AGATHEÁ XXI

4.3K 415 241
                                    

Selamat membaca,

Pastikan sudah menekan tombol bintang pojok kiri untuk vote dan komen di kolom komentar!

udah siap🔞⚠️?

Tapi kayaknya belum siap deh wkwk.

●●●

Hwarghh....

Monster batu raksasa tersebut terus mengejar George yang membawa Annora dan Cassio kabur. Dengan menggunakkan kekuatan kecepatan larinya tetap saja membuat raksasa batu itu gencar mengejar mereka.

Bahkan saking cepatnya larinya George tidak tahu sekarang mereka di wilayah mana.

Kemudian George memberhentikan acara larinya di depan pohon besar memiliki akar menggantung, setelah sekian perjalanan tadi mereka tidak menemukan pepohonan berakar menggantung.

"Annora buat akar pohon ini mengikat tubuh raksasa batu itu."

Annora mengangguk turun dari gendongannya, mulai mengeluarkan cahaya berwarna hijau membuat akar-akar pohon besar itu bergerak mengarah kearah raksasa batu.

"Kalian tidak bisa lari dariku," Ujar raksasa batu itu dengan suara menggema mulai berjalan menghampiri mereka bertiga.

"Kya!"

Akar-akar dari pohon berakar itu menjadi besar kemudian mengikat tubuh raksasa batu tersebut.

Hwarghh....

Teriak keras raksasa batu itu berusaha melepaskan akar-akar pohon yang menjalar serta mengikat tubuhnya. Tentu kesempatan tersebut digunakan George dan yang lain kabur.

Seakan sudah merasa jauh dan berhasil kabur dari raksasa btu tersebut Goerge menurunkan Annora dari gendongannya karena tubuhnya merasa lelah. Tidak dengan Cassio yang masih berada digendongannya.

Mereka berdua jalan menyusuri hutan yang bukan mereka lewati sebelumnya, entah mereka ada dimana yang terpenting sekarang mereka dapat menyelamatkan diri dari raksasa batu.

"Huft, akhirnya selamat." Helaan nafas lega keluar dari bibir Annora.

"Dimana kita sekarang?" Tanya George kebingungan melihat hytan disekitarnya yang gelap hanya disinari bulan purnama.

"Tidak tahu! Jangan tanya aku!"

Tak lama setelah itu George berubah menjelma menjadi manusia seutuhnya di depan Annora. Lagi-lagi Annora takjub dengan rupa asli werewolf di depannya ini.

"Kau sangat menakjubkan George!"

Merasa dipuji George hanya mengembangkan senyumannya kemudian duduk diatas kayu tumbang didekatnya. "Buatkan aku pakaian atas dari daun karena hawa disini terlalu dingin."

Annora mengangguk mulai membuatkan pakaian atas George dari dedaunan disekitarnya. Setelahnya ia memberikan kepada sang peminta.

George berterimakasih kemudian memakai pakaian tersebut. Terjadi keheningan diantara mereka bertiga ditengah hutan yang remang-remang.

Merasa canggung dengan kondisi sekarang, sikap sang peri yang extrovert kini tengah membuka pembicaraan kepada George yang sedang mengelus-elus kepala Cassio.

"Kau menyayanginya?"

"Karena Lilyana aku juga ikut menyayanginya." Balas George.

"Anakku nanti kau juga sayangi atau tidak ya?" Tanya Annora.

AgatheáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang