AGATHEÁ XIX

5.1K 399 204
                                    

Selamat membaca,

Jangan lupa klik bintang pojok kiri untuk vote dan komen di kolom yang tepat.

Warning 18+

Berbijaklah dalam memilih bacaan.

●●●

Kedua sosok raja laut selatan dan pangeran hiu Kamohoalii berjalan memasuki area kerajaan Griffin. Keduanya akan melakukan rapat kembali dengan beberapa raja dan pangeran yang menghuni lautan dan daratan bagian selatan merundingkan sesuatu penting di pusat kerajaan bangsa agatheá bagian selatan yakni istana Griffin.


"Aku mohon padamu untuk tidak menceritakan mengenai Lilyana pada Vladimir dan pangeran yang lain." Mohon Tritan kepada Hattley.

Hattley mengangguk, "Aku tidak akan menceritakan putri bungsumu itu kepada mereka."

"Ekhem," Dehem Tritan mencari kalimat yang pas untuk mengatakan sesuatu penting kepada Hattley.

"Kau tersedak?"

"Tidak maksudku begini, maukah kau—"

"Hai ayah!" Sapa Mariana memotong percakapan keduanya.

Tritan menghela nafas panjang karena putrinya ini hobi sekali membuat kejutan. "Ada apa sayang? Wajahmu terlihat bahagia kali ini."

Mariana menampilkan gummy smile-nya kemudian mengangguk pada sang ayah, perasaannya sedang senang dan bahagia saat ini karena tadi malam ia baru saja bercinta hingga tuntas dengan sang suami.

"Kau akan memiliki cucu sebentar lagi."

"Sungguh?"

Mariana memeluk ayahnya senang, "Iya ayah! Kau tahu aku sudah memiliki kaki selarang."

"Aku pergi dahulu raja," Hattley berjelan mendahului Tritan karena ia tidak ingin mengganggu pembicaraan ayah dan anak itu.

Helaan nafas berat keluar dari Tritan membuat Mariana mengernyitkan kepalanya bingung. "Kenapa kau terlihat lelah ayah?"

"Tidak, kau cepat dalam belajar berjalan." Balas Tritan kemudian melengos pergi meninggalkan Mariana yang mendengus sebal.

Sialan kenapa ayah menjadi acuh tak acuh kepadaku! Dumel Mariana dalam hati.

Diruangan rapat istana Griffin sudah terdapat beberapa pangeran dan raja dari bangsa yang berbeda di bagian agatheá selatan. Terutama sang tuan rumah yang duduk ditengah-tengah meja persegi panjang rapat menatap tajam rekan-rekannya terutama pada Demon sang raja Vampire.

Dimana Drake? Sudah hampir dua bulan pangeran vampire itu tidak terlihat.

"Jadi bisa kita mulai rapat kali ini?" Tanya Gilbert selaku pangeran Malefincent yang memiliki wajah kaku dan dingin diantara mereka.

Eric memutar bola mata jengah karena sesungguhnya ia muak dengan rapat-rapat yang membuang waktunya untuk mencari gadis incarannya.

"Kalian menyetujui bagian hutan utara di dataran agatheá selatan diisi oleh bagian wyvern? Raja Lukas meminta wilayah sepeninggalan ayahnya disana."

William yang termasuk pangeran dari bangsa peri—kakak sulung Annora mulai menjelaskan pembahasan rapat kali ini.

"Bukankah wyvern sudah memiliki wilayah dibagian dataran utara? Mengapa ia masih menginginkan bagian  agatheá selatan bagian hutan utara?"

AgatheáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang