AGATHEÁ XIII

5.9K 491 480
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

Mutualan dulu yuk, kamu yang vote + komen, aku yang update sat set gimana? Mau?

Bab bab menuju 21+ karena ekornya berubah jadi ...

○○○

Mariana berhasil mengambil batu hijau berkilau dari bangsa Kraken. Dengan membuat ratu Kraken menjadi batu, ia adalah pemenangnya. Setelah mendapatkannya Mariana pun pulang ke kerajaan suaminya dengan senyuman angkuhnya.

Beberapa pelayan istana Griffin keheranan dengan kedatangan ratunya tiba-tiba membawa batu hijau berkilau.

"Dimana raja?" Tanya Mariana pada salah satu pelayan kerajaan.

Sang pelayan Griffin itu memberi hormat terlebih dahulu kepada ratunya. "Raja Vladimir sedang melakukan pertemuan dengan para pangeran."

"Sudah lama?"

"Baru saja berangkat yang mulia ratu."

Mariana berdecak kecewa kemudian memasuki kamarnya dengan ekor yang masih melata. Setelah masuk ke dalam kamarnya, ia meletakkan batu hijau berkilau tersebut diatas vas berbentuk cangkir terbuat dari emas.

Ia mulai memutar-mutarkan kedua tangannya sembari membaca mantra perbekalan dari ayahnya agar batu hijau berkilau yang baru saja didapatkan berfungsi.

ómorfes astrafterés prásines pétres, metatrépste tin ourá mou se pódia gia na ftiáxo mia médousa me anthrópino sóma

ómorfes astrafterés prásines pétres, metatrépste tin ourá mou se pódia gia na ftiáxo mia médousa me anthrópino sóma

ómorfes astrafterés prásines pétres, metatrépste tin ourá mou se pódia gia na ftiáxo mia médousa me anthrópino sóma

Mariana mengucapkan mantra tersebut sebanyak tiga kali sehingga membuat batu hijau berkilau tersebut sedikit beregerak dan mengeluarkan asap hijau. Ia yang melihat reaksi tersebutvlangsung mengembangkan senyumannya karena tidak sabar dengan hasilnya.

Krak.

Tiba-tiba batu hijau beekilau itu retak terbelah menjadi dua bagian memunculkan batu hijau halus yang tidak bersinar. Mariana mengambilnya sehingga batu tersebut mengeluarkan cahaya putih yang sangat bersinar terang hingga keluar jendela kamarnya. Masyarakat Griffin yang melihatnya dari luar istana menganga dan heboh sendiri karena ada pantulan cahaya putih dari salah satu kamar di istananya.

Boom!

Terdengar suara dentuman dari kamar sang raja Griffin bersamaan hilangnya pantulan cahaya putuh tersebut. Beberapa pelayan Griffin mau tidak mau tanpa izin masuk ke dalam kamar raja dan ratu, memastikan kondisi ratu apakah baik-baik saja atau tidak. Asap tebal mengepul memenuhi kamar tersebut, membuat pelayan Griffin terpaksa menyirami kamar tersebut dengan air yang ada.

AgatheáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang