AGATHEÁ VIII

8.1K 537 276
                                    

Selamat membaca

Yuk ramein yuk, naikkin ratingnya yuk..

Ini cerita fantasi sangat berbeda dengan cerita fantasi lainnya loch...

Bisa ya vote sama komen tembus banyak kayak cerita sebelah...

◇◇◇

Di ruang bawah tanah kerajaan vampire terdapat seorang pangeran yang terkurung di dalam ruang bawah tanah. Ruanganya gelap hanya mendapatkan pencahayaan dari lilin merah. Tak lain tak bukan adalah Drake.

Sudah empat hari tiga malam ia menjalani hukuman dibawah tanah sendiri, hanya ditemani lilin dan buku.

"Mutiara hijau bercahaya di ufuk barat." Gumam Drake kemudian menutup bukunya kembali selesai membaca sejarah dari bangsa mermaid bagian pertama, masih ada beberapa buku lagi yang harus dia telaah dan pelajari.

"Batu hijau atau mutira hijau?" Tanya-tanya Drake sempat mendengar cerita Lilyana kepada George mengenai batu yang dapat merubah menjadi ekor.

Klek.

Terdengar suara pintu ruanganya terbuka disertai derap langkah wanita yang menggunakkan sepatu high heels. Drake tahu siapa itu yang datang, "Keluarlah darisini raja malefincent mdncarimu."

Ah Drake tahu apa yang dimaksud ibunya baru saja.

"Aku belum ingin menikah ibu." Jawab Drake dingin tanpa menghadap kearah ibunya.

Kenny menghela nafas panjang, langkahnya mendekati putranya. "Abere menunggumu untuk kau nikahi."

"Kau akan hidup sendiri hingga akhir hayatmu?"

"Aku akan menemukan mate ku sendiri, aku tidak suka dijodohkan." Jawab Drake pada sang ibu.

"Kau menyukai seseorang?" Tanya Kenny penasaran.

Drake menggelengkan kepalanya pelan, "Aku belum menyukai siapa-siapa ibu,"

"Ku mohon jangan memaksaku."

Kemudian salah satu alis Kenny terangkat melibat ekspresi putranya yang nampak kaku dan datar. "Putri bungsu raja Tritan?"

"Ah bukan maksudku, kau menyukai putri bungsu raja Tritan."

"Tidak! Aku tidak ingin bercinta dengan ekor duyung."

"Bagaiman tipe wanita idamanmu?"

"Sederhana saja yang pintar dan tidak manja." Balas Drake dengan mengendikkan bahunya.

"Abere sangat cocok denganmu, nak."

"Abere gadis manja bu, aku tidak menyukainya."

Ada benarnya perkataan putranya tersebut membuat Kenny kalah akan kata-kata untuk membujuk putranya. Dengan helaan nafas sesabar mungkin, Kenny menatap manik mata putranya yang ada di depannya. "Semua anak raja memang manja, jika kau ingin gadis mandiri ya gadis rakyat."

"Menikah dengan kalangan rakyat tidak baik dengan statusmu yang saat ini menjadi pangeran vampire." Jelas Kenny pada Drake.

Drake menggeleng-gelengkan kepalanya. Sungguh di dalam pikirannya belum sampai memiliki pasangan. Malah isi otaknya kini berisi beragam sejarah bangsa agatheá yang memiliki jenis beragam. Ia masih memecahkan teori dengan sesuatu di agatheá yang belum terpecahkan, seperti ekor mermaid dan bangsa laut lainnya yang belum ada tanda-tanda kemunculan memiliki kaki dengan mantra secara langsung.

"Ibu, jujur aku masih ingin menjelajah dunia agatheá. Aku belum ingin menikah dengan siapapun karena penjelajahan ku belum tuntas. Kau tahu bukan jika seorang penasaran sepertuku akan sulit menjelajah disaat memiliki istri dan anak?"

AgatheáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang