21 : Done

2.1K 260 71
                                    

•••

Setelah tau kalo Seonghwa lagi mengandung, Hongjoong jadi super protektif. Meskipun Seonghwa masih bersikap dingin dan gak terlalu peduli, tapi Hongjoong tetep menjalankan kewajibannya nemenin Seonghwa kemanapun demi menjaga si calon official Mommy dan calon bayinya.

Hongjoong jadi lebih rajin kerja baik dirumah maupun di kantor biar kerjaannya cepet selesai dan bisa nemenin Seonghwa. Kaya sekarang,  Hongjoong stay di storenya Seonghwa buat nemenin istrinya itu kerja. Kayanya ada sedikit  problem yang bikin Seonghwa lama, karena Hongjoong udah ketiduran satu jam lamanya. Dan ketika dia bangun, Seonghwa masih belum selesai.

"Joong, aku selesai,"

Hongjoong lempar senyumannya, tangannya ngusap perut Seonghwa sekilas. "Capek sayang? Mau kemana dulu sebelum pulang?" Tanya Hongjoong.

"Jangan berlebihan Hongjoong, aku gapapa. Perutku belum gede," Seonghwa jengah. Mungkin ini bakal jadi moment yang manis seandainya kepercayaan Seonghwa bisa penuh ke Hongjoong. But not for now, Seonghwa muak. "Aku mau ke supermarket dulu, beli shine muscat pesanan Jongho sama Wuyo,"

"Boleh, tunggu bentar," Hongjoong pake jaketnya, ngambil kunci mobil dan dompetnya kemudian gandeng tangan Seonghwa buat jalan keluar dari store.

"Kamu pucet banget dari kemarin Mars, ada yang sakit? Biasanya orang ngidam suka banyak kerasa sakitnya. Kalo ada apa-apa langsung bilang ya," Ujar Hongjoong sambil bukain pintu mobil dan memastikan Seonghwa udah duduk dengan aman.

Seonghwa gak melirik Hongjoong sedikitpun, dia lagi lemes banget. Kehamilannya bener-bener bikin Seonghwa kesiksa banget, rasanya tetep gak sehat meskipun Seonghwa udah makan banyak. Tapi gapapa, Seonghwa berusaha menikmati prosesnya. Jadi ibu emang gak mudah.

"Joong.." Lirih Seonghwa.

"Ya? Kenapa? Mau apa?" Hongjoong mendekat, masang seatbelt di tubuh Seonghwa. "Mual ya?" Hongjoong juga mijitin tengkuk Seonghwa pelan-pelan.

Tatapan mata Seonghwa beda, Hongjoong peka banget karena gak biasanya Seonghwa se-lemes ini. Selama ini Seonghwa selalu nunjukin dirinya yang kuat, jadi istri dan Mommy yang sigap. Rasanya Hongjoong gak tega kalo liat Seonghwa  kaya gini.

"Nyaman gak posisinya? Mau bantal leher?"

Seonghwa menggeleng. "Aku capek Joong," Ucapnya sambil ngelus perutnya sendiri.

Tapi sayangnya Hongjoong gak menangkap dengan benar maksud Seonghwa. "Gak usah ke super market ya, langsung pulang aja biar istirahat. Pesanan anak-anak biar nanti aku beli sendiri,"

Seonghwa cuma ngangguk kecil dan mejamin matanya sambil masih ngelusin perutnya. Sejujurnya Seonghwa pengen banget 'menyelesaikan' Miyeon, tapi mungkin si jabang bayi gak ngizinin Seonghwa buat gerak banyak.

Hongjoong kembali nunduk dan niupin perut Seonghwa. "Daddy panggil kamu Baby Shine ya. Soalnya Mommy dan kakak-kakak kamu jadi suka makan Shine Muscat sejak kamu hadir. Baik-baik Shine, jangan bikin Mommy sakit ya, Daddy love you so much,"

•••

"Jongho gak suka sama Mommy?"

Wooyoung bingung, soalnya Jongho dari tadi corat-coret wajah Mommy mereka yang ada di foto. Hari ini anak-anak disuruh bikin scraftbook tentang keluarga dan Jongho terpaksa bawa foto keluarga yang masih ada Miyeon-nya, tapi sama Jongho di corat-coret pake tinta hitam.

Mata Jongho udah merah, udah mau nangis sebelum tatapan teduh saudara kembarnya bikin Jongho tenang kembali. Pokonya tiap kali Jongho ketakutan pastilah Wooyoung yang jadi obatnya.

"Wuyo ngerti gak kalo aku jelasin sesuatu?" Tanya Jongho.

Kemudian Wooyoung duduk disamping Jongho. Kelas lagi sepi soalnya yang lain pada jajan istirahat, sedangkan Jongho dan Wooyoung punya bekal makan sendiri bawa dari rumah.

Trust Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang