23 : Regret

2.1K 253 26
                                    

Banyak yang pindah ke kapal Seonghwa-Juyeon, jadi kubuatkan scenenya sedikit.

•••

Akhir-akhir ini tepatnya setelah kejadian Seonghwa melukai Miyeon, anak-anak jadi gak mau ditinggal sama Seonghwa. Dampaknya ya jelas, Seonghwa gak bisa kerja dengan efektif. Seonghwa pergi kerja setelah anak-anak pada tidur. Sedangkan hubungannya sama Hongjoong masih renggang dan Seonghwa enggan buat berbaikan.
Tapi itu cuma saat mereka berdua kok, di depan anak-anak Seonghwa berkamuflase seolah mereka baik-baik aja.
Dan tentang Miyeon, mungkin dia masih dalam perawatan, Seonghwa pun kurang tau. Intinya Seonghwa nyesel, kenapa waktu itu gak sekalian di cekik aja lehernya.

"Seonghwa, no champagne," Seonghwa yang udah stressed itu hampir aja neguk Champagne langsung dari botolnya tapi tangan Juyeon ngambil Champagne itu sebelum ujung botolnya nyentuh bibir Seonghwa.

"Why?" Seonghwa frustasi, merengek kaya anak kecil sambil nempelin pipinya ke meja. "Biasanya kita minum champagne Juy,"

"No, kamu lagi hamil Seonghwa," Jawab Juyeon sambil ngasih botol champagne itu ke asisten mereka. "Simpen baik-baik, jangan biarin Seonghwa minum ini, okay?"

Bodoh banget, Seonghwa sampe lupa kalo diperutnya ada kehidupan lain yang harus dijaga. Hampir aja Seonghwa mabuk Champagne mahal. "Thanks Juy," Ucapnya.

Keputusan Seonghwa buat kerja bareng Juyeon itu gak main-main. Karena emang sejak di Brisbane udah kerja bareng jadi Juyeon menerima tawaran kerja dari Seonghwa buat jadi managernya dan Seonghwa kembali menerima side job nya. Seonghwa bahkan udah dapet Job pemotretan sama Leeknow yang bikin Hongjoong ngamuk parah. Tapi ya apa peduli Seonghwa?

"Berita pernikahan kamu sama Hongjoong baru booming sekarang," Ujar Juyeon ketika dirinya scroll instagram Seonghwa cuma buat liat komentar-komentar di sana. "Seseorang liat kamu ke psikolog anak sambil bawa anak kecil. Congrats Hwa, kamu di cap sebagai ibu sambung yang baik,"

Seonghwa ketawa. "Udah, gak usah scroll sampe segitunya. Digital gak akan tau susah dan beratnya jadi aku, apalagi dengan posisi sebagai istri Kim Hongjoong, nightmare,"

Setelah Hongjoong posting foto dirinya di instagram pribadi, orang-orang jadi menganggap kalo pernikahan Seonghwa dan Hongjoong itu sempurna. Sebagai orang luar yang liat dua orang sukses menikah, udah pasti pikirannya itu 'Happiness' . Seonghwa sampe muak sama komentar-komentar yang dia dapet. Ucapan selamat lah, ini lah, itu lah.

"Aku butuh Champagne Juy, serius,"

Juyeon menghela nafasnya kasar. "Aku tau kamu lagi kacau, tapi buat kali ini kamu gak bisa minum. Want a hug?"

Seonghwa menggeleng. "I don't hug with another men, because I'm married," Jawabnya.

"Sekalipun kamu tau kalo suami kamu selingkuh? Dia gak cukup baik buat kamu hargai,"

"Persetan soal Hongjoong, itu prinsip aku, gak ada yang bisa matahin prinsipku Juy,"

Juyeon senyum, natap rambut indah Seonghwa dan wajahnya yang manis. Juyeon suka semua yang ada di diri Seonghwa, bahkan prinsip dan benteng yang selalu dibangun Seonghwa, Juyeon suka. Memang kadang dunia ini gak adil, Juyeon punya perasaan yang tulus dan niat yang baik, tapi tuhan menetapkan Hongjoong sebagai takdir Seonghwa, bukan dirinya.

"Wake up , satu kali take lagi, setelah ini kamu boleh pulang,"

Seonghwa ngangguk dan bangun buat siap-siap ngambil satu video lagi. Hari ini produk  body care, jadi Seonghwa emang diharuskan pake outfit yang agak minim buat memperlihatkan kulit bahu dan dadanya.

Untungnya kerjaan Seonghwa selesai di jam dua pagi, ini termasuk cepet dan Seonghwa punya waktu tidur sebelum nanti bangun pagi buat ngurus anak-anak sekolah.

Trust Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang