AGATHEÁ XXVI

4.5K 359 117
                                    

Selamat membaca,

Jangan lupa vote dan komen ya ges ya,

Mitualisme yuk, kalian yang vote dan komen sedangkan Slay yang update!

Warn 🔞 Berbijaklah dalam memilih bacaan.

Sebenarnya mau dikasih gif 21+ tapi takut merusak keaesthetican book Agatheá disini. Jadi kalau ada part mature kalian berimajinasi sendiri ya kalau becek langsung keramas, wkwk.

●●●

Lilyana tengah menyisir rambut hitam legam sebahu didepan cermin seluruh tubuh yang ada di dalam ruangannya. Ia tengah menatap pantulan dirinya yang menurutnya begitu sempurna. Disamping mengaggumi dirinya sendiri di depan cermin. Ia tiba-tiba memikirkan nasib Selene dan Cassio yang dibawa Drake kemarin.

"K—kau jahat Lilyana." Gumamnya pada diri sendiri.

"T—tapi mereka penyusup jika dibiarkan nanti mutiaraku diincar penyusup yang lain," Elak dirinya sendiri seperti ada angel dan devil di kanan maupun kirinya.

Kedua tangan menyentuh area perutnya yang kembali rata karena insiden keguguran yang tidak ia sadari kemarin. "Dan Selene telah membunuh calon putriku, jadi dia pantas untuk mengganti nyawa calon putriku."

"T—tapi kenapa Cio ikut dibawa? Dia tidak membunuh calon putriku."

Tiba-tiba terasa kedua tangan melingkar diarea perutnya disertai hembusan nafas dingin diarea perpotongan lehernya. Ia menatap kepantual cermain menampilkan sesosok lelaki yang mengurungnya di dalam ruangan tersebut.

"Tidak usah terlalu dipikirkan, kau aman denganku." Ucap Drake pelan.

Kepala Lilyana agak menoleh kesamping kirinya terdapat Drake tengah mengendusi area bahunya, "K—kau bau darah hikss...," tangisnya tiba-tiba.

Drake memjtar tubuh Lilyana menghadap dirinya, ia mulai menghapus air matanya. "Mengapa kau menangis? Aku vampire minumanku darah mamalia,"

Lilyana sesunggukkan sedikit mendorong tubuh Drake menjauh dari tubuhnya. Entah kenapa pikirannya kini tertuju pada Drake yang tengah bebrojpng sehabis menghabisi nyawa Cassio dan Selene.

"K—kau membun—nuh se—,"

"Sssttt," satu jari telunjuk Drake berhenti didepan bibir ranum milik Lilyana.

Kemudian bibir Drake mendekat kedepan bibirnya. "Ya aku sudah membunuh keduanya," Suaranya begitu rendah membuat Lilyana terbelalak kemudian menutup bibirnya takut dengan kedua tangannya.

Tubuh Lilyana menjadi bergetar takut, ia mulai memundurkan langkahnya waspada dengan tatapan intimidasi Drake yang terus berjalan mengikuti langkahnya dari depan tubuhnya. Hingga punggung Lilyana terpojok membentur dinding ruangan tersebut.

Kedua tangan Drake mengunci tubuh Lilyana didinding, "Kau tidak perlu takut padaku sayang..."

"S—sayang..." Gugup Lilyana mengikuti kalimat akhir yang merupakan panggilan manis untuknya.

Drake menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Lilyana. "Are you lost little mermaid?"

Seolah tersihir dengan kalimat menegangkan tubuhnya, reflek kepalanya mengangguk. "Uhmhhm..., yes d—ddaddyhh."

AgatheáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang