Sebelum Debut

62 4 0
                                    

~♪~

"Aku sudah mengatakan ini berkali-kali kepadamu, Semi."

"Maaf pak, setidaknya beri saya kesempatan untuk membuktikan bahwa saya dan anggota yg lain pasti berhasil."

"Tetap saja. Semua itu percuma saja."

"..."

"Lagi pula klub itu sudah lama tidak berjalan dengan baik. Jadi percuma saja jika kau ingin memperbaikinya."

"Saya yakin semua masih bisa diselamatkan. Tidak ada yg percuma selagi belum mencoba."

"Kau benar-benar keras kepala, ya."

"Saya mohon kepada anda, Pak. Tolong berikan saya izin saja, sisanya akan saya urus."

"..."

"Baiklah, aku memberikanmu izin. Jika kau dan grup itu tidak membawa harapan yg baik selama 6 bulan, aku ingin klub itu ditutup."

"... Baik, terima kasih atas izinnya, Pak. Saya tidak akan mengecewakan anda."

"Satu lagi."

"Ada ruangan yg tidak dipakai di belakang aula sekolah. Gunakan saja tempat itu."

"Baik, terima kasih banyak Pak!"

~♪~

Di siang hari, tepatnya ketika jam makan siang. Siswa-siswi sedang beramai-ramai menuju kantin untuk mengisi perut mereka yg kosong.

Seorang siswa bernama Semi Eita tengah makan sambil mendengarkan lagu kesukaannya.

Ia terlihat sangat santai, padahal hati sedang galau. Bukan galau karena cinta tapi galau karena klubnya. Klub idol Shiratorizawa sedang mengalami penurunan drastis sehingga mereka tidak memiliki grup idol inti dari sekolah itu. Klub idol Shiratorizawa berada di ambang penutupan.

Semi yg telah berbicara dengan kepala sekolah mengenai niat untuk membuat grup idol inti kembali. Awalnya sempat tertolak, tapi akhirnya diterima juga.

Sekarang, Semi bingung. Dalam waktu 6 bulan, harus ada harapan baik. Yg artinya grupnya harus membawa penghargaan untuk sekolah supaya klubnya tidak ditutup.

Hatinya bimbang, pikirannya kacau, memikirkan bagaimana jika gagal. Belum lagi mengumpulkan anggota lain pasti akan sulit dicari. Harusnya ia memikirkan masalah itu dulu baru memikirkan hal lainnya...

"Hei, kamu Semi Eita, kan?"

Suara itu membuyarkan lamunan Semi. Ia mengangkat kepalanya yg sedari tadi menunduk.

Terlihat siswa yg sepertinya seangkatan dengannya. Berambut coklat, tubuhnya lebih pendek daripada ia. Mungkin sekitar 176 atau 177 cm.

"Eh, iya. Aku Semi Eita, ada apa ya?"

"Ku dengar kamu ingin membentuk grup idol inti. Apa itu benar?"

"Hah? Oh! Iya benar, kok tahu?"
Semi kaget, karena ia belum memberitahukan niatnya pada siapapun. Apakah kepala sekolah itu memberitahu semua orang?

"Aku tahu karena saat itu aku lihat kamu sedang berbicara dengan kepala sekolah. Aku tidak sengaja menguping, kamu bilang kalau kamu ingin membentuk grup sendiri." jawabnya.

"Oh, begitu ya. Yah, meskipun kedengarannya mustahil. Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba, kan?"

"Benar sih. Jadi bagaimana rencana tentang grupmu?" tanyanya lagi seraya duduk di meja berhadapan dengan Semi.

"Aku masih bingung memikirkan untuk anggota grupku nanti." Semi menjawab dengan suara kecil tapi masih terdengar oleh siswa itu.

"Oh, begitu ya." sahut Yamagata.

"Hmn. Ngomong-ngomong kita belum kenalan. Aku Yamagata Hayato, kelas 1-6." ujarnya.

"Aku Semi Eita, kelas 1-2. Senang berkenalan denganmu."

"Hehe, semoga kita berteman baik." Hayato mulai memakan makanan yg ia bawa.

Semi mulai memperhatikannya, "Yamagata, kamu ikut klub mana?" tanya Semi spontan.

"Oh, aku ikut klub idol."

"Begitu ya..."

Hening...

"Hah?! Kamu ikut klub idol?"

"Hm? Iya, kamu tidak lihat aku saat latihan?" jawabnya santai.

"Eh!" Semi benar-benar tidak hafal semua anggota klub padahal anggotanya tidak terlalu banyak.

"Maaf, aku tidak mengenalimu padahal kamu sendiri satu klub denganku." Semi bodoh, bagaimana caranya ia mencari anggota grupnya kalau ia saja tidak kenal anggota dari klubnya.

"Ah, sudahlah tidak apa-apa. Maklum saja, kan latihannya baru 2 minggu. Wajar saja kalau belum kenal banget." wajah penuh ceria Yamagata, benar-benar menghangatkan.

Segitu asyiknya mengobrol tanpa terasa bel masuk sekolah sudah berbunyi. Semi berjalan bersama Yamagata di lorong kelas.

"Yamagata, apa kamu mau bergabung dengan grupku? Meskipun nantinya terasa sulit tapi kita akan melakukan nya bersama-sama." tanya Semi.

"Eh, kamu mengajakku? Kamu yakin? Tapi aku merasa banyak orang lain yg lebih baik dibanding aku." jawab Yamagata.

Semi menghentikan langkahnya, sontak Yamagata ikut berhenti. "Tidak apa-apa. Aku yakin padamu, kita bisa melakukan yg terbaik selagi masih bisa."

Yamagata terkejut, namun kembali tersenyum. "Oke, aku mau bergabung denganmu!"

Semi senang akhirnya ada 1 orang yg akan membantunya. "Baiklah, kita akan mencari beberapa orang lagi bersama."

"Kamu ingin anggota grupnya berapa? 4 orang atau 5 orang? Atau lebih?" tanya Yamagata.

"Mungkin 5 orang sudah cukup. Tapi jika lebih berarti bonus." jawab Semi.

"Hahaha, benar juga. Aku akan membantu mencari anggota yg lain. Sampai jumpa pulang sekolah!" Yamagata pamit menuju kelasnya.

Semi tersenyum senang dan kembali bersemangat.

"Semoga saja berhasil!!"

Shiratorizawa as IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang