Latihan Part 3

31 3 5
                                    

"Behhhh!!!! Mantap bangett kipas blower iniii!!"

"Mantap deh, ruangan gak panas lagi."

"Yoii!!"

"Ruangan ini sempit..."

"Iya kita semua tau itu. Btw, tiba-tiba banget ngomongin ruangan?"

"Mungkin kita bisa ngebangun ruang tambahan kalo tembok disini dihancurin."

"WOI! DEBUT AJA BELUM, MALAH MAU NGEBANGUN RUANGAN!!!"

~'°'~

"1,2,3,4! Silang ke kiri, 5,6,7, tutup."

"Nananana... Na na!"

"Oi, kita lagi latian pre-chorus bukan outro!" teriak Eita pada Satori yg ternyata tiba-tiba nyanyiin bagian outro.

"Capek gue cuy, daritadi kita ngulang-ngulang mulu bagian pre-chorus..." jawabnya.

"Gak! Kalo belum sama gerakannya belum boleh lanjut!" Hayato tiba-tiba nyaut.

"Apalah dia apalah, emang siapa sih yg belum nyamain gerakan?" dengus Satori.

"Wakatoshi, dia masih telat buat masuk ke bagiannya." Reon yg jawab.

Satori langsung nepuk pundak Wakatoshi. "Ya elah, cuman ngeslow-mo badan doang yakali telat. Jin aja bisa kok."

"Ya lo pikir aja pake otak lo! Kalo punya sih... Wakatoshi kan baru masuk ke dunia dance, mana bisa dia sekali nyoba langsung pro. Jangankan mau ngeslow-mo badan, dia gerak normal aja udah kayak tiang." sahut Hayato.

"Bjir..." gumam Satori.

"Kalo Jin, dia itu udah pernah tampil dance waktu SMP, makanya dia luwes geraknya. Beda lah dengan Wakatoshi yg bener-bener baru belajar gerak beginian." tambah Eita.

Satori menghela napas, "hadehh... iya iya, gue tau."

"Yaudah, lanjut lagi latiannya." ujar Reon.

Mereka balik ke formasi masing-masing dan memulai dance.

~•~

"Oke, udah lumayan nih. Sekarang kita mulai bagian chorus." Eita tepuk tangan, apresiasi buat Wakatoshi.

"Harus banget gitu ya gue jatuh terus duduk dibagian chorusnya..." ujar Reon.

"Ya itu mah salah lo yg milih bagian itu buat dinyanyiin." jawab Hayato.

Reon menghela napas, "ya udah, cepetan mulai."

"Oke!"

...

"Satu tangan di atas! Nunduk! Tangan di atas lagi! 4, 5, 6... eh Satori! Gelengan kepala lo arahnya salah, sesuaiin sama gerak kaki."

Hayato bener-bener perhatiin detail gerakkan temen-temennya.

"Lah? Emang iya? Bukannya ngikutin gerak tangan ya?" tanya Satori.

"Mana ada, gak liat lo di videonya gerak kepalanya ngikutin gerak kaki?"

"Eh? Iya juga... oke oke." Satori pun ngangguk setelah ngeliat video itu.

Shiratorizawa as IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang