8 : Angry-mom

2.6K 316 31
                                    

••

Di balkon kamar anak-anak, Seonghwa berdiri sambil natap pemandangan yang bikin hatinya sakit di bawah sana. Gimana gak sakit, Jongho lagi dihukum diluar, dibawah hujan, gak pake baju, disuruh berdiri pake satu kaki padahal tadi udah dipukulin Hongjoong pake sabuk. Hari ini pasti berat buat Jongho, tapi emosi Hongjoong juga lagi naik dan Seonghwa gak tau harus berbuat apa.

Seonghwa merasa dia gak boleh diem aja, kakinya melangkah masuk ke dalam dan jalan ke arah Wooyoung yang lagi belajar. "Wuyo, Mommy mau tanya. Tadi disekolah, Jongho salah ya?"

Wooyoung nunduk dan nyimpen pensilnya, dia sedih. Kemudian Wooyoung menggelengkan kepalanya. "Wuyo gak tau gimana cara bilang ke Daddy. Jongho suka dimarahin dan dihukum gara-gara Wuyo tapi Jongho gak pernah nangis dan gak pernah marah ke Wuyo,"

"Memangnya kenapa? Wuyo ngapain hm?" Seonghwa ngambil kursi dan duduk disamping Wooyoung.

"Wuyo nakal, Jongho udah ngajarin Wuyo caranya nyebrang sendirian. Jongho bilang selagi Jongho masih ada, Wuyo gak boleh nyebrang sendirian. Tapi Wuyo nyebrang sendirian sambil lari soalnya Wuyo mau nyusul Yeosang jajan. Terus Wuyo mau ketabrak tapi dotolongin Yuno. Habis itu Jongho marah ke Yeosang, Jongho pikir Wuyo jatuh gara-gara Yeosang,"Jelas Wooyoung.

Seonghwa ngangguk paham, mulai menangkap garis besar penjelasan dari Wooyoung. "Jongho sengaja dorong Yeosang dan nendang San?" Tanya Seonghwa lagi.

"Jongho kan suka diem aja Mommy Hwa, Jongho gak suka ngapa-ngapain. Tapi tadi Yeosang ngikutin Jongho terus soalnya mau minta maaf, tapi Jongho belum mau maafin Yeosang. Mungkin Jongho makin marah dan dorong Yeosang. Kalo Sanie," Wooyoung menjeda ucapannya, mengingat-ingat tragedi siang tadi. "Uhm, kayanya Sanie nyoba jelasin sesuatu ke Jongho tapi Wuyo lupa Mommy Hwa,"

"Makasih ya udah jawab pertanyaan Mommy. Nah, lanjutin belajarnya Mommy mau kebawah dulu,"

Setelah Wooyoung ngangguk dan lanjutin belajarnya, Seonghwa pun turun ke bawah merhatiin Hongjoong dan Jongho dari ambang pintu utama. Sebelum turun tangan, Seonghwa memilih buat mendengar dulu percakapan Hongjoong dan Jongho.

"Sakit gak?" Suara Hongjoong tampak tegas dan keras, tapi pertanyaannya dijawab gelengan kepala sama Jongho. Padahal punggung Jongho udah banyak bekas merahnya, wajahnya juga udah pucat. "Mau Daddy pukul lagi?!" Teriakan selanjutnya.

Jongho cuma diem, keseimbangannya udah mulai buruk karena kelamaan berdiri pake satu kaki.

"Jawab Jongho, kamu ini laki-laki,"

"Terserah Daddy," Jawab Jongho.

"Apa bagusnya berbuat kekerasan? Apalagi itu temen-temen kamu sendiri. Daddy malu loh , padahal Daddy nyekolahin kamu biar kamu jadi orang yang baik sekarang dan nanti. Sekecil ini udah berani merampas hak-hak orang lain, nanti kamu tumbuhnya gimana. Sekarang Daddy tanya, kamu udah jera belum?"

Jongho menggeleng. "Pukul aja lagi," Katanya. Ya Hongjoong merasa di tantang dong, dipukulnya lagi punggung Jongho beberapa kali sampe Seonghwa terhenyak.

Di sini Seonghwa baru tau kalo Jongho ternyata sama kerasnya dengan Hongjoong. Sifat Jongho sama persis kaya Hongjoong, keras namun penyayang. Tapi yang gak pernah di sangkanya adalah, sekecil ini tapi Jongho udah punya jiwa yang berani menantang dan keras. Seonghwa merasa kalo Jongho ini beda.

Sampe ketika Jongho udah jatuh terduduk, Seonghwa lari dan meluk tubuh kecil Jongho. Seonghwa nyoba buat lindungin Jongho didekapannya sehingga Hongjoong pun berhenti dari kegiatan memukulnya. "Udah stop Hongjoong, udah cukup. Jongho udah jera," Kata Seonghwa.

"Minggir Hwa , anak ini gak akan pernah jera kalo gak dikerasin. Dari tadi ngelawan aja bisanya,"

"Aku bilang udah ya udah!" Bentak Seonghwa, dan Hongjoong pun ngangguk pada akhirnya. Hongjoong memilih mempercayakan Jongho ke Seonghwa, sementara dirinya pergi buat merenung. Iya, Hongjoong pun perlu merenungkan kesalahannya. Kesalahan apa yang Hongjoong perbuat selama mendidik Jongho sampe Jongho bisa berbuat kaya gini.

Trust Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang