24. ekhem!

254 24 0
                                    

Suara jejak kaki bergemuruh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara jejak kaki bergemuruh.

Siapa yang mengganggu kerajaan kami pagi pagi buta, macam ini?!

Pintu utama terbuka menampilkan dua pengawal yang menyilang kan pedang, mereka hanya berjaga meskipun yang datang adalah bagian penting kerajaan.

Dayang dayang berbondong bondong datang hendak membantu sosok agung itu.

Sesosok wanita dengan apik keluar dari kereta kuda dengan wajah tegas nya juga tatapan mata nya yang tajam.

Dia melangkah ke depan pintu utama mencoba masuk tapi di halangi oleh para pengawal. "Menepi, biar kan saya masuk!"

"Tidak! Anda tidak boleh sembarang masuk, tanpa izin putra mahkota."

"Apa-apaan, kau ini?! Kurang ajar, aku adalah ratu di sini!"

Seiring berdebat nya mereka berdua datang lah yang di tunggu-tunggu, 6 Putra mahkota. Kekuasaan di ambil penuh dengan mereka, menunduk lah.

Hoho..

"Ada apa, ini?" Tanya yang tertua, Heeseung.

Awalnya, Heeseung menatap pengawal yang terlihat takut tapi dia juga terkejut dengan kepulangan madu ibu nya.

"Kau! Mau apa ibu mu kesini, Jay?!"

"Entah, aku tak tahu. Tiba-tiba saja dia datang."

"Ck, ck! Heeseung, lihatlah perlakuan pengawal ini kepada ku! Betapa tidak sopan nya,"Ujar Ratu ke III

Aku disini bingung mau mencantumkan nama siapa.

Heeseung membungkukkan badan nya sopan santun meskipun begitu dia masih menghargai wanita paruh baya itu.

"Maaf! Tapi, mau apa kau kemari lagi? Kami tidak menerima bibi datang jika hanya untuk mengacaukan kerajaan kami kembali."Tegas Heeseung.

Wanita itu terkejut, dia ini ratu kenapa dia diperlakukan tidak sopan? Dasar menyebarkan. "Astaga, Jay lihat lah kakakmu yang tidak sopan ini! Omong-omong, kenapa raut wajah mu begitu? Aku ini ibu mu apakah kau tak rindu?!" Ucap Ratu dengan raut wajah hangat yang terlihat menjengkelkan di sana.

"Aku tidak merindukan sosok wanita pembunuh seperti mu,"Cetus Jay.

Ya, itu bagai sambaran petir di hati ibu nya.

"Ah, ayolah! Jay izinkan ibu tinggal di sini hanya untuk sementara, kerajaan ku sedang runtuh, apa kalian tidak ingat? kalau aku juga bagian dari kerajaan ini," Mohon Ratu

"Tidak! Aku ragu pada mu, ibu." Jay enggan menyebutkan kata akhir nya tapi bagaimana pun juga wanita itu adalah ibu nya.

Ratu mengacuhkan perkataan Jay, dia menerobos masuk tapi di halangi oleh beberapa Dayang dan kedatangan Irene.

"Maaf! Tapi, pangeran melarang mu masuk ratu ku."

"Siapa kau ini? Aku ini ratu di sini! Tidak sopan." Monolog Ratu.

"Wah, wah, wah! Lihat, siapa yang datang di sini? Hama," Sambut Irene dengan perkataan nya yang pedas level 100

Jinjja pedas!

"Selamat datang, Yang Mulia! Tidak ku sangka kau akan kembali setelah puluhan tahun lamanya. Untuk apa kau kemari? Kerajaan ini tidak membutuhkan mu!"Sekali lagi mulut pedas Irene.

"Membutuhkan ku atau tidak! Tetap saja, kerajaan ini juga bagian dari diriku. Jadi, kenapa tidak boleh?!"

"Kau masih bertanya?! Apa biar ku ingat kan? Kau yang telah melakukan rencana untuk membunuh Kak Jisoo, ibu dari Heeseung di sini. Kau hampir merebut takhta dan kekuasan agar kerajaan ini milikmu, seutuhnya. Dan kau telah berencana untuk membunuh anak mu sendiri, karena dia memiliki darah mu, Nishimura Riki."Ingat Irene.

Bagus mak! Ku dukung kau!

"Tapi itu dulu, aku ini sudah berubah!"

"Hah! Aku tidak percaya hama seperti mu dapat bersih, sedangkan, sampahnya masih membekas di dirimu! Hama tetaplah hama." Sarkas Irene

"Tutup mulut mu, Irene!"

"Huh?! Kenapa?! Bukanya aku mengatakan sebuah kebenaran?"

"Bukanya diri mu juga sama?! Apa kau tidak bercermin?"

Argumen mereka terhenti sejak kedatangan Niki berserta saudara nya yang lain.

"Loh? Parasit ini kenapa di sini, Ibu?"tanya Sunoo.

Gak beda ama mak nya.

"Jangan menyebut ibu ku seperti itu, kak Sunoo!" Sergah Niki

"Ck, pembunuh kalau begitu. Ada apa dengan kedatangan mu, pembunuh?!"

seperti nya percuma dia menyergah Kakaknya itu, tidak ada guna. "Ibu, kenapa kau kemari?"

"Niki?! Sudah lama aku tidak berjumpa dengan mu, aku merindukanmu!"

Belum sempat Bibi nya memeluk Niki, Sunghoon menarik Niki kebelakang nya dengan cepat. Untung saja Niki tidak pingsan walaupun sempat oleng.

Oleng ke hati kamu! Anjass, gak kok. Bercanda.

"Apa-apaan kau ini, Sunghoon?! Niki ini anakku!"

"Anak yang hampir kau bunuh, kan?!" Kekeh Sunghoon menatap sinis Ratu itu.

Maybe, episode ini akan aku lebihin dan revisi, kalau aku sudah ada waktu senggang ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maybe, episode ini akan aku lebihin dan revisi, kalau aku sudah ada waktu senggang ya!

Karena akhir akhir ini aku lagi sakit, ditambah ujian ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Jangan bosen nunggu aku, ya!

See you, salam samyang!

Holy Blood | ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang