Surat Cinta

1K 116 1
                                    

Selamat membaca 🤗

.
.
.

Pagi hari yang cerah di sekolah, terlihat seorang pemuda tampan yang tengah mengambil barangnya di sebuah loker yang di sediakan pihak sekolah. Ia membuka kunci lokernya sembari mengenakan ear phone.

Saat di buka, terdapat puluhan surat yang ada pada lokernya. Dengan ekspresi wajah datarnya ia membuang semua surat-surat tersebut hingga tak tersisa.

"Bobo, ngapain?" Tanya seseorang yang menepuk pundak pemuda tampan yang tengah mengambil semua surat dalam lokernya untuk dibuang.

"Zhan, gapapa. Kamu ngapain disini?" Balas Yibo, pemuda tampan tersebut sambil bertanya pada Zhan.

"Mau ambil baju olahraga, hehe..." Jawab Zhan dengan terkekeh.

"Mau bareng ke kelas?" Tawar Yibo yang memperhatikan Zhan membuka lokernya.

"Boleh, tungguin ya." Balas Zhan dengan tersenyum senang.

Setelah berhasil membuka lokernya, Zhan mengambil baju olahraga dan tiba-tiba jatuh beberapa surat dari lokernya.

Yibo yang melihat surat dari loker Zhan, memungutnya untuk dibaca.

"Yibo, ayok. Eh? Itu surat apa?" Tanya Zhan yang melihat Yibo membuka salah satu surat di tangannya.

Yibo membacanya dengan tatapan sengit, setiap kata yang ada di dalamnya membuat Yibo benar-benar ingin membakarnya.

"Bo, apa isinya? Kamu ditembak cewek lagi ya?" Tanya Zhan yang penasaran dengan isi surat tersebut.

"Gak usah dibaca, gak guna." Ucap Yibo dengan meremas semua surat di tangannya yang kemudian ia buang ke dalam bak sampah.

"Kok, dibuang? Aku belum baca Bo." Rengek Zhan dengan cemberut.

"Udah gak usah, ayok masuk kelas." Ajak Yibo yang menggenggam tangan Zhan membawanya menuju kelas.

"Huhftt.... Sebel sama Yibo!" Ucap Zhan dengan nada nya yang terdengar merajuk.

Yibo yang mendengarnya tidak menghiraukan, ia masih kepikiran dengan surat yang ia baca. Dan sekarang ia benar-benar tidak mood.

Melihat beberapa siswa lelaki yang memperhatikan Zhan dengan tatapan gemas membuat Yibo semakin bad mood. Dengan kesal Yibo menarik Zhan agar berjalan di samping dengan terus menggenggam erat tangan Zhan.

Tibanya di kelas, Zhan melepaskan genggaman Yibo dan melangkah dengan menghentak sebal meninggalkan Yibo ke mejanya. Yibo yang melihatnya hanya bisa menghela nafas.

"Ehmm? Apa ini?" Gumam Zhan yang keheranan melihat sebuah surat berwarna pink dengan setangkai mawar di atasnya.

Zhan membaca surat tersebut, Yibo yang melihat Zhan membaca sebuah surat menghampirinya.

"Dari siapa?" Tanya Yibo yang juga melihat surat tersebut membuat wajahnya dekat dengan wajah Zhan.

"Gak tau, tapi disini tertulis Yn. Kamu kenal gak Bo?" Jawab Zhan yang kemudian menanyai Yibo dengan menoleh ke arah Yibo, membuat wajah keduanya saling berdekatan bahkan hampir tak ada jarak.

Zhan terpaku sejenak menatap wajah mulus Yibo dengan tampangnya, manik Yibo yang gelap dan jernih menatapnya, hidung bangir Yibo yang terlihat lucu dan cocok untuknya, seketika membuat Zhan mengerjapkan matanya lucu.

"Enggak. Buang aja udah." Saran Yibo dengan datar, menjauhkan wajahnya. Sebenarnya Yibo tidak ingin melakukannya, namun ia takut jika Zhan mendengar detak jantung nya yang sangat berisik.

"Hmm.." balas Zhan menyetujuinya. Namun saat akan membuang, tiba-tiba sahabat Zhan yang baru tiba di kelas merebut surat tersebut.

"A-Cheng kemariin, mau dibuang itu." Ucap Zhan yang berusaha merebut suratnya.

"Hi, manis. Kau sangat manis hingga membuat ku hampir diabetes... Biarpun samudera membentang, dataran membuat jarak antara kita, aku akan tetap berusaha mengejarmu... Tertanda Yn yang mencintaimu..." Baca Zoucheng, sahabat Zhan yang berlari menghindari kejaran Zhan.

"Cie.. Zhanzhan ada yang nyatain perasaan sama kamu." Goda Zoucheng dengan menjauhkan surat yang ingin direbut Zhan.

"A-Cheng ih, siniin... Kenapa juga harus dibaca, kata Yibo buang." Kesal Zhan yang mengejar sahabatnya itu.

Zoucheng terus berlari menghindari Zhan, namun saat di depan papan tulis, tiba-tiba saja suratnya sudah direbut oleh Yibo yang berada di sampingnya yang tengah berlarian, seketika membuat Zoucheng berhenti berlari.

Dengan tatapan dinginnya, Yibo meremas surat tersebut dan membuangnya ke tempat sampah. "Zhan, duduk di bangku kamu." Perintah Yibo dengan nadanya yang masih terdengar lembut.

"Makasih Bobo." Balas Zhan dengan memeluk pinggang Yibo singkat sebelum berlalu ke bangkunya.

Yibo pun mengikuti Zhan, keduanya sudah duduk di bangkunya yang memang bersebalahan. Zoucheng sendiri ia bergidik ngeri.

"Anjir seram banget." Gumam Zoucheng yang kemudian berlalu ke bangku nya yang berada agak jauh dari keduanya itu.

.
.
.

See you next chapter 👋🏻✨🤗

Terimakasih yang sudah mampir, jangan lupa tinggalin jejak yaw😉🥰


By: D.A.n

Sweet Yizhan [BL]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang