10 : Can't Undo

2.3K 285 17
                                    

••

"Mommy Hwa , Jongho sakit?"

Wooyoung mendongak, natap Seonghwa penuh kecemasan soalnya Wooyoung takut banget Jongho kenapa-kenapa. Tangannya narik-narik ujung baju punya Seonghwa, gak sabar pengen tau keadaan adeknya.

"Up sini duduk , biar Wuyo denger sendiri kata Bu dokter ya," Seonghwa ngangkat tubuh kecil Wooyoung dan di dudukinnya di paha nya. Kini Wooyoung berhadapan langsung sama Bu Dokter yang meriksa Jongho di klinik.

"Bu dokter , Jongho sakitnya parah enggak?" Tanya Wooyoung takut-takut.

"Adeknya gapapa, sehat-sehat aja . Cuma kecapean aja . Nanti adeknya disuruh tidur aja ya?"

Wooyoung ngangguk cepet. "Iya Ibu! Nanti Wuyo suruh Jongho tidur terus,"

"Udah kan? Sekarang liat Jonghonya gih, elusin kepala nya ya?" Seonghwa kembali nurunin Wooyoung dan setelah itu Wooyoung lari masuk ke salah satu bilik dimana Jongho lagi terbaring di sana.

"Dengan luka-luka yang gak sepele, saya yakin Jongho nahan sakit atau perih yang luar biasa. Sejatinya manusia  kalo nahan sakit akan menimbulkan gejala lain seperti  gangguan pernafasan yang menyebabkan pingsan. Badannya juga demam tapi gak perlu khawatir, secara fisik, fungsi tubuh dan organ semuanya sehat," Jelas Bu dokter . Iya, yang dia bilang ke Wooyoung semata-mata cuma buat menenangkan Wooyoung aja. "Kira-kira satu minggu baru luka dan memarnya akan sembuh ya, saya kasih satu salep dan beberapa obat dari dalam,"

"Terimakasih Bu,"

"Sama-sama, semoga cepat sembuh ya.."

Coba pikir, gimana bisa Hongjoong menganggap kalo hukumannya akan menjerakan Jongho sedangkan kenyataannya justru malah menyakiti Jongho . Seonghwa berusaha buat gak kecewa sama Hongjoong karena mungkin jauh dalam hatinya, Hongjoong masih lah seorang ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya.

"Jongho ayo pulang, Mommy gendong," Seonghwa udah rentangin tangannya, bersiap menggendong Jongho tapi Jongho nolak dengan gelengan kepalanya. "Masih lemes kan?"

"Enggak Mom, udah sehat kok," Bahkan dengan mandirinya Jongho pake sepatunya sendiri dan berdiri sendiri, bersiap buat pulang.

Seonghwa ngecek ponselnya, ada pesan dari Bu Ara yang secara pribadi meminta maaf karena sempat menghukum Jongho pagi tadi. Seonghwa muter bola matanya males, ngerasa marah aja ke orang-orang yang bersikap seenaknya ke Jongho. Karena itu juga Seonghwa ngasih peringatan dengan kata-kata yang sopan dan membangun buat Bu Ara.

"Anak-anak , mau ke rumah nenek atau ke kantornya Daddy? Mommy mau jemput Yuno sebentar,"

"Rumah nenek/Ke Daddy!" Jawab mereka bersamaan. Jongho mau ke rumah nenek, sedangkan Wooyoung mau ke kantor Daddynya.

"Ke kantor Daddy dulu ya? Mommy gak lama kok, habis itu kita ke rumah nenek," Final Seonghwa. Dengan beberapa alasan sebenernya, karena kantor Hongjoong itu lebih deket dan lebih efektif buat Seonghwa yang hari ini sibuk.

"Nanti tidur di tempat Daddy ya," Ucap Wooyoung sambil nepuk-nepuk kepala Jongho dan Jongho cuma ngangguk pasrah.


••

"Kak, ada Bu Miyeon di ruangan Pak Hongjoong," Ujar Hwanwoong ketika Seonghwa dateng ke meja sekretaris buat nganterin makanan riangan buat Hwanwoong. Dibelakangnya ada Wooyoung dan Jongho yang masih pake seragam sekolah.

"Udah lama?" Tanya Seonghwa.

"Lumayan lama Kak, mungkin lagi ada pembicaraan serius,"

"Ada Mommy?!" Pekik Wooyoung kesenengan. "Kak Woong, ada Mommy ya?"

Trust Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang