujuan mu mengikuti kami, Erland!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berikan tujuan mu mengikuti kami, Erland!"

"A-aku hanya tidak sengaja berpapasan dengan kalian disini! Aku tidak berbohong!" Elak Erland.

Jay menatap tajam siluman serigala di depan nya."Sudah ku katakan bukan?! Jangan berbohong! Jawab tujuan mu, dan siapa yang menyuruh mu."

"Baiklah akan kukatakan, memang benar aku mengikuti mu. Tapi untuk siapa yang menyuruh ku aku tidak akan memberi tahu!"Jujur Erland menatap pedang yang di condongkan di samping leher nya, tepat di urat nadi.

"Siapa yang menyuruh mu?" Tegas Sunghoon dingin.

"Sudah kubilang bukan?! Aku tidak akan memberi tahu,"

"Sialan! Sunghoon pergi lah ke tabib, cepat! Biar aku yang mengurus mahkluk ini." Titah Jay.

Sunghoon mengangguk lalu menaiki kereta kuda menuju tempat tabib, sebenarnya dia tidak enak meninggalkan Jay di sana bersama Erland.

Tapi ini demi kebaikan kerajaan, dia bergegas ke kastel tabib.























































"Datang juga kau, Sunghoon! Apa kau meminta ramuan itu?"

Sunghoon membungkuk lalu mengangguk kemudian ia berujar. "Benar, Guru. Izinkan pada ku untuk mengambil ramuan itu."

"Silahkan, tapi ada satu syarat!"

"Apa itu?"

"Tuangkan ramuan ini kedalam 2 gelas lalu beri dua tetes darah di masing masing tempat, satu cangkir untuk yang mulia raja dan satu cangkir untuk pemuda itu saat matahari tiba berikan kedua cangkir itu untuk mereka minum. Tapi ingat bahwa kerajaan mu tidak lagi aman,"Ujar Tabib.

Sunghoon mengernyit tidak aman dalam arti apa. "Kerajaan mu di masuki wanita penghianat itu, cepat kurung dia di menara kerajaan sebelum dia memanggil temannya." Jelas Tabib yang membaca pikiran Sunghoon.

"Baik, guru. Tapi hamba izin bertanya apakah ramalan itu benar benar akan terjadi? Hamba hanya takut jika pemuda itu menjadi korban nya,"Tanya Sunghoon.

"Tenang, pangeran. Bukan dia yang menjadi korban nya melainkan seseorang yang di janjikan dewa."

Sunghoon semakin bingung. "Siapa seorang itu, wahai tabib terhormat?"

Tabib bermata merah itu pun tersenyum tidak tega mengatakan yang sebenarnya. "Aku tidak bisa memberi tahu mu, aku hanya mengingatkan saja! Jagalah saudara mu selalu, terutama pemuda bernama Jungwon itu karena dia adalah pusat kerajaan kita."

Sunghoon kembali berterima kasih dan berpamitan untuk pulang ke istana membawa 1 botol cairan hijau, bukan racun ya!

Di teringat akan Jay perlukah dia kembali kesana untuk memeriksa keadaan nya? Ah, seperti nya tidak dia harus memberitahukan ucapan tabib tadi kepada Heeseung.










































Holy Blood | ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang