Jadian

979 95 4
                                    

Selamat membaca 🤗

.
.
.

Dua hari setelahnya, baik Yibo maupun Zhan sudah diperbolehkan pulang. Sebenarnya mereka berdua sudah boleh pulang waktu itu juga, namun karena Yibo yang terlalu overprotektif pada Zhan malah memintanya untuk dirawat lebih agar benar-benar sembuh.

Kini keduanya sudah kembali sekolah setelah dua hari absen, di koridor mereka berdua berjalan dengan santai sembari tangan keduanya yang saling bertautan.

Hingga tiba-tiba tanpa di duga, salah seorang siswa laki-laki mencegat keduanya.

"Hi, Zhan perkenalkan aku Aron Rahardian." Ucap siswa tersebut mengenalkan dirinya.

"Eh? Ah, iya halo ka Aron?" Balas Zhan yang memanggilnya kakak, sebab terlihat dari lambang seragam orang di depannya ini adalah lambang kakak kelasnya.

"Zhan, aku tau jika ini pertama kalinya kau melihatku. Tapi, aku menyukai mu sedari lama. Kau mau jadi pacar ku?" Ungkap Aron dengan percaya diri.

Yibo yang sedari tadi menahan kesalnya, mulai tidak sabar dan akan membentak siswa di depannya itu sebelum akhirnya Zhan menjawab Aamon.

"Maaf kak, tapi aku gak bisa. Soalnya aku udah punya pacar." Balas Zhan snegan tersenyum lembut.

"Pacar? Siapa?" Tanya Aron penasaran.

"Gue!" Balas Yibo dengan tegas, mengangkat tautan tangan nya dengan Zhan yang sedari tadi tak terlepas.

Aron yang melihatnya tak percaya, ia pun tertawa pelan menanggapinya. "Zhan, ini cuman trik kamu buat nolak aku aja kan? Gak mempan."

"Nggak kok, aku sama Yibo beneran pacaran. Kita baru dua hari yang lalu jadian, heheh... Yibo nyatain perasaannya sama aku kak. Kan Bo?" Jelas Zhan dengan terkikik gemas sembari menatap Yibo dengan lembut.

Yibo yang gemas pun mencium kening Zhan. "Huemmm... Kita udah jadian." Balas Yibo dengan suaranya yang terdengar lembut.

"What the- tch!" Kesal Aron yang meninggalkan keduanya begitu saja, sebab ia merasa malu sekarang.

Siswa lainnya yang berada di koridor mendengar percakapan barusan langsung heboh. Terlihat siswa perempuan yang mengidolakan Yibo patah hati seketika, ditambah mereka menyaksikan Ice Prince mereka mencium mesra kening Zhan.

Bukan hanya para perempuan, laki-laki yang juga menyukai Zhan merasa sedih sebab pujaan hati mereka telah diambil oleh Yibo.

Sekolah hari itu di hebohkan dengan berita Ice Prince yang tengah menjalin hubungan asmara dengan Mood Buster. Mereka juga mencantumkan jika hari ini adalah hari patah hati di sekolah mereka.

.

Bel istirahat berbunyi, Zhan saat ini tengah membereskan peralatan belajarnya. Hingga tiba-tiba teman dekatnya, Zoucheng mendekatinya dengan berseru semangat.

"Yow!! Ciee yang udah jadian sama Yibo!" Goda Zoucheng dengan suara kerasnya, dimana itu membuat Zhan seketika malu.

"A-Cheng, jangan teriak-teriak!" Kesal Zhan menutup mulut temannya itu.

"Pwuwehhh.. sialan Lo!" Ucap A-Cheng melepaskan tangan Zhan yang membekapnya tadi.

"A-Cheng gak boleh ngomong kasar!" Peringat Zhan dengan ekspresi yang dibuat galak, namun orang yang melihatnya bukan merasa takut malah menahan gemas dibuatnya.

"Iya, iya... Oh iya, pacar lo kemana kok udah hilang aja?" Tanya A-Cheng yang tidak mendapati keberadaan Yibo di kelas.

"Di panggil pak Mile." Jawab Zhan yang berjalan beriringan menuju kantin bersama A-Cheng.

"Ohh... Eh btw, Lo harus traktir gue makan di kantin."

"Kenapa harus? Kan A-Cheng punya uang, bayar sendiri lah." Balas Zhan dengan menyilang kan tangannya ke dada.

"No, no no..... Khusus hari ini Lo harus traktir gue, pajak jadian." Balas A-Cheng dengan tersenyum miring menggoda Zhan.

"Emang kalo jadian harus ada pajaknya?" Tanya Zhan yang baru mendengar istilah itu dengan jari telunjuknya yang menyentuh dagunya sedang berpikir.

"Yee... Lupa gue Lo polos, sepolos kertas HVS. Ya pokoknya harus traktir. Gue gak mau tau, titik."

"Tch! Ya udah iya. A-Cheng nyebelin." Balas Zhan dengan nadanya pelan saat mengatakan kata terakhirnya.

"Nah gitu dong... Hahaha..."

Kini keduanya sudah memesan makanan masing-masing, mereka duduk di salah satu meja yang kosong di bagian pojok kantin.

Dengan lahapnya Zoucheng memakan makanan gratisnya, ia sebab Zhan yang membayarnya.

Zhan juga menikmati makanannya sembari sesekali menatap layar ponselnya sebab kini ia tengah membalas pesan Yibo. Dimana Yibo meminta maaf gak bisa istirahat bareng Zhan sebab ada tugas dari pak Mile. Zhan yang mengerti pun membalasnya dengan berkata tidak apa-apa dan ia juga memberitahukan Yibo jika saat ini ia tengah bersama Zoucheng.

"Huahhh..... Gilak, enak banget emang kalo gratis!" Seru Zoucheng yang baru selesai menghabiskan semangkuk ramen jumbo yang ia pesan.

"Gak boleh ngomong kasar A-Cheng." Tegur Zhan yang tengah menyuap makanannya..

"Ya, ya, ya.... Eh, Yibo gak jadi nyusul kemari?" Tanya Zoucheng.

"Nggak, pak Mile kasih Yibo tugas jadi gak bisa." Jawab Zhan.

"Ooh, ya udah sih. Mumpung gak ada Yibo, yok makan ice cream banyak-banyak!" Ajak A-Cheng menarik lengan Zhan yang dimana Zhan udah selesai makan.

"Ih, tapi aku udah makan ice cream banyak kemarin. Kalo Yibo tahu nanti Yibo marah, A-Cheng." Tolak Zhan dengan menjelaskan pada temannya ini.

"Udah, Yibo gak ada juga. Jangan terlalu dengerin apa kata Yibo. Sekali-kali juga kok."

"T-tapi..." Ucap Zhan yang ingin menolak, namun terhenti sebab Zoucheng yang sudah memesan ice cream untuk mereka.

"Nih, yuk duduk di taman."

Keduanya saat ini dengan senang menikmati ice cream coklat kesukaan mereka. Zhan yang awalnya menahan-nahannya untuk tidak tergoda akhirnya menyerah. Ia tidak bisa membiarkan ice cream tersebut.

"Gimana? Enak kan?"

"Hmmm... Enak banget, hihihi... Semoga Yibo gak tau." Balas Zhan menjilati ice creamnya hingga habis tak bersisa.

"Ekhmmm..." Suara batuk yang dibuat-buat oleh seseorang yang berada di belakang kedua pemuda manis.

"Huh? Eh, Y-yibo... Kamu udah selesai tugasnya?" Tanya Zhan dengan gugup.

"Kamu habis makan apa?" Tanya Yibo pada Zhan tanpa menjawab pertanyaan yang terlontar di mulut Zhan.

"I-itu, ice cream..." Cicit Zhan pelan. "T-tapi gak banyak kok, beneran!" Lanjut Zhan yang berusaha meyakinkan Yibo.

"Huhhh... Aku nanya aja, sayang. Ini mulut kamu belepotan tau gak? Kayak bocah aja." Ucap Yibo dengan nadanya yang terdengar lembut, sembari jemari panjang Yibo membersihkan sisa ice cream di area mulut Zhan.

"Hehehe... Makasih Bobo." Balas Zhan dengan terkekeh gemas.

"Apakah saya transparan wahai makhluk astral?!" Kesal Zoucheng yang dihiraukan oleh sepasang sejoli itu.

"Bacot!" Balas Yibo dingin.

"Bo, gak boleh ngomong kayak gitu." Tegur Zhan.

"Iya sayang, nggak." Elus Yibo pada surai lembut kekasihnya.

'Gini banget nasib jomblo' batin Zoucheng nelangsa.

.
.
.

Good morning sunshine!!
Semoga kalian sukak yaw🤗
Terima kasih yang udah mau mampir, luvluvluv yu all 🥰💕
Sampai jumpa di next chapter 👋🏻✨🥰
See you🧡



By: D.A.n

Sweet Yizhan [BL]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang