Para siswa dan siswi buru-buru duduk di meja bangkunya masing-masing ketika wali kelas mereka akan masuk ke kelas mereka. Padahal saat ini tidak ada jadwal pelajaran wali kelas mereka. Tetapi mungkin terdapat pesan yang akan disampaikan.
Setelah salam penyambut terhadap ibu Nina. Semua siswa dibuat kagum karena ada siswa perempuan yang baru saja masuk di sekolah ini.
Ini bukan kelas yang ditempati Rosa dan Resvan. Ini adalah kelas yang terletak tepat di sebelah kiri kelas yang ditempati Rosa. Sedangkan kelas Lily terletak di sebelah kanannya kelas Rosa dan teman-temannya.
"Halo semuanya. Nama aku Jane. Salam kenal buat kalian semua." Ucapnya sebagai perkenalan dengan tersenyum.
Semuanya dibuat kagum karena melihat gadis yang didepannya terlihat sangat cantik saat tersenyum.
Jane pun dibuat tertawa licik dalam hati karena semuanya melongo karena kecantikannya. Karena hal itu, dia berjalan arogan ke meja bangku kosong yang akan ditempatinya.
"Cantik, sih. Tapi cantikan trio cakep itu." Jane merasa tersindir ketika mendengar bisikan yang entah darimana.
Jane pun dibuat penasaran dengan orang yang dimaksud. Lagipula bagaimana pun juga, ia tidak pernah melihat wanita yang lebih cantik dirinya, terkecuali ibu yang melahirkannya.
Dia lebih banyak melamun daripada fokus dengan guru yang menjelaskan materi di depannya. Hingga tidak tersadar, bel jam istirahat telah terdengar. Karena suara itu, Jane tersadar dari lamunannya.
Dia segera mengikuti para siswa yang berjalan menuju kantin tanpa perlu kebingungan mencari tempat yang akan ditujunya.
Tapi karena Jane asyik memperhatikan sekitar. Dirinya tertinggal jejak para gerombolan itu yang niatnya mengikuti mereka karena mereka pergi ke tujuan yang sama.
Dia sekarang pun malah kebigungan untuk pergi ke kantin. Mau tak mau dia harus menanyakan hal itu kepada orang yang ada di sekitarnya.
"Em, maaf. Arah ke kantin kemana, ya?" Tanya Jane sambil menyingkap helaian rambutnya ke telinga.
Yang ditanya pun gelagapan. Padahal Jane hanya menanyakan kemana arah ke kantin, tapi orang tersebut malah mengantarnya ke tempat tujuan Jane.
Dia pun mengukir senyum tanpa sadar ketika ia berpikir bahwa orang yang didepannya pun sama dengan orang lain. Bagaimana pun juga, jika ia meminta hati tapi orang-orang malah memberinya jantung. Jane tahu jika ia itu adalah manusia rupawan, oleh karena itu ia sering memanfaatkannya.
Dia sedari tadi telah berjalan arogan menuju ke kantin. Dia pun berterimakasih pada orang yang mengantarnya.
Setelah itu pun, orang yang dihadapannya Jane hanya balas tersenyum, lalu melenggang pergi.
Ketika dia berada di kantin, ia tak perlu berdesak-desakan karena semua orang telah mempersilahkan jalannya karena kecantikannya yang lumayan berguna.
Orang-orang pasti tahu bahwa dia adalah murid baru karena mereka tak pernah melihat orang secantik dia. Jane kembali tersenyum karena pikirannya. Dia juga tak perlu mengantri karena orang-orang mempersilahkan Jane duluan mengantri dengan senang hati.
"Karena kamu murid pindahan yang cantik. Tante tambahin dua bakso yang besar, ya." Wanita yang masih terlihat muda itu tersenyum ramah.
Jane tersenyum sebagai balasan kebaikan orang yang dihadapannya. Bahkan, karena kecantikannya dia bisa mendapat bonus makanan dari penjual yang di depannya itu.
Dia mulai mencari meja makan yang kosong. Tetapi disana tidak satu pun terdapat meja yang kosong. Tetapi dia tetap berjalan lurus dan masih tetap mencarikan meja yang sudah kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRONOMY EYES
Teen FictionJika kalian ingin bertanya bahwa apa keinginan utama Resvan di dunia ini, Jawabannya hanyalah ketenangan. Tetapi, keinginannya itu tak akan pernah terwujud karena ketampanannya yang membuat semua orang datang bergerombol mengelilingi Resvan, layakn...