Yibo Hilang

913 96 2
                                    

Selamat membaca 🤗
.
.
.

Keesokan paginya, tepat weekend yang biasanya dipakai seorang pemuda manis untuk menghabiskan waktu dengan rebahan dan tiduran saja, tapi hari ini tidak berlaku.

Pagi-pagi sekali, ia telah bangun dengan bersiap serapi mungkin untuk mengunjungi rumah temannya untuk meminta maaf secara langsung atas kejadian tempo hari.

Pemuda manis ini berjalan cepat menuruni tangga rumahnya untuk segera berangkat, hingga tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara seorang perempuan paruh baya yang menyapanya.

"Den Zhan, tumben pagi-pagi begini udah rapi. Mau kemana den?" Tanyanya dengan sopan sebab ia tengah berbicara pada anak majikannya.

"Mau ke rumah Yibo bi, aku pamit ya bi. Dadahhh!" Pamit Zhan, pemuda manis yang mengenakan celana training hitam dengan bertuliskan adid*as, dibalut dengan sweater putih kebesaran miliknya.

"Hati-hati den Zhan." Ucap bibi, asisten rumah tangga keluarga Xiao.

.

Zhan kini tengah dalam perjalanan menuju rumah Yibo dengan menggunakan sepedanya sekalian berniat mengajak Yibo bersepeda. Rumah Yibo yang terletak beda dua komplek dari rumah Zhan.

Karena letak rumah mereka berdekatan, ditambah mamahnya dan mamahnya Yibo merupakan teman searisan membuat Yibo dan Zhan juga dekat sedari mereka SMP. Namun baru kelas 11 SMA ini lah Yibo dan Zhan semakin dekat.

Sejak SMP keduanya selalu dipisahkan oleh kelas mereka yang berbeda, hingga baru kelas 11 SMA ini lah Yibo dan Zhan semakin dekat dan tambah dekat layaknya sepasang kekasih, dimana jika kau ingin mencari Zhan, temui saja Yibo. Sebaliknya jika kau mencari Yibo maka temui saja Zhan.

Zhan kini sudah tiba di komplek perumahan tempat Yibo tinggal. Ia menuruni sepeda nya dan menyapa satpam yang menjaga gerbang rumah Yibo.

"Pagi, paman... Bisakah paman bukakan gerbangnya?" Sapa Zhan dengan senyum menggemaskannya.

"Tentu den, Zhan. Mari masuk." Balas sang satpam yang membukakan gerbang, sehingga Zhan dapat masuk ke dalamnya.

"Terima kasih paman, Zhan ke dalam dulu ya." Pamit Zhan tidak lupa berterima kasih. Ia kini menaiki sepedanya kembali untuk sampai ke depan pintu masuk rumah besar Yibo.

"Zhanzhan, kamu kok pagi-pagi udah di sini aja? Rajin banget sih?" Ucap mamah Yibo yang tengah menyirami bunga tanamannya di kebun kecil yang membentang di tengah halaman luas rumahnya.

"Pagi Tante, sengaja pagi-pagi biar sekalian ngajak Yibo sepedaan." Balas Zhan yang memarkirkan sepedanya, tidak lupa melepaskan helm pengaman.

"Eh? Kamu cari Yibo, maaf ya sayang. Tapi Yibo udah pagi banget pergi." Sesal Wang Jiao ibu dari Yibo.

"Yibo pergi? Kemana Tante?"

"Tante gak tau sayang, Yibo pergi juga gak pamit, ini aja Tante baru bangun kalo nggak dengar suara mobil Yibo tadi." Jelas Jiao dengan sedikit berbohong. Iya berbohong, sebenarnya ia tahu kemana putranya pergi. Tapi, ini permintaannya Yibo buat gak usah kasih tau Zhan.

Zhan terlihat menunduk sedih, ia menghela nafas panjang.

"Zhanzhan, Yibo gak kasih tau kamu sesuatu gitu?" Tanya Jiao kasihan membohongiku anak manis di depannya ini.

"Nggak Tante," jawab Zhan mengangkat wajahnya dengan tersenyum kecil. "Kalo gitu, Zhanzhan pamit sepedaan dulu Tante. Titip salam aja sama Yibo kalo udah pulang. Bye Tante." Pamit Zhan yang mengambil sepedanya yang terparkir.

"Hati-hati, sayang." Balas Wang Jiao. "Tchh! Dasar Yibo, anak itu benar-benar!" Geram nya dengan sikap sang putra yang malah lari tanpa menghadapi masalahnya. Ia kan jadi sangat terlibat ditambah ia kesihan melihat wajah sedih nan murung milik Zhan.

Sweet Yizhan [BL]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang