Cemburu

1.1K 100 5
                                    

Selamat membaca 🤗

.
.
.

Sorenya, saat bel sudah berbunyi menandakan kelas berakhir hari ini. Yibo sudah siap untuk menuju aula untuk menemani Zhan latihan. Namun saat menuju aula bersama Zhan di sampingnya, tiba-tiba salah satu kakak kelas memanggil Yibo.

"Yibo! Tunggu!" Panggil kakak kelas bernama Lee menggejar Yibo.

"Kenapa?" Tanya Yibo singkat, setelah berhenti berjalan bersama Zhan di sampingnya.

"Pak Mile manggil kamu ke ruangan basket, ada yang mau dibicarain katanya."

"Soal apa?"

"Gak tau, sana samperin aja dulu." Balas Lee. "Udah ya, gue cabut, bye." Pamit Lee yang meninggalkan keduanya.

"Udah Bo, sana samperin pak Mile." Ucap Zhan dengan menyentuh lembut lengan Yibo.

"Hmmm... Nanti kalo udah selesai, aku samperin kamu langsung. Maaf ya." Balas Yibo dengan mengelus kepala Zhan lembut.

"Iya, gapapa. Aku tunggu kamu di aula ya. Semangat Bobo!" Ucap Zhan dengan tersenyum lebar kemudian beranjak terlebih dahulu menuju aula.

Setelah Zhan menjauh, Yibo segera berlalu ke ruangan pak Mile, guru olahraga di sekolahnya sekaligus pelatih tim basket.

Tokk..tokk..

"Permisi pak." Sapa Yibo dengan sopan saat membuka pintu ruangan pak Mile.

"Masuk... Ada yang mau bapak bicarain." Sambut pak Mile yang tengah membereskan meja kerjanya.

"Ada apa ya pak?" Tanya Yibo langsung.

"Kakak kelas kamu yang tanding basket Minggu ini gak bisa hadir karena kecelakaan, kamu gantiin ya. Soalnya cuman kamu yang bisa." Jelas pak Mile akan maksudnya.

"Kapan memangnya pak?" Tanya Yibo memastikan.

"Tiga hari lagi. Kalo kamu bisa, biar bapak data nama kamu. Demi sekolah kita, Yibo." Balas pak Mile yang berharap penuh.

"Huhftt... Ya udah pak, saya bisa."

"Oke bagus, makasih ya. Besok kamu harus sudah latihan, soalnya waktu kamu cuman dua hari buat latihan. Bapak harap kalian berhasil juara." Ucap pak Mile dengan tersenyum tenang.

"Baik pak, kalo gak ada lagi. Saya izin pamit." Balas Yibo dengan beranjak keluar ruangan gurunya itu.

.

Di aula, saat ini Zhan tengah latihan menjadi pemeran utama. Ia tengah menghapal dialognya dengan fokus. Hingga tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Bo? Oh, hi Yifan." Ucap Zhan setelah menoleh dan mendapati sosok Yifan yang menepuk pundaknya.

"Kamu lagi hapalin dialog ya? Ada yang susah gak, mau aku bantuin?" Tawar Yifan dengan mendekat pada Zhan hingga membuat Zhan agak risih.

"Gak perlu, semuanya aman kok." Balas Zhan dengan menggeser tubuhnya agak menjauh.

Yifan yang menyadari pun hanya tersenyum tampan. "Oh iya, nih aku bawain kamu minuman."

"M-makasih ya." Balas Zhan mengambil minuman yang disodorkan Yifan padanya.

"Sama-sama."

Zhan meletakan minuman dingin yang diberikan Yifan di sampingnya, ia mulai fokus kembali membaca dialog nya, walaupun saat ini dirinya sedang tidak fokus sebab Zhan merasa takut berada di samping Yifan tanpa adanya Yibo di sampingnya.

Yifan sendiri, ia hanya tersenyum menatap Zhan dengan penuh maksud. Ia membayangkan tubuh Zhan dengan fantasi liarnya hingga membuat dirinya menjilat bibirnya yang terasa kering.

Sweet Yizhan [BL]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang