40 : Bubye Mommy

2.1K 245 70
                                    

Sebentar lagi Ending:)

•••

Hari ini pun tiba, bandara jadi tempat yang agak menyedihkan buat Seonghwa sekarang. Meskipun anak-anak udah di bajuin keren-keren, pake kacamata hitam sambil bawa tas branded. Tapi tetep, sedih rasanya buat Seonghwa. Untungnya ada delay beberapa jam karena kabut asap, jadi Seonghwa bisa lebih lama melukin Wooyoung dan Jongho.

Hongjoong di sisi Jongho lagi nyuapin Jongho makan dimsum sambil sesekali nyuapin Seonghwa juga. Kalo Wooyoung sih gak mau makan, udah gloomy duluan, merengek gak mau pisah sama Mommy Hwa.

"Shine, Kak Wuyo pergi dulu ya, Shine jangan lupa mam di dalem sini. Jagain Mommy Hwa ya kalo Kak Wuyo gak ada," Ucap Wooyoung sambil ngecupin perut Seonghwa berkali-kali. Dia niru cara Daddynya kalo bicara sama Shine, persis banget Hongjoong kalo menurut Seonghwa.

Jongho ngelus pipi Wooyoung sambil ngunyah dimsum di mulutnya yang penuh. "Jangan nangis, ntar Shine ikutan nangis," Ucapnya.

"Enggak kok, Wuyo gak nangis," Protes si Kakak. "Wuyo cuma sedih sedikiiitt aja, kecil banget sekecil upil Daddy,"

Hongjoong gapapa kok. Tadinya dia mau protes, tapi liat Wooyoung ketawa jadinya gak jadi protes. Dia seneng liat Wooyoung dan Jongho ketawa meskipun Hongjoong paham ini gak mudah buat mereka berdua.

"Mars, kamu ok?" Tanya Hongjoong sedikit berbisik.

Seonghwa senyum ke Hongjoong. "Aku gak baik-baik aja. Aku berat buat pisah sama anak-anak. Meskipun video call mudah, tapi rasanya gak lega kalo aku gak meluk mereka kaya gini,"

"Kamu sayang banget sama mereka?" Hongjoong pun melembut, lihat Seonghwa kaya gini dia jadi mikir, dimana lagi bisa ketemu manusia sebaik Seonghwa? Menyayangi anak-anak yang bukan anaknya. "Aku gak heran kalo anak-anak juga sedih ninggalin kamu, kamu emang Mommy nya mereka,"

"More than anything, Hongjoong,"

Suara Seonghwa mulai parau di kalimat terakhirnya. Setelah sekian lama Hongjoong baru liat lagi Seonghwa nangis. Terakhir kali itu waktu mereka deeptalk sebelum menikah. Seonghwanya adalah orang yang kuat, dihancurkan separah apapun, tetep berdiri tanpa patah. Tapi sekarang Seonghwa nangis, dia patah juga  ketika dipisahkan sama anak-anaknya.

Hongjoong ngusap kepala Seonghwa, dikecupnya puncak kepala istrinya cukup lama. "Baik-baik sama Shine di sini, doa kamu adalah pondasi paling kuat buat aku dan anak-anak di sana. Kamu orang yang baik, kamu dikelilingi orang-orang hebat dan baik juga. Juyeon dan Leeknow pasti jagain kamu di sini, aku gak akan cemburu buat hal ini, karena aku butuh mereka,"

"Kamu harus pulang kalo Shine lahir nanti Joong. Aku gak mau melahirkan sendirian, it's my first time,"

"Pasti Mars, aku janji. Nanti aku sama anak-anak pulang dulu,"

"Aku selalu bisa ngapa-ngapain sendirian karena aku punya uang. Tapi melahirkan itu gak bisa aku tebus rasa takutnya pake uang-"

"Aku paham sayang, aku pasti pulang, yang tenang ya," Elusan di kepala Seonghwa kian melembut. "Love you, Mars. Aku minta izin ya, izin buat menguatkan segalanya dan nebus semua kesalahan mulai hari ini. Percaya sama aku, kembar pasti baik-baik aja. Mommy Hwa ini di sini jangan banyak sedih,"

"Kaya ngobrol sama anak-anak aja," Meskipun ngeledek, tapi Seonghwa tetep senyum. "I love you too Daddy,"

"Mommy Hwa.." Panggil Wooyoung sambil menggambar pola anbstrak di perut Seonghwa. "Wuyo punya cita-cita loh. Waktu kelas satu Wuyo udah ditanya sama Ibu, katanya cita-cita Wuyo tuh apa. Tapi Wuyo gak bisa jawab. Tapi sekarang Wuyo udah tau Wuyo mau jadi apa,"

"So, Wuyo mau jadi apa kalo udah besar?" Tanya Seonghwa.

"Wuyo mau jadi Mommy Hwa,"

Seonghwa mengernyitkan alisnya bingung. "Alasannya?"

Trust Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang