17 : When i

2.2K 278 72
                                    

•••

"Seonghwa, aku mohon sekali ini aja, tolong maafin aku. Biarin salah satu dari kami bebas, Gaon gak  punya siapa-siapa lagi selain aku dan Minhyuk,"

Matanya melirik kesamping, sosok anak kecil yang kedinginan meringkuk di kursi sambil sesekali minum air putih hangat yang dikasih polisi wanita. Hari ini Leeknow udah masukin semua bukti ke kepolisian, Seonghwa juga udah menyerahkan bukti visum Jongho. Besar kemungkinan Minhyuk dan Miyeon akan dijatuhi hukuman.

Sebenernya Seonghwa datang ke kantor polisi sama Hongjoong dan Jongho sekalian Jongho mau jajan ke supermarket. Tapi Jongho enggan masuk dan ketemu sama Minhyuk dan Miyeon, jadilah dia nunggu diluar sendirian sementara Hongjoong lagi ngobrol sama salah satu polisi perihal tuntutan dan lain-lainnya.

Dari balik jeruji besi, Miyeon berusaha berlutut di kaki Seonghwa. "Aku akan bayar apapun dan berapapun Hwa, tapi tolong-"

"Mba, bukti udah diserahkan, selebihnya bukan urusan aku. Masalah berapa lama hukumannya, bukan aku yang menentukan. Lagian aku punya hal yang harus aku sampaikan,"

"Apa?" Miyeon ngusap air matanya. "Apa Seonghwa?"

"Kalau aja kesalahan kamu ke Jongho bisa diperbaiki dengan uang, aku bisa pastiin saat ini juga kamu bebas dan bisa meluk Gaon di sana. Tapi sayangnya, apa yang terjadi sama Jongho sekarang gak bisa diperbaiki pake uang. Gak ada nilai angka di sini, jadi aku pengen banget.." Seonghwa menjeda ucapannya. "Aku pengen kamu dihukum seberat-beratnya, selama-lama nya, sampai kamu paham kalo hidup menderita itu gak enak,"

"Seonghwaa!"

"Apa? Mau bilang kalo aku gak ada hak atas Jongho? Tapi sekarang aku udah jadi istri sah nya Kim Hongjoong loh Mba, gimana dong?"

Miyeon semakin mendesis marah, kalo aja jeruji besi ini gak membatasi pergerakannya udah dipastikan kalo Miyeon bakal nampar wajah Seonghwa habis-habisan.

Seonghwa ngeluarin sebuah lip product dengan brand ternama dari dalam tasnya, di olesnya di bibir merahnya tepat dihadapan Miyeon. "Gimana rasanya selingkuh sama laki-laki yang gak punya apa-apa? Lucu rasanya liat kamu disitu sekarang, sedangkan aku gantiin posisi kamu di sini. By the way, Hongjoong beliin barang branded tiap hari, termasuk Lipcream ini, dia bilang semua yang aku pake dari atas sampai bawah itu harus mahal," Seonghwa lempar lipcream itu ke arah Miyeon. "Simpen aja Mba, biar kamu tetep bisa ngersasain kemewahan meskipun di dalem penjara,"

Miyeon merasa kalo dirinya udah direndahkan habis-habisan sama Seonghwa. Tapi jujur, keadaan ini bikin Miyeon nyesel dan iri sama Seonghwa. "Kamu harus inget, kalo sebelum kamu, dulu Hongjoong beliin itu semua buat aku Hwa. Bahkan lebih dari itu. Oh aku tau, kayanya Hongjoong jadiin kamu pelampiasan aja sekarang. Gak mungkin Hongjoong secepet itu cinta sama kamu,"

"Yakin? Setelah Hongjoong tau kalo anak kesayangannya disiksa habis-habisan dan hampir diambil organ dalamnya sama kamu? Tapi tenang aja Mba, karena mulai sekarang aku bakal jadi Mommy yang baik buat anak-anak. Gantiin posisi kamu di hati mereka, lebih dari apapun. Mereka akan inget seumur hidupnya kalo Mommy Hwa adalah yang terbaik. Kenapa? Karena aku gak akan ngelukain mereka, satu gores pun gak akan pernah,"

"Mars, aku udah selesai," Hongjoong jalan ke arah Seonghwa, rangkul pinggangnya dan ngecup kepalanya sekilas. "Aku pastiin kasus ini akan berlanjut dan mereka gak akan hidup secara cuma-cuma. Kamu mau mereka bayar semuanya kan?"

"Hongjoong aku minta tolong-"

"Jongho mungkin udah bosen diluar, yuk," Hongjoong mengabaikan Miyeon, bahkan buat sekedar natap matanya aja gak Hongjoong lakukan.

"Joong aku minta maaf, aku nyesel. Aku nyesel udah khianatin kamu dan-"

"Kamu jadi ganti warna rambut sayang? Kamu boleh di salon seharian hari ini," Ucap Hongjoong sambil ngambil tas yang dibawa Seonghwa. "Tas nya lumayan berat, biar aku aja yang bawa,"

Trust Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang